9 | Hari Valentine

1.5K 75 1
                                    

Hari ini adalah tanggal 14 Februari. Dimana kebanyakan orang menyebutnya sebagai hari valentine. Akan ada banyak cinta dan kasih sayang di hari yang bahagia ini.

14 Februari, tanggal istimewa yang dinanti oleh banyak orang, karena hanya ada satu kali dalam 365 hari. Namun, selain hari valentine, semua orang akan tetap bisa memberikan cintanya.

Ada yang mengisinya dengan berkumpul bersama keluarga, ada yang memberi hadiah pada orang terdekat, ada yang memberi kartu yang berisikan ucapan mengenai kasih sayang yang dirasakan selama ini, ada yang memberi cokelat dan sebuket bunga pada kekasih, ada yang berkencan dengan manisnya, dan tak jarang yang mengungkapkan cintanya di hari kasih sayang ini.

Hari cinta dan kasih sayang ini jatuh tepat pada hari ini, yaitu hari minggu, hari dimana semua orang tidak banyak beraktivitas. Saatnya para pekerja beristirahat dari penatnya menatap layar komputer, saatnya para pelajar mengistirahatkan hati dan pikiran dari banyaknya tugas-tugas yang sudah dilaksanakan dan yang belum terlaksana.

Hari ini, Dara hanya sedang merebahkan tubuhnya di kasur, menatap langit-langit, serta memikirkan apa yang sedang ingin dipikirkan dengan acak.

Tak sadar, hari minggu kali ini, ia hanya berdiam diri di dalam kamar. Ditinggal sendiri dirumah oleh Mamanya yang sedang membeli gincu merahnya yang sudah habis.

Telepon genggam milik Dara yang disimpan di atas berangkas, berdering.

Alaska calling . . .

Alaska? Dara membelalak.

"Halo"

"Gue ada di depan rumah lo. Dandan yang cantik,"

"Emangnya mau ngapain?"

"Gak usah banyak omong, gue tunggu." Alaska mematikan teleponnya secara sepihak.

Tanpa berpikir lama, Dara bergegas membuka lemari pakaiannya, kemudian mengambil kaos berwarna ungu pastel yang bergambarkan kuda bertanduk yang sangat lucu, serta celana jeans berwarna putih. Setelah itu, ia duduk menghadap cermin, menyisir rambutnya agar tetap rapi. Tak memoleskan apapun pada wajahnya, Dara sudah terlihat sangat cantik.

Dara berjalan menuruni anak tangga, menggendong tas selempang di pundaknya. Membuka kunci dan menarik pintu.

Alaska dan Dara sudah berada di tempat yang sama, mereka sudah berada di depan gerbang berwarna cokelat.

Lo selalu cantik bagi gue, Ra. Alaska tersenyum, menatap Dara dengan sangat serius.

"Ka, Alaska, hey!" Dara melambaikan tangannya di depan wajah Alaska.

"Ayo, naik"

Alaska menyalakan mesin motornya, dan segera pergi ke suatu tempat, dimana Dara tidak mengetahui tempat mana yang akan dituju.

"Sebenarnya kita mau kemana sih, Ka?" tanya Dara, mendekatkan mulutnya ke indra pendengaran Alaska yang tertutup dengan helm.

Alaska tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Dara. Ini membuat Dara penasaran.

Sesampainya di suatu tempat yang belum pernah didatangi oleh Dara, Alaska menghentikan motornya. Ternyata tempat yang dituju adalah taman yang sangat asri. Sedikit pengunjung, namun bisa menenangkan hati.

Alaska membuka dan menyimpan helmnya di kaca spion. Dan Dara turun dari motor Alaska.

Setelah keduanya turun dari motor, Alaska menggenggam pergelangan tangan Dara. "Ayo, ikut gue"

Mereka berjalan melewati bunga yang bermacam-macam jenisnya, berwarna-warni, serta sangat harum dan indah untuk dilihat.

