PROLOG

7.6K 270 8
                                    

Prolog

Open Quotes

"ketika kecepatan mengalahkan gravitasi. Kehidupan dan kematian berjalan beriringan. Apapun yang kami senangi dan siapapun yang kami cintai. Telah kami tinggalkan di ujung landasan."

Flashback

"berjanjilah padaku bahwa kita akan bertemu suatu hari nanti." ucap pria itu sambil memegang tangan seorang wanita cantik yang sepantaran seperti dirinya.

"iya, insyaallah. Semoga kita bisa bertemu lagi." ucap wanita itu tersenyum.

"aku akan terus mengingatmu." ucap pria itu.

"kamu adalah sahabat terbaikku, terima kasih sudah mau menjadi pelengkap dalam hidupku." ucap wanita itu tersenyum.

"semoga perpisahan kita tidak menjadi perpisahan yang terakhir." ucap pria itu tersenyum.

"aamiin." ucap wanita itu.

"kenangan kita selama ini. Aku tidak akan lupa. Aku akan merindukannya." ucap pria itu.

Wanita itu hanya tersenyum menatap sepasang bola mata hitam pekat pria itu.

Di sore hari di taman sekolah SMA itu, akhirnya kedua insan itu berpelukan lama sekali sebagai tanda perpisahan sebelum sang wanita itu pergi.

"terima kasih sudah menjadi pelindungku. Terima kasih sudah mau menjadi sahabat baikku. Terima kasih sudah mau melalui masa-masa sulit bersamaku. Terima kasih karena kamu selalu ada untukku ketika aku sedang bersedih. Terima kasih banyak. Aku akan selalu mengingat itu." ucap wanita itu meneteskan sedikit air mata.

Pria itu memeluk wanita itu dengan perasaan tulus dari hatinya.

Stasiun Surabaya Pasar Turi
25 Juni
Pukul 20.05 WIB

Tap... Tap... Tap... Tap (suara langkah orang berlari).

Seorang pria berusia 15 tahun sedang berlari di peron Stasiun mencari seorang wanita yang akan pergi berpisah dari dirinya. Tak peduli dengan orang-orang di sekitarnya dia tetap terus mencari wanita itu.

Sebuah rangkaian kereta api telah siap di jalur 1 berlivery go green. Argo Anggrek nama kereta itu. Sebuah nada keberangkatan telah berbunyi, peluit sudah dibunyikan oleh PPKA sambil mengangkat lentera lampu hijau yang di pegangnya. Tetap saja pria itu berlari sambil mencari wanita itu.

Puonggsss........ (Suara klakson kereta)

Semboyan 35 telah berbunyi, kini kereta itu telah berangkat. Pria itu tetap berlari di pinggir peron Stasiun sambil mencari seorang wanita yang telah naik kereta itu.

Pria itu melihat wanita yang di carinya berada di gerbong nomor 3. Pria itu berteriak sambil melambaikan tangannya kepada wanita itu. Wanita itu melihat pria itu yang sedang berlari sambil menatapnya dengan senyuman dan lambaian tangannya.

"selamat tinggal!. Sampai jumpa di lain waktu!." teriak pria itu.

Lagi-lagi wanita itu hanya tersenyum mendengar teriakan pria itu.

Kereta semakin kencang dan akhirnya pria itu memberhentikan laju larinya di ujung peron Stasiun. Pria itu melihat rangkaian kereta yang berjalan semakin cepat sebelum rangkaian kereta itu benar-benar menghilang dari hadapannya.

"suatu hari nanti aku akan menyatakan perasaanku padamu. Karena aku jatuh hati kamu." gumam pria itu dalam hati.

"perasaan ini, tidak bisa aku bohongi lagi. Perasaan hati ini telah muncul. Baiklah dengan semangat jiwa komando dan pedoman sapta marga yang ada di dalam diriku. Aku akan bersemangat menggapai cita-cita ku sebagai perwira TNI dan aku akan mencarimu dan aku akan membuktikan perasaanku ini padamu." gumam pria itu lagi sambil mengepalkan tangan.

Bersambung......

Maaf jika cerita yang author buat agak absurd banget. Semoga kalian semua suka membaca karya author dan jangan lupa memberi vote dan komentar untuk masukan hehe 🙏. Salam dari author 😁

Ksatria Langitku (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang