d.e.l.a.p.a.n.b.e.l.a.s

5.5K 164 5
                                    

"Istirahat gih." Ucap Andra sambil memeluk Raya dari belakang.

"Dia lucu."

"Apalagi kamu."

Cup

Sahut Andra mengecup bibir Raya tiba-tiba.

"Dia gembul, padahal baru 3 bulan." Kata Andra sambil mengelus sayang pipi gembul jagoannya.

"Ya, bagus dong. Berarti dia sehat."

"Kita udah lama nih gak qtime." Bisik Andra di telinga Raya.

"Lalu?" Respon Raya yang kini berbalik badan menghadap Andra.

"Kapan kita bisa," Belum sempat Andra melanjutkan perkataannya, Raya telah membungkam mulut Andra dengan bibirnya.
Andra yang memang merindukannya, langsung membawa Raya ke ranjang.

"May I?" Tanya Andra yang penampilannya sudah acak-acakan begitu juga dengan Raya.

"Sure." Jawab Raya lalu mereka pun melakukannya.

Setelah kegiatan mereka yang sangat mereka rindukan. Mereka melakukan pillow talk membahas bagaimana mereka ke depannya.

"Aku kayaknya bakalan pindah tugas deh."

"Kemana?" Tanya Raya mendongakan wajahnya menatap Andra.

"Gatau sih."

"Dih, apasih ka."

"Seriously, ka??" Tanya Andra menaikkan sebelah alisnya sementara Raya memutar bola matanya malas.

"Ehh, tapi seriusan kamu mau pindah tugas?"

"Gimana ya. Aku lagi berusaha supaya ga dipindahin hehe."

"Why?" Tanya Raya sambil memeluk Andra dari samping.

"Kamu, Nathan. Ahh aku gak tega ninggalin kalian. Belum lagi kuliah kamu, sayang." Jawab Andra frustasi.

"Hey, kalau pun kamu pindah tugas. Aku, baby Nathan gaakan pindah dari hati kamu. Dan soal kuliah aku, kan bukan kamu dosennya. Jadi semua akan baik-baik aja."

"Aku serius, Ray."

"Dikiranya aku bercanda."

"Aku ngantuk. Kita tidur aja." Putus Andra lalu mendekap Raya.

"Good night, ka."

"Seriously, ka?" Tanya Andra menatap tajam Raya.

"Apa dong?" Tanya Raya balik.

"Sayang mungkin."

"No."

"Oke sayang."

"No."

"Sayang."

"Mas, diem deh."

"Manis deh."

Cup

Andra mengecup kening Raya lalu mendekapnya erat. Malam ini mereka hanya saling berpelukan dibalik selimut tanpa melakukan apa-apa, hingga akhirnya mereka terlelap.

Raya Pov's

"Sayang, kenapa?" Ucap Rana berusaha menenangkan Nathan yang berada di gendongannya, sejak tadi tidak berhenti menangis.

"Oeekk oeekk oekk" Tangis Nathan justru makin kencang hingga membuat Andra yang hari ini libur bangun lebih awal.

"Kenapa sayang?" Tanya Andra mengambil alih Nathan dari gendongan Rana.

"Gatau. Dia gak berhenti nangis daritadi. Udah aku kasih asi tapi tetep nangis." Jawab Raya menatap Nathan cemas.

"Hai, jagoan. Kenapa? Udah ya. Kasian loh bundanya." Ujar Andra lembut.

"Kamu capek ya?" Tanya Andra mengecup pipi Raya.

"Kalo bareng kalian juga ilang kok capeknya." Jawab Raya menyandarkan tubuhnya dipunggung Andra. Dan detik berikutnya Nathan berhenti menangis.

"Mungkin dia mau lihat ayah bundanya qtime dulu." Ujar Andra lalu kembali membawa Nathan ke box nya.

"Apasih, mas." Rana masih bersembunyi dibalik tubuh Andra.

"Manisnya." Respon Andra gemas lalu mencium bibir Rana dan membawanya ke ranjang.

"Boleh?" Tanya Andra meminta izin pada Raya.

"Kalo aku bilang engga gimana?" Tanya Raya balik sambil memainkan tangannya didada bidang Andra.

"Kalo udah gini kamu mau bilang engga, hm." Ucap Andra yang kini jari-jari tangannya sudah berada di bagian tubuh sensitif Raya.

"Engghh, Mas, ahh." Desah Raya saat tangan jari-jari Andra mulai bekerja.

"Say my name." Ujar Andra dengan suara serak.

"Ahh, Annddd,, raaa,, ahh." Racau Raya dengan tubuh yang tidak lagi diam.

"Aahhh, Ray,, ahhh." Racau Andra lalu kemudian jari-jari telah basah oleh cairan Raya.

"Hmm, mas. Aku mau." Cicit Raya yang kini sudah berada diatas tubuh Andra.

"Sure." Respon Andra dengan tatapan yang sudah menggelap. Raya langsung mengambil alih 'adik' Andra yang sudah tak tertutupi sehelai benang pun.

"Ahh, Ray, faster please ahh." Racau Andra yang akan mencapai puncaknya.

Lalu, ya sudahlah sampai sini aja, selebihnya udah taulah mereka ngapain.

Holla

Tengkyu readers yang sudah mau meluangkan waktunya membaca cerita ini.

Terima kasih ma pren yang sudah membajak cerita ini sehingga memasukan bagian "gitu" ke cerita ini. maaciw ma pren

Kritik dan saran kutunggu yaa💚

AndrayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang