12 | Informasi Mendadak

1.8K 59 6
                                    

Para murid berkerumun di depan majalah dinding. Majalah dinding yang setiap harinya ramai didatangi. Mereka beramai-ramai datang, saling berbisik membicarakan selebaran yang berisikan sebuah informasi.

"Gue wajib ikut nih"

"Wah, gue ikutan ah"

"Gue juga ikut. Gue kan cerdas"

"Apa daya. Prestasi gue cuma jajan ke kantin pas jam pelajaran" wajah salah satu siswi berbadan besar yang sedang ikut membicarakan informasi tersebut memelas. Menumbuhkan tawa dari yang lainnya.

Alaska dan Defan melewati majalah dinding yang sedang ramai dikunjungi tersebut, karena jam istirahat sedang berlangsung. "Woy, ada apaan?" Defan menyelinap agar berada tepat di depan majalah dinding. Alaska tak mengikuti Defan, ia hanya bersandar di tembok.

"Apaan sih, lo"

"Nyeruduk, udah kayak banteng"

Defan melirik sinis. "Masalah?"

"Lo baca sendiri. Bisa baca 'kan?" balas salah satu siswi berbibir merah.

Selebaran kertas yang dipajang di majalah dinding tersebut adalah informasi mengenai Olimpiade yang akan diadakan di SMA Regalka minggu mendatang. Dengan syarat memiliki prestasi dan nilai yang baik, maka sudah bisa mengikuti lomba Olimpiade antar sekolah ini.

Defan mengernyit, menunjuk selebaran kertas dengan telunjuknya. "Oh, olimpiade. Gue harus ikut nih" pernyataan Defan membuat dirinya harus menerima sorakan yang berasal dari para siswa yang ada di sana.

"Bakat lo kan cuma pukulin orang di game. Dan otak lo juga fokus buat godain cewek-cewek di sekolah kita. Yakin mau ikut Olimpiade ini?" tanya Halse, ketua kelas Defan yang sedang ikut membahas olimpiade bersama teman-temannya.

"Yakin. Kalau gue kalah, gue harus apa?" Tantang Defan.

"Lo nantangin gue?" Halse melipat kedua tangannya di depan perut.

"Jawab!"

Halse merasa tertantang. "Piket di kelas setiap hari"

"Cuma itu?"

"Lunasi uang kas," jawab Halse lagi.

"Ada lagi?"

"Bersihin taman di depan kelas setiap pagi,"

"Udah?"

"I-iya"

"Oke, siapa takut" Defan meninggalkan Halse dan beberapa siswa yang masih sibuk membicarakan olimpiade yang akan diadakan.

"Kalo gue menang, lo harus jadi pacar gue" Defan menarik Halse lalu menempatkan kedua telapak tangannya ke majalah dinding, membuat wajah mereka saling berhadapan sangat dekat. Sementara Halse sendiri merasa terkunci dan tak berkutik.

Sementara yang lainnya terkejut, bersorak, bersiul atas apa yang Defan lakukan. Kemudian Defan meninggalkan Halse dan siswa-siswi yang masih berkumpul didepan majalah dinding.

Alaska menoleh. "Ada apaan?" tanya Alaska.

"Olimpiade antar sekolah"

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang