s.e.p.u.l.u.h

4.4K 209 0
                                    

Tokk tokk tokk

"Assalamualaikum, mah pah."

"Waalaikumsalam." Raya membukakan pintu.

"Kamu siapa?"

"Siapa Ray?" Tanya gue dari dalam.

"Lah, kak Vandra bang Dika." Ujar gue melihat ada kakak tersayang dan partner in crime gue.

"Masuk kak, bang."

"Mamah mana?" Tanya kak Vandra.

"Didalem."

"Lo hutang cerita sama gue." Ucap kak Vandra menatap gue tajam. Kaga ilang-ilang dah kebiasaannya yang satu ini.

"Siapa nih, Ndra." Tanya bang Dika.

"Temen tidur gue."

"Wah gila, kok diem diem aja lo." Ucap bang Dika.

"Ya terus gue harus gimana? Berenang ke Bali buat ngasih tau lo?"

"Hahah gausah ga perlu. Nama kamu siapa?" Tanya bang Dika ke Raya sambil mengulurkan tangannya.

"Gausah modus lo. Inget si Made."

"Gausah cemburu lo. Made kan nama gue, Ndra."

"Auah bang."

"Serius elah. Oiya, nama kamu siapa?"

"Raya, kak." Jawab Raya berjabat tangan dengan bang Dika.

"Dika, abangnya si Mandra."

"Gila lo bang. Gue Andra. Ganteng gini disamain sama Mandra. Lepas." Sahut gue lalu melepas jabatan tangan bang Dika.

"Humoris ya." Ujar Raya sambil menutup pintu.

"Dia abang aku."

"Kan aku cuma bilang humoris. Kamunya aja cemburuan." Ucapnya lalu meninggalkan gue.

Raya Pov's

Duh takut gue kakaknya Andra dateng. Ya Allah semoga respon dia kayak respon kak Ayi, ya Allah. Aamiin.

"Raya." Terdengar suara mamah dari arah dapur.

"Iya mah." Gue pun langsung bergegas menuju ke dapur.

"Kenalin ini, Vandra kakaknya Andra. Dia dokter, tapi tinggal di Bali ikut suaminya."

"Hai, gue Vandra."

"Raya, kak."

"Gue udah denger ceritanya dari mamah. Kok lo mau sih sama yang modelan Andra gitu?"

"Maksudnya kak?" Tanya gue bingung.

"Ya dia kan playboy cap beruang. Gitu deh, anaknya nyebelin pula. Dia masuk akpol buat cover doang, aslinya mah modusin cewek kerjaan dia. Untung cumlaude tuh bocah lulus dari akpol."

"Terus aja omongin gue." Sahut Andra yang kini tengah berada di dapur.

"Yah ada orangnya. Gak seru. Nanti deh kita lanjut lagi Ray. Lo udah ketemu sama suami gue kan?"

"Udah kok kak."

"Modus suami lo."

"Dih, lo nya aja yang cemburuan." Ucap kak Vandra dan pergi meninggalkan dapur.

"Nah, gitu tuh Ray. Kalo Andra sama Vandra udah ketemu. Ada aja yang diributin."

"Itu namanya melepas rindu, mah." Elak Andra membela diri.

"Alesan aja kamu. Aku ke atas dulu ya mah."

"Oke."

"Kamu kok gitu." Rengek Andra.

"Kenapa?"

Cup

Bibir Andra sudah menempel sempurna di bibir gue. Perlahan dia melumat bibir gue.

"Mmpphhh, Ndra. Jangan disini mmpphhh." Tidak mengindahkan perkataan gue dia justru memperdalam ciumannya dan membawa gue ke atas tanpa melepas ciumannya.

Tangannya mulai bergerilnya dibalik kaos yang gue kenakan. Andra menuntun gue ke arah balkon.

"Ekhem ekhem."

"Andra!" Pekik kak Vandra yang tengah berduaan juga dengan bang Dika.

"Apaan sih kak, elah ganggu aja." Omel Andra.

"Lo bisa ga sih cari tempat lain?" Tanya bang Dika tanpa melepas tubuh kak Vandra yang ada dalam dekapannya.

"Eheheh, sorry brother. Selamat melanjutkan aktivitasnya."

"Iye, lo juga."

Gue pun langsung berlari menuju kamar.

Author Pov's

"Kok lari?" Tanya Andra saat baru saja memasuki kamar.

"Kamu pikir aja sendiri."

"I'm sorry. Kita lanjut ya." Tanpa menunggu jawaban dari Raya, Andra melanjutkan aktivitasnya.

Holla

Tengkyu readers yang sudah mau meluangkan waktunya membaca cerita ini.

Kritik dan saran kalian yaaa kutunggu💙

AndrayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang