Shin Ye Seul
Aku tahu aku bodoh, tapi tidak sadar jika aku sebodoh ini.
Oke, aku tahu aku memang bodoh. Ah, sial! Aku malah menghina diri sendiri. Begini, aku sudah memutuskan untuk tidak peduli lagi dengan Taehyung, makanya dua hari lalu saat aku melihat pacarnya sedang berselingkuh di Hongdae, aku tidak berusaha untuk mengambil foto pacarnya itu sebagai bukti untuk ditunjukkan pada Taehyung. Aku memutuskan untuk benar-benar mengabaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan Taehyung.
Tapi apa yang kulakukan sekarang?
Akui saja ... Kau memang bodoh, Seul.
Jadi begini, tadi saat aku baru saja menutup pagar rumah aku mendapati sosok Taehyung sedang berjalan menuju garasi rumahnya. Otak ku langsung memutar memori saat Tae Ree menggandeng tangan seorang pria di Hongdae. Tiba-tiba saja rasa iba muncul entah darimana. Aku pun bergegas pergi menuju halte, agar rasa iba itu tidak tumbuh semakin besar. Dan bodohnya—aku terlalu banyak menyebutkan kata bodoh hari ini—Aku malah semakin memikirkan betapa menjijikannya kelakuan Tae Ree di Hongdae. Dan akhirnya, aku malah menunggu Taehyung di halte bus.
Dan hoopla! Lima menit kemudia dia muncul.
"Taehyung,"
Kira-kira begitulah kata yang dilontarkan gadis bodoh ini untuk menarik perhatian Taehyung. Spontan dia menoleh, tampak terkejut karena aku memangginya terlebih dahulu setelah sekian lama. Dalam sekejap dia menghampiriku, "Iya? Ada apa, Seul?" ucapnya, kelewat antusias. Tiba-tiba saja aku ragu. Hei, aku tidak punya bukti apa-apa?! Bagaimana jika Taehyung araha karena mengira aku menuduh secara asal? Aku masih ingat betul betapa laki-laki ini mencintai Tae Ree. Maka dari itu, aku diam. Tidak mengucapkan kalimat apapun selama beberapa menit.
"Ye Seul?"
Aku terkejut ketika Taehyung menggoyangkan bahuku pelan. Oh? Aku melamun rupanya. "Ada apa?" Ha, si bodoh ini benar-benar kelewat antusias karena kupanggil rupanya.
"Emhh ... begini ...," Aku baru akan bicara ketika rasa ragu itu datang lagi. Astaga! Aku harus bagaimana?! Ya sudahlah, sudah terlanjur. Lebih baik aku bicara. Aku menarik napas panjan sebelum melanjutkan kalimatku, berusaha menenangkan diri sendiri. Tuhan, kenapa aku segugup ini?! Apa masalahnya jika Taehyung marah padaku setelah ini? Toh, aku tidak rugi apapun! "Jadi ... dua hari lalu saat aku ke Hongdae bersama Hwa, aku ... bertemu Tae Ree." Kudapati ia mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya. "Dia ... sedang bersama seorang pria ... dan mereka ... terlihat sangat ...," Aku menyatukan kedua jari telunjuk ku dan ikut-ikutan menggigit bibir bawah. Kuharap laki-laki ini paham dengan kode yang kuberikan. "Dekat?" Oh, Tuhan! Sejak kapan suaranya seberat ini! "Kau pikir Tae Ree berselingkuh? Begitu?" Dia marah? Oh! Dia terlihat marah, bagaimana ini?
Dia ... tertawa? Hei, kenapa dia tertawa?
"Astaga, Shin Ye Seul! Aku dan dia sudah putus!" Dia masih melanjutkan tawanya, sementara aku disini melongo kebingungan "Kapan? Sejak kapan Kau putus dengannya?" "Emhh ..." Taehyung menghitung mengunakan jarinya, tampak berpikir sejenak "Kalau tidak salah sekitar seminggu yang lalu ... atau lebih? Aku tidak yakin," ucapnya akhirnya. Sial. Kenapa aku merasa malu! Syukurlah keberuntungan sedang berpihak padaku, busnya datang jadi aku tidak perlu berlama-lama merasa malu di depan Taehyung. Dengan cepat kakiku melangkah, bermaksud untuk menaikki bus. Setelah menempelkan kartu transportasiku, akhirnya aku bisa duduk tenang di dalam bus.
Saat bus mulai berjalan, seseorang duduk disampingku. Aku menolehkan kepala. Ah, sialan! Aku lupa kami satu kampus, jika ingin pergi ke kampus kami tentu naik bus yang sama. Aku segera memalingkan kepala, menghadap ke jendela. Sebisa mungkin aku mengindari situasi canggung yang mungkin saja tercipta.
"Ye Seul."
Suara Taehyung memecah keheningan yang tercipta di antara kami. Aku menoleh, mendapati sosoknya sedang menyandarkan kepalanya ke bagian belakang kursi yang ada di depan kami. Dia tersenyum padaku. Tuhan, sejak kapan senyum kotak itu jadi semanis ini. "Gomawo, Kau sudah memberi tahuku jika Tae Ree berselingkuh." Kali ini tawanya lepas. "Harus sekali kata 'berselingkuh' nya diberi penekanan seperti itu? Kau mengejekku Tuan Kim?" Sekali lagi aku memalingkan kepala. "Hei, Nona Shin. Maaf karena menyebutmu perusak hubungan waktu itu." "Hmm ... bagaimana ya? Maafkan tidak nih?" Dia mulai menggoyang-goyangkan bahuku "Ye Seul ... maafkan aku!" Suaranya terdengar begitu putus asa, membuatku tiba-tiba merasa gemas. Aku berbalik untuk menatapnya. "Baiklah, kumaafkan." Dan sekali lagi, senyum kotak itu terpampang di hadapanku. Si Tuan Kim tiba-tiba memelukku, kelakuannya itu sukses membuat jantungku berpacu, memompa darah lebih cepat. Pun dia diam dalam posisi seperti ini sampai aku memukul punggungnya cukup keras. "Dasar bar-bar." ucapnya sambil mengusap punggungnya.
Hei, itu salahmu! Lancang sekali membuatku berdebar-debar seperti ini.
TBC...
Hai?
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY
FanfictionShin Ye Seul dan Kim Tae Hyung itu sudah tiga belas tahun bersama. Bukan, bukan sebagai sepasang kekasih tapi sepasang sahabat. Tae Hyung itu sudah punya kekasih, jadi saat hubungan Tae Hyung mulai terganggu karena kehadirannya, Ye Seul tahu satu-sa...