HARI BARU

1.5K 68 0
                                    

Rumah Keluarga Bayu
15 Juli, pukul 09.00 WIB

Rumah keluarga Bayu di Surabaya pun dipenuhi oleh para tetangga, kerabat serta saudara dari Bayu yang melayat almarhum Kapten Rahmat yang saat ini telah naik pangkat satu tingkat menjadi Mayor Anumerta. Jenazah Ayah Bayu yaitu Mayor laut (P) (Anumerta) Rahmat Cahyo Hariyadi akan tiba di rumah duka sebentar lagi.

Saat ini Bayu dan Bagus memakai pakaian pdu mereka lengkap dengan pet, pangkat dan brevet serta lencana nya sementara Bagus memakai baret merah darah khas Kopassus. Ibu Bayu pun menangis karena terpukul setelah mendengar kabar bahwa suami nya gugur di medan tugas dan hari ini Jenazah akan di sholatkan dan langsung di makamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa di Surabaya.

Keluarga Amanda serta Jessica kekasih dari Bagus pun juga datang ke rumah duka untuk melayat.

"ikhlaskan kepergian pak Rahmat, insyaallah beliau ditempatkan di dalam surga nya Allah." ucap Ayah Amanda pada Ibu Bayu.

"iya bapak. Saya sudah mengikhlaskan kepergian almarhum. Saya tahu resiko menjadi istri seorang tentara." ucap Ibu Bayu yang masih menangis.

"bu, jangan terus bersedih. Masih ada kami semua disini bu." ucap Amanda menenangkan ibuku dengan memeluk ibuku.

"sebelum gugur, ayah sempat bilang padaku untuk yang terakhir kali agar aku selalu bisa menjaga keluargaku baik-baik." ucap Bayu.

"Bayu." gumam Amanda lirih.

"oh iya, ayah juga sempat menitipkan salam nya yang terakhir pada kalian semua. Terutama untuk Ibu." ucap Bayu.

"hiks....hiks... Mas Rahmat." Ibu Bayu masih menangis sesenggukkan.

"itu benar tante, Jessica juga ada disini. Tante Astri dan Om Rahmat juga sudah Jessi anggap sebagai keluarga Jessi juga." ucap Jessica.

"peperangan memang keras bu." ucap Bagus.

"setelah jenazah ayah tiba. Mari kita makamkan ayah dengan penuh penghormatan." ucap Bayu.

Berbagai macam spanduk belasungkawa dengan rangkaian bunga pun berjejer di depan halaman rumah duka. Bahkan Panglima TNI,  KASAL, Kapolda Jatim, Panglima Kodam Brawijaya dan Panglima Armatim pun turut ikut mengucapkan belasungkawa dengan spanduk rangkaian bunga itu.

Tak lama kemudian jenazah Kapten Rahmat pun tiba di rumah duka. Bayu langsung membantu mengangkat peti jenazah yang telah di tutupi oleh bendera merah putih ke ruang tamu untuk dibacakan yasin dan surat-surat lainnya.

Setelah sholat jum'at, jenazah langsung di sholatkan dan kemudian di berangkatkan menuju peristirahatan terakhir. Prosesi pemakaman pun juga ada upacara nya dengan inspektur upacara yang langsung dipimpin oleh Panglima Armatim. Saat sampai di Taman Makam Pahlawan, Bayu dan Bagus yang berada di depan para pengangkut peti jenazah. Bayu yang membawa foto ayahnya dan Bagus membawa karangan bunga. Wajah kedua pria itu pun sedih dan air mata keluar dari mata mereka. Jessica sang kekasih dari Bagus juga hadir dalam acara pemakaman ini dengan pakaian PDU POLRI nya.

"yang sabar Bagus. Aku turut berduka cita atas gugur nya ayahmu dalam tugas. Semoga ayahmu diterima di surga nya Allah." ucap Jessica.

"aamiin. Makasih Jes." ucap Bagus.

"beliau telah mengajarkan banyak hal kami semua." ucap Bayu pelan.

"turut kami turut berduka cita atas gugur nya ayahmu. Maafkan aku saat itu aku belum sempat mengatakannya nak." ucap Danlanud Iswahyudi.

"terima kasih Komandan." ucap Bayu.
"tetaplah kuatkan dirimu, ksatria langit." ucap Danlanud Iswahyudi sambil menepuk bahu Bayu.
"siap komandan." ucap Bayu.

Ksatria Langitku (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang