Taehyung tersenyum pada Jungkook dan begitu pula sebaliknya. Seokjin merangkul Taehyung dan memperkenalkan Jungkook.
"Tae, ini adalah kookie dan kookie ini adalah Taehyung," ujar Seokjin.
"Hai kookie, senang berkenalan denganmu."
Di lihat aslinya Taehyung jauh lebih manis pantas saja Seokjin menjadikan foto Taehyung sebagai latar di ponselnya. Jungkook membungkukkan badan sembilan puluh derajat ke arah Taehyung dan tersenyum padanya.
Taehyung nyenggol-nyenggol Seokjin sambil senyum-senyum gak jelas. Seokjin yang menatap Taehyung mengerutkan alisnya bingung.
"Kalian mau pesan apa," ujar Jungkook. Ia memberikan menu makanan pada Seokjin dan Taehyung.
"Tokoyaki, susi dan ramen pedas," ujar Taehyung. Jungkook langsung mencatat pesanan Taehyung.
"Kau mau pesan apa hyung," tanya Jungkook pada Seokjin.
"Air putih," ujar Seokjin.
Seokjin masih menganga menatap Taehyung yang mesan banyak makanan."Hanya itu, Lalu makanannya hyung," tanya Jungkook lagi.
Seokjin menatap Jungkook. Seokjin melihat muka heran Jungkook yang menatapnya."Aku mesan susi saja," ujar Seokjin dengan senyum manisnya.
"Oke, tunggu sebentar," Jungkook pergi setelah ia mencatat semua pesanan Kim bersaudara tersebut.
Setelah Jungkook pergi Taehyung memegang tangan Seokjin agar ia bisa mendengar dengan jelas apa yang akan dikatakan oleh Taehyung.
"Dia namja yang cantik, apa dulu dia pacarmu hyung," ujar Taehyung.
"Aku gak pernah pacaran dengannya Tae," ujar Seokjin mengelus pelan pipi Taehyung.
"Jungkook dulu adalah tetanggaku aku sering mengajak dia main dan menginap di rumah. Aku sangat menyayanginya dan sudah menganggap dia seperti adikku sendiri sama sepertimu." Lanjut Seokjin.
"Kenapa aku gak pernah lihat dia selama ini Jin hyung," ujar Taehyung yang memang tidak pernah melihat Jungkook di rumah Seokjin.
"Tentu, karena dia pindah ke luar negeri sebelum kau datang kerumah Tae." Taehyung manggut-manggut mengerti.
.
.
.Taehyung memanyunkan bibirnya memasuki kamar Seokjin. Seokjin sedang sibuk dengan leptop di depannya jadi ia tidak sadar Taehyung masuk ke dalam kamarnya.
"Apa kau sangat sibuk hyung?."
Seokjin memalingkan mukanya dari leptop dan berganti menatap Taehyung. Ekspresi Taehyung membuat Seokjin ingin tertawa. Taehyung manyun dengan lipstik yang belepotan di sudut dan bawah bibirnya.
"Kenapa sih hyung."
"Gak papah."
"Gak papah kenapa tertawa?, gak tahu apa aku sedang kesal."
Taehyung melipat tangannya di dada bertambah kesal karena Seokjin menertawainya. Sementara Seokjin makin terpingkal melihat Taehyung ngambek.
"Jin hyung!," Taehyung langsung pergi karena Seokjin terus saja menertawainya.
.
.
.Taehyung menenggelamkan kepalanya ke bantal ia frustasi karena tidak ada yang mau mendengarkan ia bercerita. Taehyung menghampiri kamar Seokjin untuk bercerita. Namun ia mengurungkan niatnya setelah melihat Seokjin sibuk dengan leptopnya.
Ia menelepon Jhope berharap ia tidak sibuk seperti Seokjin dan ia mau mendengarkan ceritanya. Sayangnya Jhope tidak mengangkat telepon darinya. Taehyung menyesal sudah mengganggu Seokjin karena Seokjin hanya menertawainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dongsaeng My Love
Fiksi PenggemarKim Seokjin memperlakukan dongsaengnya layaknya seorang kekasih. "Hyung sangat mencintaimu," Adakah seseorang yang mengetahui perasaan Seokjin. Mungkinkah dongsaengnya atau justru orang lain?. Kim Seokjin x Kim Taehyung