Taehyung membuka lemari pakaian Seokjin. Ia ingin menaruh beberapa potong pakaian Seokjin yang sudah ia setrika. Seokjin selalu membuat lemarinya harum dan wangi. Setiap pakaian tertata rapi di tempatnya masing-masing. Taehyung sangat mengagumi hyungnya tersebut.
"Lemari Jin hyung sangat wangi, aroma yang ku sukai. Aroma ini seperti aroma wangi tubuh Jin hyung," ujar Taehyung. Ia menghirup dalam-dalam aroma yang ia sukai tersebut.
Tiba-tiba matanya melihat sebuah kado kecil terselip diantara pakaian Seokjin. Taehyung mengambil kado tersebut, kado dengan bungkus kertas kado berwarna biru tua.
Sepertinya Taehyung perna melihat kado ini. "Apa isinya," ujar Taehyung seraya menggoyang goyangkan kado tersebut. Rasanya sangat ringan dan hal itu membuat Taehyung penasaran.
"Aku perna melihat kado ini," Taehyung mencoba mengingatnya. Ia melihat kado tersebut saat ia hendak menemui Seokjin. Saat itu ia tidak langsung masuk kedalam kamar Seokjin. Taehyung lebih dulu mengintip apa yang dilakukan hyung kesayangannya tersebut.
Yang di lihat Taehyung saat itu adalah Seokjin sedang duduk dengan wajah lesu dan sedih. Di tangannya terdapat kado yang sekarang ini ia pegang.
"Aku rasa ini untuk orang yang disukai Jin hyung. Tapi kenapa Jin hyung tidak memberikannya?."
"Apa Jin hyung di tolak atau Jin hyung tahu orang yang disukainya menyukai orang lain dan itu sebabnya ia tidak memberikan kado ini." Taehyung mulai berfikir dengan pikiran-pikirannya.
Taehyung duduk di pinggiran ranjang milik Seokjin seraya memperhatikan kado yng membuatnya penasaran tersebut.
"Aku penasaran," Taehyung melihat keluar.
"Jin hyung belum pulang jadi... aku akan melihatnya," Taehyung mulai membuka kado kecil di tangannya.
Sebentar lagi kado tersebut akan terbuka dan akan diketahui apa isi di dalamnya. Taehyung sudah berhasil menyingkirkan kertas kadonya dan sekarang ia tinggal membuka kotak kado tersebut. Namun sebulum Taehyung berhasil membuka dan melihat isinya. Seokjin lebih dulu mengambil kado tersebut dari tangan Taehyung.
"Apa yang kau lakukan," Seokjin menatap dingin Taehyung. "Seharusnya kau meminta ijin dulu sebelum mengambil barang orang lain," Seokjin terlihat begitu marah bahkan nada bicaranya terdengar membentak.
"Mi-mian hyung. Aku hanya penasaran dengan isinya," Taehyung menunduk takut.
Seokjin menghelah nafas untuk menstabilkan emosinya yang tiba-tiba naik. Tidak seharusnya ia marah seperti itu. Ia mendekati Taehyung dan duduk disampingnya.
"Maafkan hyung Tae, Hyung tidak bermaksud kasar padamu. Hyung hanya tidak suka kalau barang yang hyung anggap penting di lihat orang lain selain hyung sendiri," ujar Seokjin. Ia mengelus kepala Taehyung dan berusaha tersenyum kepada dongsaeng kesayangannya sekaligus cintanya tersebut.
Taehyung menatap Seokjin dengan takut-takut. Ia bisa melihat sorot kesedihan dari mata Seokjin. Taehyung menangkup kedua pipi Seokjin dan tersenyum padanya.
"Apa Jin hyung masih meyukai orang itu," Taehyung berfikir kalau Seokjin belum bisa melupakan orang yang disukainya dan itu memang benar. Seokjin belum bisa melupakan orang itu dan sepertinya ia tidak akan perna bisa melupakannya walau hanya sekejap.
"Jin hyung masih menyukainya," ulang Taehyung.
"Ne, hyung masih menyukainya, Sangat meyukainya." Seokjin menatap dalam mata Taehyung.
Taehyung tidak tega melihat hyung kesayangannya itu bersedih dan karena dialah Seokjin kembali bersedih. Karena ia telah menemukan kado yang membuat Seokjin ingat kembali pada kenangan menyakitkannya begitu pikir Taehyung sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dongsaeng My Love
FanfictionKim Seokjin memperlakukan dongsaengnya layaknya seorang kekasih. "Hyung sangat mencintaimu," Adakah seseorang yang mengetahui perasaan Seokjin. Mungkinkah dongsaengnya atau justru orang lain?. Kim Seokjin x Kim Taehyung