Hujan lagi. Sungguh, Alaska merasa sangat bosan hari ini. Padahal, ini kan weekend yang seharusnya ia pakai untuk jalan-jalan.
Hujannya udah berhenti, gue ada ide. Alaska segera mengambil ponselnya.
alaskarvln:
Dora, temenin gue jalan yuk. Bisa gak?
Eh typo, hahadarathiessa:
Nama aku Dara. Dasar nyebelin.
Ya udah, ketemu dimana?alaskarvln:
Cepetan, gue udah di depan rumah lo.
Dara membelalak, ia sungguh terkejut. Astaga, ini anak kesini nya pake apaan. Aku masih muka bantal gini.Ia mengacak lemari bajunya, akhirnya ia memilih celana jeans berwarna putih dan baju polos pendek berwarna pink. Ia segera menghadap cermin untuk menguncir rambutnya yang pirang itu. Tidak memakai make up yang berlebihan, ia hanya memakai liptint pada bibirnya yang lembab menawan itu. Lalu langsung beranjak menuruni tangga dan mencium tangan mamanya.
"Ma, Dara pergi dulu ya. Alaska katanya minta di temenin ke luar" Dara sedikit memperhalus kata per kata yang diucapkan, agar mamanya tidak berpikir yang tidak-tidak mengenai hubungan mereka.
"Baru aja mama mau ngasih tau kamu, ya udah hati-hati" Tangan mamanya menyambut tangan Dara yang sudah dari tadi terulur.
Dara berdeham dan mengedipkan kedua matanya "Khmm"
"Bekel? Kebiasaan kamu. Ya udah tunggu" Mamanya tertawa.
"Hehe" Dara memperlihatkan gigi kelinci nya yang sangat imut itu.
"Nih, hati-hati ya" Mamanya memberikan sedikit uang untuk bekal dara selama bersama Alaska.
"Oke mah, makasih. Dara pamit dulu" Dara beranjak pergi meninggalkan Mamanya dan segera membuka pintu.
Dan ternyata memang benar, Alaska sudah ada di depan dengan menaiki motor sport nya yang berwarna merah.
"Lama banget, lo make up dulu? Muka lo tetep biasa aja, Ra" Alaska sedikit tertawa.
"Aku gak make up Alaska. Iya aku emang biasa aja, makasih." Senyum yang terukir di bibir Dara, kini menekuk.
"Jangan cemberut dong, nanti kalo cantiknya ilang gimana?" Alaska mengedipkan sebelah matanya.
Dara memutarkan kedua bola matanya, "Gombal, gak jelas dasar"
"Cepet naik. Lo banyak omong, Ra" Alaska menengok ke belakang motornya.
"Kamu tuh yang banyak omong. Suruh siapa ngajak ngobrol?" Dara melipat kedua tangannya di depan perut.
"Terus lo kenapa mau aja gue ajak ngobrol?" Alaska tersenyum miring.
Mereka benar-benar belum berhenti berdebat, akhirnya Alaska pun mengalah. Karena perempuan selalu benar, bukan?
"Cepet naik" Lagi-lagi Alaska menengok ke arah belakang motornya.
Tanpa berbicara apapun, akhirnya Dara segera menaiki motor sport berwarna merah itu.
"Pegangan, Ra" Alaska berbicara dalam keadaan kepalanya yang ada di dalam helm. Dara hanya memegang saku jaket yang dipakai oleh Alaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA
Teen FictionAlaska, lelaki tampan yang sangat membenci jatuhnya rintikan dari langit. Rintikan yang biasa disebut hujan, rintikan yang hampir membuatnya putus asa. Bagi Alaska, hujan adalah pembawa sial. Hujan selalu merenggut kebahagiaannya, hujan pula yang te...