Kantin menjadi tujuan utama Dara setelah bel istirahat berbunyi. Pikirannya sudah tak keruan sejak pelajaran matematika berlangsung. Hanya makanan yang tersirat dalam benaknya.
Dara segera memesan makanan dan juga minuman. Meja yang berada di dekat pohon rindang menjadi pilihannya untuk bersantap.
"Makasih ya, Bu" Ucap Dara pada Bu Ani, pemilik salah satu kantin.
"Sama-sama, Neng" Balas Bu Ani.
Tidak ditemani Vyra, Dara sengaja beristirahat sendiri karena tidak ingin mengganggu temannya yang tertidur pulas dengan kedua pangkuan tangan.
Dara menghabiskan makanan dan minuman yang telah ia pesan, dan segera kembali ke kelas karena ternyata ponselnya tertinggal di tas. Ia membutuhkan ponselnya untuk informasi mengenai olimpiade yang beberapa pekan lagi akan dilaksanakan.
☔
"Dara Thiessa! Kenapa lo gak ajak gue ke kantin?" Tanya Vyra dengan suara tingginya.
"Eh," Sontak Dara merasa terkejut.
"Kenapa lo gak ajak gue ke kantin?" Tanya Vyra untuk kedua kalinya.
"Lo kan tidur," Jawab Dara.
"Tapi kan.."
"Wahai Vyra penghuni planet ke-sembilan setelah Neptunus, iler tuh!" Dara tertawa. Ia melanjutkan langkahnya dan membiarkan Vyra.
"Sumpah? Mana? Dimana?" Vyra tercengang.
"Ngaca, gih!"
Vyra segera bercermin dan ia terkejut dengan wajahnya sendiri, juga dengan rambutnya yang semrawut.
"Sumpah ya, Ra. Lo udah malu-maluin gue," Vyra menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Makanya kalo tidur tuh mulutnya ditutup, banjir kan tuh" Dara kembali tertawa.
"Ck, ngeselin banget" Vyra berdecak sebal.
Bel jam pelajaran kembali berbunyi. Dara dan Vyra membereskan meja dan bersiap untuk mengisi lembar latihan yang telah diberikan oleh guru sejarah kepada ketua kelas.
"Oke, tolong jangan berisik," Perintah ketua kelas, Aksa.
"Wah, ada apa nih?" Tanya Vyra dengan suara lantang.
"Jadi begini, semua guru tidak bisa masuk kelas karena ada rapat sampai jam terakhir. Untuk daftar tugas sudah dibagikan di grup kelas ya. Dan keadaan kelas harus kondusif" Ucap Aksa.
Hal itu membuat Dara memilih untuk mengerjakan tugas di perpustakaan.
"Lo mau ikut ke perpus?" Tanya Dara."Ngapain emang?" Tanya Vyra.
"Ngerjain tugas lah," Jawab Dara.
"Nanti deh gue nyusul"
"Oke" Dara mengacungkan jempol.
☔
Dara mengisi daftar kunjungan dan segera mengerjakan tugasnya. Ia memasang earphone dan memutar lagu yang ada di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA
Teen FictionAlaska, lelaki tampan yang sangat membenci jatuhnya rintikan dari langit. Rintikan yang biasa disebut hujan, rintikan yang hampir membuatnya putus asa. Bagi Alaska, hujan adalah pembawa sial. Hujan selalu merenggut kebahagiaannya, hujan pula yang te...