"Pengantin pria dipersilahkan untuk mencium pengantin wanitanya" titah sang pendeta.
Untuk beberapa saat mereka berdua terdiam. Berciuman? Di depan semua orang? Haruskah?. Areum menatap Yoongi dengan tatapan menyedihkan, bak tatapan anak kucing minta dipungut.
"Kenapa? Apa kau belum pernah berciuman?" tanya Yoongi pelan. Areum menggeleng. Menandakan memang benar apa yang Yoongi katakan.
"Sama aku juga belum pernah. Meskipun aku suka keluar masuk club malam, tapi aku tidak mencium sembarang gadis. Tapi karena kau sudah sah menjadi istriku, apa boleh buat"
"Maksud tuan?" bingung Areum dengan ucapan Yoongi yang berbelit.
"HYUNG, AYO LAKUKAN! KAU MEMBUAT SEMUA ORANG MENUNGGU" teriak Hoseok dari jajaran kursi tamu dan diikuti riuh suara para tamu yang mengiyakan ucapan Hoseok.
"Aku buat pilihan. Kau mau aku cium di bagian mana? Jidat atau... bibir? Aku tidak akan memaksa" ucap Yoongi.
Areum menoleh kearah para tamu, memastikan jika Jimin tidak datang. Tapi apa? Park Jimin sudah duduk di kursi tamu dengan pakaian rapi dan tampan menatap kearahnya dengan tatapan sendu. Oh tidak. Ini buruk. Meskipun Areum tak akan memilih bibirnya akann dicium oleh Yoongi. Tapi tetap saja Yoongi akan menciumnya di bagian wajah lain di depan Jimin.
"Jidat saja" ucap Areum terdengar pasrah namun matanya masih menoleh pada Jimin.
Dan tau apa yang terjadi? Secepat mungkin Yoongi menangkup wajah Areum agar menghadap padanya. Mendaratkan bibirnya dengan sempurna ke bibir Areum. Melumat, melumat dan melumat. Itu yang Yoongi lakukanyang membuat Areum membulatkan matanya kaget.
Ini panas. Semua tamu bersorak heboh serta bertepuk tangan untuk kedua pengantin ini."Aww, apa yang kau lakukan?" ringis Yoongi setelah Areum menggigit bibir dan mendorong tubuh Yoongi.
"Apa anda ingin membunuhku? Aku kehabisan nafas" protes Areum karena ciuman yang berdurasi cukup panjang ini.
Segera Areum kembali mengedarkan pandangannya untuk melihat Jimin kembali. Kursi yang ditempati pria itu sudah kosong. Jimin sudah pergi meninggalkan ruangan tepat saat ciuman panas kedua pengantin berlangsung.
"Kau tidak akan mati karena berciuman. Tapi mungkin aku yang akan mati kesakitan karena kau menggigit bibirku. Ah sial! Ini perih sekali" ringis Yoongi lagi sedikit menyentuh bibirnya yang luka.
"Kenapa anda mencium bibirku? Aku kan bilang jidat saja!" ucap Areum dengan nada sedikit meninggi.
"Oh benarkah? Aku tidak mendengarnya. Aku pikir kau bilang bibir karena ingin belajar berciuman"
"Arrgghh. Tuan, anda membuat Jimin pergi!" ucap Areum frustasi.
"Aku hanya mencium wanita yang baru saja aku nikahi? Jadi dimana salahku?" ucap Yoongi cuek.
"Itu menyakiti hati Jimin oppa. Dia menyukaiku"
"Lalu apa peduliku?"
"... Toh, lagipula setelah ini Jimin tak akan berani menyukai mu lagi yang sudah berstatus sebagai istri orang. Apa lagi sekarang kau berstatus sebagai istri atasan dan temannya sendiri"
"Tuan Yoongi..." Areum sudah merasa sangat frustasi ingin memaki Yoongi. Namun ia tahan, karena apa yang Yoongi ucapkan tidak sepenuhnya salah. Dan itu sangat benar.
Mengenal Jimin sejak kecil, Areum sangat tau jika pria tampan itu mempunyai hati bak malaikat. Jimin tak akan mau berperan sebagai pria jahat yang akan merebut Areum kembali dari Yoongi. Bahkan pria itu malah mendoakan agar Areum bahagia dengan pernikahan ini. Mungkin saja sekarang Jimin akan berusaha menghilang perasaannya agar tidak membebani Areum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Little Wife (end)
Fanfiction🔞🔞🔞 ( KELANJUTAN CERITA TERSEDIA DLM BENTUK E-BOOK ) Nyonya min mencari calon pembantu atau calon menantu sih? Kenapa pertanyaan seleksinya aneh semua? # 12 in bts - 28 november 2018 # 1 in jungkook - 6 desember 2018 # 1 in suga - 6 Agustus...