.
.
.
31 Maret 2020Di tempat ini, seperti cerminan bumi. Yang membedakan siang tidak pernah terjadi sepanjang sejarah. Kecuali saat 18 tahun yang lalu, dimana pertama kali cahaya mengisi tempat itu namun dapat dikatakan sebagai fenomena tersendiri di tempat yang dinamakan 'Minuette'.
Sepanjang satu tahun penduduk Minuette menjalani hari mereka dengan terang, namun ada sisi dimana gelap itu ada. 12 bulan, sepanjang itu terang dan gelap menjadi satu. Membentuk separuh bagian, terang berada di kanan dan gelap berada di sisi kiri.
"Sejarah. Baru saja terbentuk 18 tahun yang lalu. Mereka tidak tahu bahwa akan ada yang memegang kendali tentang siang dan malam, merema lahir 18 tahun yang lalu. Tepatnya pada tanggal 19 Mei dan 19 Juli, di tahun 2002."
Levi, nama yang ia gunakan. Semua orang tahu 'Levi' bukan nama aslinya, 'Levi' hanyalah singkatan dari nama asli dan nama marganya. Meskipun fakta tersebut diketahui semua orang yang mengenalnya, namun tidak ada yang tahu nama asli pria misterius itu.
Tudung jubah hitam pria itu hampir menutupi wajah si pemilik. Di tangannya terdapat buku kuno dengan kondisi terbuka di bagian tengah. Bagian kanan lembaran terisi penuh dengan tulisan kuno namun bagian kiri kosong dan terlihat polos dengan warna kusam.
Tersenyum tipis di balik jubahnya, pria dengan nama 'Levi' memasukkan buku kuno tersebut ke dalam tas kecil, ukurannya bahkan dua kali lipat lebih kecil dibanding buku tersebut.
"Sudah kuduga tas ini akan sangat berguna." Dibanding bumi yang saat ini ditinggali manusia, Levi sangat menyadari tempat ini alias Minuette berkali-kali lipat lebih maju dengan teknologi super canggih.
Ia membuka lubang yang tidak terlalu besar, itu adalah sebuah portal dengan ukuran sesuai tubuhnya kemudian masuk kedalamnya.
Ya, negeri bernamakan Minuette terlalu hebat dan istimewa. Walaupun seperti itu Minuette saat ini berada dalam kendali kuasa kegelapan.
°°°
2 April 2020
"Bagaimana bisa?!" Vieere berseru.
"Entahlah, kami juga tidak tahu. Namun pastinya hawa dingin yang kita rasakan saat ini benar adanya portal telah terbuka. Asalnya dari kafe tengah kota bagian Selatan." Jelas Ardo.
"Yang jelas kita harus segera memastikannya." Ucap Aeera.
Di sisi lain dimana awan hitam mengumpul di satu titik yang sangat tidak wajar. Penduduk kota saat itu hanya bisa melihat langit yang sedang tidak bersahabat dengan hati gusar. Reporter dari segala media massa sudah meliputi kejanggalan cuaca pada saat ini.
"Kau membuka identitasmu dengan sangat tidak tepat, Rina." Achille berdiri santai di sebelah Rina, memasukkan sebelah tangannya ke dalam jaket yang kini dikenakannya.
"Kenapa kau bisa begitu santai?" Tanya Rina sedikit tak suka.
Achille mengedikkan bahu.
Rina menggeram. "Seharusnya kau takut padaku!"
"Untuk apa aku takut padamu?"
"Karena aku, yang akan menguasai dunia!"
Saat ini Achille menganggap Rina sedikit tidak waras--atau memang tidak waras, Rina sudah terlihat lelah dengan membuka portal yang cukup besar seperti menunggu sesuatu atau seseorang keluar dari lubang hitam tersebut.
"Ah, kuanggap anggapan 'menguasai' yang kau maksud sebagai hal yang paling merepotkan."
