e.m.p.a.t

4.5K 226 2
                                    

Tokk tokk tokk

"Siang."

"Hm, siang mas."

"Ini mba. Ada kiriman paket."

"Oh iya."

"Tanda tangan disini ya, mba."

"Oke. Makasih ya mas."

"Sama-sama."

Kini sebuah kotak hitam berpita putih berada di meja rias Raya. Sedari tadi dia bertanya-tanya siapa pengirim paket tersebut. Penasaran apa isinya tapi takut untuk membukanya. 10 menit berlalu akhirnya Raya memutuskan untuk membuka kotak tersebut.

Alangkah terkejutnya Raya mendapati sebuah dress berwarna navy dari satin. Raya pun segera mencobanya dan telihat cocok dengan dirinya. Hingga ia menemukan sebuah kertas dari dalam kotak tersebut.

Hai, Ray

Tunggu akau jam 7 malam. Pakai dress ini ya.
Aku gak tau ini cocok sama kamu atau engga. Semoga kamu suka.

~your husband, Andra R. Satria

Raya Pov's

6.45 pm. Gue udah siap dengan dress berbahan satin warna navy ini. Sesungguhnya sampai detik ini gue masih gak percaya kalo ini pemberian Andra. Bahkan dia menyisipkan sebuah pesan dan ah, gue bingung. Kenapa dia bisa semanis ini sih.

15 minutes later

Ting

Kak Andra R. Satria: ke lobby ya

Setelah membawa whatsapp nya gue langsung bergegas menuju lobby.

Gua menamai kontak dia dengan nama lengkap karena semua juga gue namain gitu hehe. Setibanya di lobby, gue serasa liat pangeran berkuda (besi). Parah sih dia ganteng dan err menggoda banget.

"Yuk." Ucapnya dan mempersilahkan gue masuk ke mobil.

"Kita mau kemana?" Tanya gue saat di perjalanan.

"Liat aja nanti."

"Ngapain kesini?" Tanya gue lagi, karena kita memasuki daerah gue gatau apa namanya, tapi secara kasat mata ini seperti daerah kepolisian.

"Yuk. Kita ke gedung yang sana." Andra mengulurkan tangannya ke arah gue dan gue pun menerimanya.

Gilang and Visha Wedding

"Hm, gapapa kan kamu kakak ajak ke acara temen kakak?" Tanyanya tepat didepan pintu masuk gedung. Gila aja gue bilang gamau di posisi ini, terlambat.

"Gapapa kok. Aku penasaran sama prosesi pernikahan polisi."

"Oiya, aku mau tugas. Kamu nanti tunggu aja dideket pohon yang itu. Jangan kemana mana. Nanti aku bingung nyari kamu. Aku tinggal dulu ya." Jelas Andra

Cup

Setelah mengecup kening gue dia masuk ke salah satu pintu yang ada di gedung ini.

"Selamat malam para tamu undangan" Acara pun dimulai. Dan sesuai perkataan Andra gue tetap di posisi.

Sampai akhirnya gue melihat Andra di baris paling depan bersama para polisi lainnya dan dia memakai selempang bertuliskan polda daerah kami.

Dan berlangsunglah acara yang selama ini sering gue dengar "Pedang Pora" dan liat langsung feel nya lebih dapet. Bener-bener bikin kesan mendalam dan romantis. Ketegasan dari para pemegang pedang berpadu dengan kehangatan dan keromantisan sepasang pengantin. Astaga kok gue pengen sih huehue.

Andra Pov's

Setelah selesai prosesi pedang pora. Gue segera mencari Raya dan dia masih tetap berada di tempat yang gue minta.

"Makan yuk." Ajak gue merangkul bahunya.

"Gak salaman dulu sama pengantinnya?" Tanya Raya yang masih menghadap ke arah pelaminan. Pancaran matanya seakan ingin berada disana. Ah, astaga gue juga.

"Yaudah. Sekalian aku kenalin kamu."

"Happy wedding, Lang. Samawa, semoga cepet-cepet kasih gue keponakan."

"Siap laksanakan." Jawab Gilang disertai cengiran khasnya.

"Apasih, Lang. Oiya, siapa nih, Dra?" Sahut Visha, istri Gilang.

"Oiya kenalin. Ini Raya. Gausah gue kenalin detail ya." Jawab gue dan Raya hanya tersenyum.

"Happy wedding kak." Ucap Raya.

"Cepet nyusul ya." Ucap Gilang.

"Nah iya. Cepet nyusul ya." Sahut Visha.

"Tungguin aja." Jawab gue kemudian turun dari pelaminan.

"Tadi keren gak pedang poranya? Kamu liat aku kan?"

"Iya. Dan aku lihat kamu. Oke kok."

"Secepatnya prosesi pedang pora tadi ada di acara pernikahan kita."

Holla

Tengkyu readers yang sudah mau meluangkan waktunya membaca cerita ini.

Kritik dan saran kalian yaaa kutunggu💙

AndrayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang