Happy Reading
...Wajah Nai yang biasa selalu ceria, hari ini terlihat sedikit berbeda. Nai lebih banyak termenenung, tatapannya kosong.
"Ketempelan dimana ini ayank beb ku? Kalem amat hari ini." tanya Daffa sambil mengarahkan pandangannya ke arah Nai.
"Dah jam ke berapa ini?" tanya Nai tiba-tiba.
"Jam ke- 5 cuy," jawab Aldi.
"Serius!!!" Nai spontan berdiri.
"Ya santai lah komandan, iya loh yakali becanda. Lu masuk ya? Mampus!" Aldi tertawa renyah.
"Kampret," umpat Nai.
Nai bergegas mengambil tas ranselnya, dan keluar dari basecamp.
"Kena repet ama Pamong udah," ejek Daffa.
"Diem lu!" hardik Nai sebelum pergi.
Nai lari-lari kecil, memaksimalkan waktu yang ia punya supaya segera sampai di kelas XI IPS 3, karena ia sudah terlambat sekitar 15 menit.
"Assalamualaikum." Nai mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam, masuk." Terdengar suara Pamong Nai dari dalam.
Keringat dingin mengucur di atas pelipis Nai, ia benar-benar sangat gugup.
"Jam kamu rusak?" tanya Pamong Nai.
"En... ggak Buk," jawab Nai gelagapan.
"Yaudah lanjutkan ini." Pamong Nai menutup laptop, dan menyimpan barang-barang ke tas. Setelahnya langsung keluar meninggalkan kelas.
"Bu... " Nai menoleh ke sumber suara.
"Buku ku mana cuy?" ucap siswa itu lagi sambil menepuk bahu teman yang berada di sampingnya, Nai membulatkan matanya sempurna, ternyata ia kena jebakan prank.
"Kita lanjutin pembelajaran hari ini!" ucap Nai dengan suara tegas.
"Rizky di mana?" tanya Nai kala menyadari Rizky tidak terlihat berada di dalam kelas.
"Cie kecarian," ejek anak-anak.
"Belum datang Bu, ini kan sekolah nenek moyangnya. Jadi suka-suka dia aja lah Bu," jawab seorang siswa.
"Ibu...." Nai menoleh.
"Ibu kau lah No jualan lontong," sambung siswa tadi.
"Hmmmm." Nai berdecak kesal.
"Wik wik wik."
"Reno!" Nai berkacak pinggang.
"Peace and gaul Buk, diem lu semua jangan gangguin Ibuk ini lagi," ucap Reno.
Nai tidak menghiraukan kegaduhan yang diciptakan oleh siswa-siswinya itu, Nai kembali melanjutkan pembelajaran.
Di tengah-tengah pembelajaran. Tiba-tiba Rizky datang, tanpa ketukan pintu dan salam Rizky langsung masuk begitu saja ke dalam kelas. Rizky sudah berjalan lurus menuju bangkunya, tapi langkahnya terhenti kala ia mendengar suara Nai.
"Kamu dari mana?" tanya Nai, Rizky menoleh.
Tanpa diduga Rizky berjalan mendekat ke arah Nai, mencium punggung tangan Nai layaknya seorang siswa yang menyalam gurunya. Siswa-siswi lain yang menyaksikan kejadian itu rata-rata berdecak takjub.
"Amazing!" celetuk Reno.
Setelah itu, Rizky langsung beranjak menuju tempat duduknya.
"Udah-udah kita lanjut lagi pembelajarannya, Rizky dibuka ya bukunya," ucap Nai.
KAMU SEDANG MEMBACA
RI-NAI
RomanceRI-NAI. Ri dan Nai, seolah kebetulan jika digabung akan menjadi Rinai, rintik-rintik hujan melodi indah dari alam. Namanya Rizky Al-Fatih, lelaki dengan latar belakang keluarga yang tidak terdefenisikan oleh kata-kata, terlalu miris. Potensi kecerd...