Rina mendecih tak suka. Sekelilingnya berubah drastis, sejak dibongkarnya identitas oleh gadis itu sendiri jalanan, lorong, maupun sekitarnya tidak ada aktivitas. Lenggang.
"Kenapa kau sangat menggerutu? Bukannya ini keinginanmu, menunggu seseorang dari dalam sana? Ataukah hal lain?" Tanya Achille kini memilih duduk di trotoar jalanan.
"Sial! Dia sama sekali tidak takut! Kenapa dia bisa sesantai itu?" Rina terkekeh kecil. "Yeah, setidaknya tunggu sebentar lagi..." Gadis itu membatin.
Kali ini Achille menyeringai. "Silahkan saja tunggu waktu yang akan menghampirimu."
°°°
"Vieere! Bukankah kamu bisa mengendalikan malam?" Tanya Ardo.
Vieere melompati gedung dengan lincah bersama Aeera. Vieere tidak menganggapi pertanyaan Ardo dengan serius. Seperti biasa, tetap santai.
"Mengendalikan malam bagaimana maksudmu?"
Ardo menggaruk kepalanya. "Berbaur dengan kegelapan, mungkin?"
"Semua orang juga bisa melakukan hal itu." Ucap Aeera memutar kedua bola matanya.
"Aku maupun Aeera tidak dapat mengendalikan siang ataupun malam. Tidak ada juga penjelasan yang membahas mengendalikan siang ataupun malam. Hanya saja teori sejarah, saat ini katakan saja aku memiliki kekuatan Yin. Yin ditandai dengan sesuatu yang lambat, lembut, menghasilkan, menyebar, dingin, basah, dan pasif. Berhubungan dengan air, bumi, bulan, dan malam hari." Vieere mulai menjelaskan panjang lebar.
"Namun, anggaplah aku sebaliknya. Yang, kalung Yin Yang kami menjadi simbol kekuatan kami. Yang ditandai dengan cepat, keras, padat, fokus, panas, kering, dan agresif. Berhubungan dengan api, langit, matahari, dan siang hari." Tambah Aeera menjelaskan dirinya.
"Lalu apa hubungannya itu semua dengan kalian?"
Vieere melirik sekilas. "Kurasa tidak ada. Secara umum dapat dikatakan sifat-sifat tadi hanya sebagai penjelasan. Bukan menjadi bagian diri kami. Bukan juga kepribadian kami."
Ardo mencoba berpikir keras. "Tapi kenapa sebagian dari sifat yang kalian sebutkan mencerminkan kepribadian kalian? Sementara Viee menjelaskan bahwa sifat tadi bukan menjadi kepribadian kalian?"
"Ardo, dilihat dari fisiknya memang seperti itu. Tapi karakter manusia dibentuk bukan karena mereka bersifat Yin maupun Yang." Jelas Aeera.
Mereka sendiri bingung bagaimana cara menjelaskan. Yang mereka tahu, mereka saling berhubungan.
"Entah kenapa kalian kalau menjelaskan sangat rumit. Aku tidak paham." Tegas Ardo menyatakan komentarnya mengenai penjelasan 'rumit' kedua gadis itu.
"Sudahlah, Yin Yang tidak perlu dipahami. Yang terpenting yaitu bagaimana merasakan alam sekitarmu berkata meresponi tubuhmu."
Penjelasan Vieere kini menjadi tugas bagi Ardo sendiri untuk dipecahkan. Sungguh apa yang dijelaskan mereka berdua tidak ada yang menggantung di otaknya, menggantung saja tidak apalagi dipahami?
•^•^•
![](https://img.wattpad.com/cover/162728541-288-k922975.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thy Minuette's
De Todo"Kalau ingin mendapatkan sesuatu harus ada yang dibayar untuk itu. Tidak ada yang gratis di dunia ini. Apapun akan dikorbankan asalkan tujuannya tercapai, bahkan nyawa sekalipun." Hanya ada beberapa yang menolak tegas anggapan tersebut. Namun bagaim...