s.e.m.b.i.l.a.n.b.e.l.a.s

4.6K 165 1
                                    

Hari demi hari berlalu, seiring dengan berganti tahun tahun di kehidupan Raya, Andra dan Nathan. 18 tahun menikah dan usia Nathan 17 tahun, kehidupan mereka tetap bertahan dengan formasi 3 *ya Allah bahasa aing*

Sempat Nathan meminta adik pada Raya dan Andra, hanya saja ditolak secara halus oleh Andra dan akhirnya Nathan tidak lagi menanyakan kehadiran sosok adik di keluarga kecil mereka.

"Mas." Panggil Raya.

"Iya."

"Nathan udah mau lulus loh. Nanti dia kuliah dimana ya?"

"Terserah dia aja aku sih. Mana anaknya."

"Nathan." Panggil Raya.

"Iya, bun." Sahut Nathan.

"Sini nak duduk. Ayah mau tanya." Ucap Andra.

"Kenapa, yah?" Tanya Nathan.

"Kamu kan udah mau kuliah nih. Mau lanjut kemana?"

"Aku pengen masuk akmil yah sebenernya. Cuma jauh, nanti bunda sama siapa." Jawab Nathan.

"Kalo kamu mau bunda gapapa." Sahut Raya.

"Kayaknya masuk PTN disini aja yah, kalo nilai aku cukup." Putus Nathan.

"Dipikirin lagi baik baik, Than. Kamu loh yang jalanin, bukan ayah sama bunda."

"Iya yah. Kalo gitu, Nathan mau pergi dulu ya."

"Mau kemana, Than?" Tanya Raya.

"Junior ku lomba, bun. Doain ya semoga menang. Aku loh yang ngelatih." Jawab Nathan lalu mengambil ranselnya yang ada disebelah Andra.

"Aku pamit ya, yah." Ucap Nathan lalu mencium tangan Andra.

"Lomba yang di kantor ayah kan?"

"Iya, yah."

"Hati-hati, Than. Kalo jam 3 nanti kamu belum selesai, telpon." Titah Raya.

"Iya." Ucap Nathan lalu mencium tangan Raya.

"Aku berangkat. Assalamualaikum." Pamit Nathan lalu menghilang dibalik pintu rumah mereka.

"Aku seneng dia mau masuk akmil." Ucap Raya yang kini tengah bersantai bersama Andra di ruang keluarga.

"Tapi dia gamau ninggalin kamu."

"Dia gak pernah cerita deket sama cewek deh, mas."

"Cowok tuh diem diem ada, sayang." Ucap Andra lalu memeluk Raya erat.

"Dia pasti jadi inceran cewek cewek."

"Bagus dong. Kayak aku.

"Hm." Respon Raya menatap Andra yang tengah dalam mode sombongnya.

"Masa sih? Kalo Nathan kan emang ganteng."

"Ya kan aku ayah nya. Berarti gantengnya turunan dari aku." Ucap Andra penuh percaya diri.

"Huh." Raya hanya menghela napas panjang dan meninggalkan Andra.

"Loh, sayang. Mau kemana? Ray." Panggil Andra yang tidak digubris oleh Raya. Sementara Raya melanjutkan langkahnya menuju dapur.

Drrttt drrttt drrtt

"Halo, Tra."

"....."

"Iya dia kesana."

"....."

"Seriusan?"

"....."

"Yaudah gue kesana sekarang sama Raya."

"...."

"Thank you, Tra. Pantau terus."

"Sayang, Raya." Panggil Andra menyusuli Raya yang berada di dapur.

"Ke kantor aku sekarang."

"Ngapain?" Tanya Raya bingung.

"Nathan."

"Nathan kenapa?" Tanya Raya panik.

"Kita kesana aja dulu sekarang." Ajak Andra lalu Raya pun segera bersiap untuk menuju ke kantor Andra.

Setibanya disana, Andra langsung mengajak Raya untuk menemui Rastra.

"Tra. Mana Nathan?" Tanya Andra to the point.

"Ayo ikut gue." Jawab Rastra lalu Andra dan Raya pun segera mengikuti Rastra.

"Nathan!" Pekik Raya saat melihat Nathan.

Holla

Tengkyu readers yang sudah mau meluangkan waktunya membaca cerita ini.

Kritik dan saran kutunggu yaa💚

AndrayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang