EXTRA PART

5.1K 318 95
                                    

Happy Reading
..

Nai berdiri di depan jendela, menatap indahnya kota Istanbul dari atas balkon. Menghirup udara pagi yang masih terasa begitu segar.

"Kamu suka?" Rizky menghapiri Nai, memeluk tubuh ramping Nai dari belakang.

"Pemandangannya indah," jawab Nai.

"Aku memang sengaja memilih kamar hotel kita menghadap ke arah sana." Rizky menunjuk ke arah depan.

"Viewnya sangat cantik," ucap Rizky lagi.

"Tapi ada yang lebih cantik lagi."

"Apa?" tanya Nai.

"Kamu," jawab Rizky singkat.

"Gombal sekalee," ledek Nai.

"Nai," panggil Rizky lirih.

Rizky meletakkan kepalanya di atas bahu Nai, memeluk Nai erat. Menghirup aroma yang menguar dari tubuh Nai dengan rakua.

"seni seviyorum," ucap Rizky dengan aksen khas Turki yang fasih.

"He'eh? Ish jangan pake pake bahasa Turki dong. Aku mana ngerti."

"Çok güzelsin," ucap Rizky lagi.

"Ish, entah apa ih." Nai merdecak kesal.

Nai merogoh sakunya, mengeluarkan hanpdhonenya.

"Tadi yang pertama bilang apa?" tanya Nai.

"seni seviyorum," jawab Rizky.

"Oke google arti seni seviyorum," ucap Nai di depan layar handphonenya.

Rizky tertawa renyah, kelakuan Nai sangat menggemaskan di mata Rizky.

"Kok googlenya gak jawab sih?" Nai mengomel.

"Aku mencintaimu," ucap Rizky.

"Hah?"

"Kamu cantik," ucap Rizky lagi.

"Maksudnya?" tanya Nai dengan ekspresi inconnectnya.

"Arti kata-kata tadi."

Pipi Nai merona, mendengar jawaban Rizky tersebut.

"Mas janji ya, setelah urusan kamu selesai kita segera kembali ke Indonesia." Nai melatakkan tangannya di atas punggung tangan Rizky yang melilit di perutnya.

"Mas?" Rizky lebih tertarik mempertanyakan panggilan baru Nai untuk dirinya itu.

"Kamu gak suka ya aku panggil Mas, kesannya biar kayak suami istri aja sih, gak manggil nama."

"Suka kok suka, suka banget," jawab Rizky cepat.

Nai dan Rizky bertahan dengan posisi berpelukan dalam waktu yang cukup lama.
.. 

"Aaaa...." Nai berteriak dengan volume tinggi.

"Hmm, kenapa sayang?" Rizky mengeratkan pelukannya pada tubuh Nai.

"Akankah aku akan mendengar suara teriakan ini setiap pagi? Aku ingatkan lagi. Kita udah nikah, kalau kamu lupa." Rizky membuka matanya yang masih terasa berat.

Rizky menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Nai.

"Aku hanya belum terbiasa," ucap Nai sambil menggit bibir bawahnya.

Rizky meletakkan tangan Nai di atas wajahnya.

"Kamu harus membiasakan diri Nai, wajah yang akan kamu lihat pertama kali setelah bangun tidur adalah wajah ini."

RI-NAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang