CHAPTER 15

744 81 0
                                    

Kim Tae Hyung

Aku tak tahu apakah ada yang salah denganku atau apa, tapi ini sudah seminggu sejak Aku dan Tae Ree kembali resmi menjadi sepasang kekasih. Bukan, bukan itu yang menjadi masalah, yang jadi masalah disini adalah ... aku lebih sering menghabiskan waktuku bersama Ye Seul daripada dengan Tae Ree. Sebelumnya memang sudah seperti ini, tapi akhir-akhir ini, aku sangat jarang bertemu Tae Ree dan semakin sering bersama Ye Seul. Reaksiku terhadap Tae Ree pun berubah, jika dulu saat dia minta dibelikan sesuatu maka aku akan bergegas membelikannya atau jika aku tidak bisa, maka aku akan meminta Ye Seul membelikannya lalu menyerahkannya pada Tae Ree atau saat Tae Ree minta ditemani ke suatu tempat maka aku akan mengiyakan walaupun aku sudah memiliki janji, maka aku akan membatalkan janji itu. Tapi kau tahu, dua hari lalu Tae Ree bilang dia perlu ke Mall untuk membeli beberapa baju baru untuk musim gugur dan aku menolak saat dia memaksaku untuk menemaninya dengan alasan aku sedikit lelah dan malas.

"Kim Tae Hyung."

Aku sedikit terkejut ketika ada yang menyenggol lenganku yang sedang kutumpukan di meja. Aku menoleh dan mendapati Ye Seul sedang memelototiku dan membentuk kata 'Jangan melamun' dengan mulutnya. Aku akhirnya sadar bahwa aku sudah mengabaikan penjelasan dosen sedari tadi.

-----♣♣♣-----

"Apa yang Kau pikirkan?" kalimat itu terlontar dari mulut Ye Seul saat kami sedang duduk di kantin. Aku hanya tersenyum tipis, tidak berminat untuk menjawab pertanyaan Ye Seul, wanita gorila itu kembali berucap, "Kau sedang badmood? Ingin jalan-jalan?" kurasa itu bukan ide yang buruk, jadi aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

-----♣♣♣-----

Aku duduk di kursi taman sambil memperhatikan air yang beriak di sungai yang berada tepat di depanku. Tak banyak orang yang berlalu-lalang disini, suasananya sangat tenang. Belum lagi suara daun yang saling bergesekan karena tertiup angin menambah kesan damai, tempat ini sangat bagus untuk bersantai. Ye Seul tiba-tiba saja datang sembari membawa dua cone ice cream, Ia lalu menyerahkan salah satunya padaku. "Kukira kau akan mengajakku ke mana, ternyata ke Sungai Han." Aku membuka pembicaraan, wanita disebelahku tertawa ringan membuatku tanpa sadar mengulas senyum tipis di bibir, wanita itu duduk disampingku lalu mulai menjilati ice cream miliknya. Cukup lama kami berdua ada dalam suasana hening sampai akhirnya dia berkata, "Ketika aku merasa mood ku hancur, maka aku akan pergi ke sini dan entah bagaimana rasanya aku kembali bersemangat. Kurasa itu akan berlaku untukmu juga." Dia kembali menjilat ice cream nya sampai tersisa cone nya saja.

Tatapannya lurus kedepan memandangi air yang mengalir disungai, sesekali pandangannya beralih ke Jembatan Han yang berada di atas sungai, terlihat memperhatikan beberapa mobil yang melaju kencang membelah jalanan. Sesekali dia melirik ke arahku lalu memberikan seyumannya kepadaku sehingga lesung pipinya yang dalam itu terlihat dan membuatku mau tidak mau ikutan melemparkan senyum padanya. Entah sejak kapan, Ye Seul mulai melamun, menatap lurus ke depan. Aku mulai memperhatikan wajahnya dari samping, dan kurasa aku akan betah berlama-lama memperhatikan wajah wanita gorila ini. Sedikit memalukan untuk diakui, tapi tiba-tiba saja muncul debaran aneh di dadaku, aku bahkan mulai kesal pada rambut sebahu milik Ye Seul yang menutupi wajahnya, menghalangi kebebasanku unutk memperhatikan wajah itu sepuasnya.

Handphoneku tiba-tiba berbunyi, menandakan ada sebuah pesan yang masuk.

4.40 PM

MinTaeRee : Kita harus bertemu,

MinTaeRee : Sekarang!

"Ye Seul ...." ucapku pelan, dia tampak segera mengalihkan pandangannya kepadaku, kedua alisnya terangkat dengan ekspresi bingung khas Shin Ye Seul "Aku harus pergi sekarang," Dia segera mengerutkan dahinya "Tae Ree," ucapku sembari menunjuk handphone. Dia membulatkan mulutnya sambil mengangguk-angguk "Pergilah." ucapnya. "Kau?" Aku memiringkan kepalaku. "Aku akan pulang nanti, aku ingin disini sedikit lebih lama," Aku mengangguk dan segera berlari kearah halte bus dengan sedikit rasa menyesal yang entah datang dari mana.

TBC...

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang