Kim Tae Hyung
Iya. Aku tahu aku menyukai Ye Seul. Aku sadar.
Dan sialnya ucapan Ye Han kemarin membuatku semakin sadar.
Aku menyukainya, lalu selanjutnya apa? Menjadikan dia kekasih. Tapi bagaimana jika dia menolak? Semuanya akan menjadi canggung. Aku tak ingin kehilangan temanku hanya karena perasaan sialan ini. Ye Seul 'pun hanya menganggapku sebagai sahabat bukan?
"Ahjumma!"
Aku berteriak lalu menghampiri ahjumma penjual aksesoris. Iya, aku ingin curhat padanya, sudahlah jangan berkomentar. Aku tak mungkin curhat pada Ye Seul bahwa aku punya perasaan padanya. Curhat pada Ye Seul eomma hanya akan membahayakan hidupku. Curhat pada Ye Han, maka dia akan menjadikanku bahan bully-annya. Siapa lagi yang tahu hubunganku dengan Ye Seul selain mereka. Oh, ada. Ho Seok. Tapi tidak akan, dia tidak akan memberiku nasehat yang bagus. Hanya ahjumma lah harapanku sekarang.
"Aigoo, Kim Tae Hyung. Kau mengejutkanku!" Marahnya padaku. Aku terkekeh sebentar lalu meminta maaf. Aku mendekatinya lalu duduk di sampingku. "Hmm, sepertinya Kau tidak akan membeli barang daganganku hari ini, ada apa?" Aku menggaruk kepalaku, lalu nyengir seperti orang bodoh. Sebenarnya sedikit ragu. Entahlah, apa yang aku ceritakan nanti tiba-tiba terdengar sangat memalukan.
"Ahjumma, doa apa yang kau panjatkan selama ini? Kau mendoakan agar aku dan Ye Seul berjodoh?" Aku mulai buka suara. Mencoba mencairkan suasana yang terasa menegangkan. Hanya aku yang merasa tegang di sini. "Ommo, Taehyung-ah. Darimana Kau mengetahui hal itu?" Ahjumma tertawa, aku pun ikut tersenyum. "Ahjumma, Kau harus bertanggung jawab, sekarang aku menyukai Ye Seul. Bagaimana ini?" "Apanya yang bagaimana? Jadikan dia kekasihmu segera, putuskan saja pacarmu itu, atau Kau sudah putus?" Aku mengangguk. "Tapi, bagaimana jika dia menolak? Bagimana jika itu merusak persahabatanku dengan Ye Seul? Bagaimana jika nanti aku dan Ye Seul menjadi canggung? Aku tak ingin kehilangan sahabatku!"
"Tentu saja Kau akan kehilangan sahabatmu, dasar bodoh!" Aku memberengut kesal "Tapi sebagai gantinya, Kau dapat kekasih, bukan?" Aku kembali tersenyum malu sambil menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal. "Taehyung, jika Kau tidak ingin kehilangan Ye Seul, maka jadikanlah dia sahabatmu seumur hidup." Aku memiringkan kepala, bingung dengan perkataan Ahjumma. "Maksudmu ... aku dan dia tidak boleh lebih dari sahabat, begitu?" Ahjumma tidak menjawab, dia terlebih dahulu melayani pembeli yang memilih barang dagangannya. Setelah pembeli itu pergi dia menatapku lekat.
"Kau rela jika Ye Seul menjadi milik orang lain?"
Sontak aku menggeleng sambil mengerutkan dahi tanda tidak setuju.
"Maka jadikanlah dia sahabat yang akan menemani hidupmu selamanya. Bukan hanya sahabat dalam artian hubungan pertemanan, jadikanlah dia sahabat hidupmu, yang akan menemanimu menghadapi hidup, yang akan mengerti dirimu lebih dari siapapun, sahabat yang akan mendengarkan ceritamu yang tidak pernah didengar orang lain, sahabat yang akan merasa bahagia ketika kau bahagia. Jadikanlah dia milikmu."
Sial, aku malu mendengarnya.
"Kalau perlu, jangan hanya kekasih, jadikan dia masa depanmu. Istrimu." Ahjumma memelankan suaranya, sebelah sudut bibirnya dinaikkan sambil menatapku, bermaksud mengejek. Wajahku semakin terasa memanas dan aku yakin sudah berwarna merah. Kedua tanganku langsung tergerak untuk menutupi wajahku.
"Ahjumma!" teriakku menahan malu.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY
FanfictionShin Ye Seul dan Kim Tae Hyung itu sudah tiga belas tahun bersama. Bukan, bukan sebagai sepasang kekasih tapi sepasang sahabat. Tae Hyung itu sudah punya kekasih, jadi saat hubungan Tae Hyung mulai terganggu karena kehadirannya, Ye Seul tahu satu-sa...