© Ujian Menguji ©

877 105 10
                                    

© Kita Dan Pernikahan ©

Mentari pagi bersinar dengan gemerlap cahayanya yang terang, dedaunan tubuh yang baru lebih segar.

Gumpalan awan silih berganti posisi dan berubah bentuk, kadang menyatu atau memisahkan dirinya.

Kicauan burung terdengar saling menyuarakan keindahan suaranya, memecahkan keheningan pagi yang membisu karena kelehan.

Si Ibu Muda yang tengah mengandung anak pertama, mencoba membuka matanya lebar-lebar dari rasa kantuknya yang berat.

Kening yang penuh dengan peluh keringat berbutiran kecil, menanda kegerahan selimut yang sudah terasa panas di kenakan.

Menyibakkan selimut sekali tarikan, kakinya di turunkan ke lantai.

Menyadari suaminya tidak berada di sisinya, dia mengikat rambutnya yang sebahu hingga menjadi satu ikatan dengan penjepit rambut.

Tujuannya pergi ke kamar mandi, setelah masuk dan cukup lama di sana.

Ia keluar mengenakan handuk putih, yang menutupi tubuhnya dari atas dada sampai lutut.

Ketika sedang memilah pakaian yang cocok di kenakan hari ini, suara langkah kaki pelan-pelan berjalan mendekatinya.

Tak di dengar atau di hiraukan nya, dia terlalu sibuk berpikir dan merasa bimbang dengan semua pakaian yang berada di depan matanya.

Dekapan kedua tangan melingkar di pinggangnya, membuat Yuju berhenti dan mengambil pernapasan panjang.

"Jam segini masih menggoda suamimu, itu sungguh keterlaluan tidak pantas di maafkan." Jungkook mengecup sisi bahu kiri istrinya

"Tidak pantas di maafkan itu, yang mengucapkan kata-kata nya." Yuju mengambil dress selutut berwarna krem muda, di hiasi pita hitam di tengah pakaiannya

"Aku sudah memasak bubur ayam spesial untukmu, pergilah ke bawah dan duduk dengan tenang ... maksudku makan yang banyak." Jungkook menyimpan dagunya, di bahu bekas kecupan nya

"Jungkook ... kapan perutku akan menjadi besar?"

"Kenapa kamu tiba-tiba tertarik untuk menjadi lebih gemuk, maksudku mengapa kamu bertanya seperti itu padaku?"

"Aku rasa ... Aku tidak secantik dulu, mungkin ... Kamu akan pergi meninggalkan ku,"

"Kamu bicara apa sayang, Jungkook mu ini tidak akan meninggalkan istrinya yang bernama Yuju. Walau dia harus mati karena tusukan sebuah pisau tajam, yang menghabiskan seluruh darahnya. Aku tidak menolak kalau orang terkahir aku ucapkan ... Yuju aku mencintaimu,"

"Gombal, bahkan sampai sekarang aku belum mencintaimu,"

"Tunggu! Kenapa Jungkook belum juga berada di hati Yuju. Apa dia kurang tampan di matamu." Jungkook membalikkan tubuh istrinya, hingga mereka berdua saling bertatapan

Yuju menggeleng mengatakan tidak, Jungkook langsung bereaksi sangat kacau namun, dia tetap mengekspresikan kejadian lucu di wajahnya.

"Ohh tidak, meski dia menghamili Yuju dan bercinta dengannya setiap malam. Yuju tidak pernah peka terhadap perasaan Jungkook, menurutmu ... Jungkook kurang apa?" wajahnya seketika berubah menyedihkan untuk mendapatakan simpati istrinya

"Menurutku dia terlalu kasar egois, pemarah, dan tidak terlalu baik padaku. Jadi aku sarankan, dia seharusnya lebih perhatian pada istrinya di banding layar 30cm yang hanya bertebal 5 cm,"

"Kamu cemburu pada sebuah laptop, Yuju. Kenapa kamu iri padanya, itu hanya barang tidak bisa di permainkan perasaannya,"

"Ohh jadi kamu sengaja mempermainkan perasaanku, begitu. Ya sudah cepat pergi sana, aku ingin ganti baju." Yuju mendorong tubuh suaminya, menjauhi dirinya

Kita Dan Pernikahan {Jungkook - Yuju} *Selesai*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang