Part 9

2.7K 285 29
                                    

Happy Reading
...

Flash Back On

Rizky Al-Fatih memasuki gerbang SMA Darmawangsa untuk pertama kalinya setelah resmi dinyatakan sebagai siswa SMA Darmawangsa.

Rizky terpaku di tempat kala melihat seorang gadis berseragam yang sama dengan dirinya mengibaskan rambut dengan gaya ayu. Bukan karena kecantikan gadis itu yang membuat Rizky terpaku, tetapi karena wajah gadis itu, wajah yang ia rindukan beberapa tahun terakhir ini.

"Nai." Rizky berteriak.

"Nai... " Rizky berteriak lebih keras lagi, tetapi gadis yang Rizky maksud tidak juga menoleh.

Karena tak kunjung mendapat respon, Rizky menghampiri gadis itu, menepuk bahunya dari belakang.

"Nai?"

Gadis itu menoleh, menatap Rizky dengan tatapan jengah.

"Nai? Siapa Nai? Saya Faya bukan Nai," jawab gadis itu.

"Tapi." Rizky jadi bingung sendiri.

"Mirip sama kawan kamu. Ah klasik kali, kalau mau kenalan bilang aja." Gadis yang bernama Faya itu nyengir kuda, matanya sampai menyipit.

"Beneran bukan Nai?" tanya Rizky.

"Ya enggak, udah dibilang saya ini Faya bukan Nai."

Rizky melirik sekilas pergelangan tangan Faya, ada sedikit yang ganjil di sana. Ada tato tanda salib.

"Oh iya, maaf kalau gitu Kak."

Rizky tidak mau memperpanjang pembahasan lagi, karena sudah jelas yang ada di hadapannya ini bukan Nai, tetapi orang yang berbeda. Hanya wajah saja yang mirip.
...

Seperti biasanya Daniel selalu menjemput Nai ke sekolah, sesibuk-sibuknya Daniel dengan urusannya di luar, Daniel selalu menyempatkan diri untuk menjemput Nai.

"Gimana hari ini Pao?" tanya Daniel sambil mengusap puncuk kepala Nai lembut.

"Capek Yank." Nai menggoyang-goyangkan lengan kekar Daniel.

"Capeknya kenapa? Murid-muridnya susah di atur?" Daniel mengusap punggung tangan Nai lembut.

"Iya, suara aku aja rasanya dah mau habis nih," rengek Nai manja.

"Traktir makan ice cream lah ini berarti ya?" Daniel menoel-noel pipi Nai.

"Asyiap." Wajah Nai langsung ceria begitu mendengar kata traktiran.

"I love you so much." Mata indah Nai berbinar-binar.

"Jadi pengen bawa pulang ke rumah nih jadinya." Daniel mencubit pipi gembul Nai gemas.

"Halalin dulu, baru bawa kemana-mana." Nai mengedipkan sebelah matanya.

Saat Nai dan Daniel tengah ber-romantis ria, tiba-tiba Rizky lewat dari depan mereka.

"Rizky mau kemana Nak?" tanya Nai, menjegat Rizky untuk berhenti.

"Oh ini yang namanya Rizky," ucap Daniel, akan tetapi seperkian detik kemudian air muka Daniel berubah. Rahang Daniel mengeras.

"Masih hidup kau ya ternyata  Bangsat!"

Tiba-tiba Daniel melayangkan bogeman mentah, menghantam wajah mulus Rizky.

"Eh kamu kenapa Daniel!" Nai berteriak histeris, terlihat jelas kalau Nai tengah ketakutan.

"Kau sama Mamak kau si lonte itu, bagusnya mati aja! Sampah masyarakat." Daniel memukuli tubuh Rizky membabi buta.

RI-NAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang