Shin Ye Seul
Taehyung si bodoh itu! Dengan seenak jidat dia menyuruhku membeli segelas kopi di siang yang terik ini-dan dengan bodohnya juga aku mau mau saja.
Aku masih ingat apa yang dikatakannya di telepon tadi, kurang lebih seperti ini,
"Ye Seul! Jebal, bisakah kau belikan satu gelas Americano untuk Tae Ree?"
Dan saat aku bertanya kenapa tidak dia saja yang membelikan Americano untuk KEKASIH TERCINTA-nya itu, ia dengan mudahnya menjawab,
"Mianhae Seul-ah, aku sedang ada kelas. Kumohon, dia mengancam akan memutuskanku jika aku tidak membelikan Americano untuknya"
Entah kenapa saat mendengar kalimat 'Mengancam akan memutuskanku' aku langsung menyambar hoodie milikku dan berlari secepat yang aku bisa menuju ke Coffee Shop-iya, aku berlari sambil mengenakan hoodie di pertengahan bulan Agustus yang terik ini.
Bukannya aku Tae-Tae shipper garis keras. Aku hanya benci ketika mereka berdua putus, juga bukan karena aku suka dengan hubungan mereka berdua-justru aku sangat membenci hubungan mereka. Tapi aku ingat, kejadian-kejadian sebelumnya ketika Tae Ree memutuskan Taehyung.
Lelaki sinting itu menangis, tak mau keluar kamar dan makan sampai-sampai aku dan eomma harus membawanya ke Rumah Sakit.
Oh ayolah Tae, aku bahkan tak segila itu saat lelaki yang kucintai mengatakan bahwa aku jelek dan aneh, kelakuanmu lebih parah dari seorang gadis yang patah hati, Tuan Kim.
Kurasa Tae Ree sudah memeletnya. Well, kurasa aku harus menanyakan itu kepada orang pintar. Ya, harus!Asal kau tahu saja,-aku tahu banyak tentang Taehyung. Bukan! Aku bukan Noona ataupun dongsaengnya, aku juga bukan sepupu ataupun keluarganya. Jika kau mulai berpikir bahwa aku adalah kekasih simpanannya, kumohon segera jauhkan pikiran itu-Aku tidak se-rendah itu, lagipula Taehyung itu sangat mencintai Tae Ree, tak mungkin dia mempunyai niat berselingkuh.
Aku sahabatnya,
jika kau ingin tahu statusku dengannya. Ya, bisa dibilang sahabat dekat, hampir seperti keluarga. Taehyung bahkan hampir setiap hari menumpang makan di rumahku.
Setelah berlari seperti seorang atlet, akhirnya aku sampai di Coffee Shop Jangan harap aku akan segera memesan Americano dan pergi.
Akan sangat rugi jika aku tidak beristirahat sejenak sambil menikmati udara dingin dari pendingin ruangan. Kau tahu kan seberapa ganasnya terik matahari di musim panas. Setidaknya biarkan aku mengeringkan keringat di ketiakku.
Kurasa tidak ada salahnya jika aku juga membeli segelas Cappucino untuk diriku sendiri, tapi sebelumnya aku harus mengecek uangku dulu,jika aku tidak memiliki cukup uang untuk membayar siapa yang akan menanggung malu? Tentu saja aku.
Sial.
Kurasa aku harus mengurungkan niat untuk mendinginkan tenggorokanku, lembar won di dompetku hanya cukup untuk membeli segelas Americano untuk sang Tuan Putri.Taehyung, lihat saja nanti, aku akan menagih Cappucino padamu!
-----♣♣♣-----
Seperti orang bodoh, aku duduk di dalam bus sembari memegang segelas Americano. Tidak, hal itu tidak membuatku terlihat seperti orang bodoh, hal yang membuatku terlihat konyol di sini adalah,
aku hanya memegangi segelas kopi tersebut tanpa meminumnya sama sekali.
Bohong jika aku mengatakan bahwa aku tidak memiliki minat untuk meminumnya. Nyatanya, aku sangat ingin menyesap Americano dengan es yang terlihat sangat menyegarkan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY
FanfictionShin Ye Seul dan Kim Tae Hyung itu sudah tiga belas tahun bersama. Bukan, bukan sebagai sepasang kekasih tapi sepasang sahabat. Tae Hyung itu sudah punya kekasih, jadi saat hubungan Tae Hyung mulai terganggu karena kehadirannya, Ye Seul tahu satu-sa...