"Alaska, tunggu. Bunganya bagus," Dara menarik jaket Alaska.

"Harum juga" sambung Dara, mencium bunganya.

Alaska tersenyum lebar. "Bagus, ya"

"Sepulang dari sini, belikan aku bunga, ya?" Dara menatap Alaska, disertai dengan senyum yang menawan, membuat lesung pipinya terukir sangat indah.

"Oke" jawab Alaska mengacungkan jempolnya.

Apapun akan gue lakukan buat lo. Gue janji.

"Yuk, lanjut" ajak Dara.

"Ayo" Alaska tersenyum kembali.

Alaska dan Dara duduk di kursi besi berwarna hijau.

"Tunggu di sini" kata Alaska.

Dara mengernyitkan dahi dengan bingung. "O-oke"

"Alaska berjalan perlahan meninggalkan Dara. Menyalakan mesin motornya, dan pergi dengan cepat ke suatu toko. Toko cokelat dan bunga lah yang dituju.

Alaska mengangkat tangannya pada pelayan toko. "Mbak, yang bentuknya hati ini rasa apa, ya?" tanya Alaska, menunjuk cokelat berbentuk hati yang ada dibalik etalase.

"Itu cokelat yang di dalamnya ada kue rasa red velvet, Kak. Cokelat unggulan dari toko ini" kata pelayan toko tersebut.

"Biasanya, perempuan suka yang mana?" tanya Alaska.

"Yang Kakak tunjuk tadi. Banyak yang membeli ini untuk pacarnya, dan ada juga yang membeli ini untuk proses pendekatan. Rata-rata seperti itu, Kak" pelayan toko tersebut menjelaskan.

Alaska membulatkan mulut. "Ya sudah, saya ambil yang itu. Sama sebuket bunga mawar merah ya, Mbak,"

"Baik, Kak" pelayan toko tersebut meninggalkan Alaska yang masih melihat-lihat cokelat dan bunga yang terlihat sangat indah.

"Yang harum juga, Mbak" sambung Alaska.

Pelayan toko tersebut menghampiri Alaska. "Ini, Kak pesanannya. Pembayaran bisa dilakukan di kasir depan"

"Baik, Mbak"

"Terimakasih, Kak. Selamat menikmati"

"Pembayaran telah dilakukan oleh Alaska. Alaska segera menyalakan motornya dan pergi meninggalkan toko tersebut.

Alaska menaruh tangannya dibelakang. "Maaf udah bikin lo nunggu lama"

"Nggak kok, Ka" Dara tersenyum.

Alaska mengembalikan tangannya ke depan. "Buat lo" Alaska memberikan cokelat berbentuk hati dan sebuket bunga yang telah ia beli tadi.

"Wah, bunga yang aku minta. Makasih banyak Alaska," Dara tersenyum lebar, ia sangat bahagia.

"Kamu mau bikin aku gendut ya, Ka?" sambung Dara, bertanya dengan polosnya. Alaska hanya tersenyum miring.

"Bukan, gue mau bikin lo jadi pacar gue."

Pandangan Dara yang tadinya mengarah pada sebuket bunga yang indah, kini beralih pada Alaska yang ada dihadapannya. Ini adalah kali pertama Dara mendengar pernyataan cinta dari seorang lelaki.

"Maksudnya?"

"Lo jadi pacar gue mulai detik ini" Alaska memperjelas. Membuat Dara semakin terkejut.

Dara membulatkan mata, ia tak menyangka.

"Pacar?" tanya Dara yang masih tak percaya.

"Iya, lo jadi pacar gue. Mau?"

Dara belum menjawab.

"Gak usah dijawab. Ayo, balik" Alaska tersenyum, menarik pergelangan tangan Dara menuju tempat parkir dan mengantar Dara pulang. Sementara Dara, membeku.

Valentine = hari kasih sayang

Argh, akhirnya!❤️

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang