Bab X : The Broken Heart

562 71 5
                                    

Kalau saja terdengar, hatinya baru saja dihancurkan. Oleh sebuah kenyataan bahwa ternyata perasaannya tak hanya terbalas, tapi—bahkan—takkan pernah terbalas. Bagaimana mau terbalas kalau sang cinta saja sudah tidak menyukai Jungkook—dan sejenisnya; laki-laki.

Pedih yang ia rasakan itu berbeda.

Jelas saja berbeda. Kemarin—di waktu ia pernah berpacaran dahulu—ia merasa sedih karena harus berakhir dengan (mantan) kekasihnya. Dan saat ini, ia harus sedih karena alasan yang tak bisa hatinya terima.

Bae Joohyun, perempuan itu menyukai sesamanya.

Jungkook tak mau percaya.

Ia masih tidak percaya.

Tak ingin percaya, lebih tepatnya.

Pandangannya, pikirannya, hatinya, semua berantakan. Tak kunjung sinkron sampai membuat mereka yang melihat tingkah Jungkook merasa aneh.

Tak ada tenaga yang dikeluarkan Jungkook. Tak ada keinginan dan hasrat yang ditunjukkan Jungkook ketika latihan untuk konser mereka sedang dimulai. Satu sampai dua lagi, bahkan tiga lagu dilewati dan Jungkook tak begitu menunjukkan kepedihannya. Ia masih bisa menutupinya. Dengan satu buah topeng kepalsuan yang ia miliki.

Sampai pada saat satu lagu diputar, hatinya dikacaukan lagi.



"Malam panjang menyusulmu seiring alirnya

Waktu membuntutimu dan memudar

Kenapa kau semakin menjauh?

Begitu jauh hingga aku tidak dapat meraihmu.

Katakan padaku mengapa, kau begitu jauh, mengapa?

Apa kau tidak lagi bisa melihatku di matamu?"

- Love is Not Over



Kisahnya belum berakhir. Ia tak ingin kisah cintanya berakhir tragis seperti ini. Ayolah, Jungkook baru saja jatuh cinta. Ini cinta yang sesungguhnya. Bukan cinta monyet seperti yang pernah ia alami ketika masih sekolah dahulu. Bukan cinta yang dianggap hanya main-main.

"Cinta itu menyakitkan, benar?"

Semua perhatian kini tertuju. Pada satu titik bernama Jeon Jungkook. Berhenti, ia melawan irama lagu. Suara merdu tak lagi terdengar di pengeras suara. Yang ada disana hanyalah dirinya yang melangkah gontai. Terlalu rapuh untuk berdiri, tapi harus berdiri.

"Love is not over~ Love is not over~"

Benar apa kata orang. Tak semua kisah cinta itu berjalan mulus. Tidak, semua kisah cinta punya konfliknya masing-masing. Seperti sebuah perselingkuhan, tak direstui, cinta tak terbalas, sampai cinta yang begitu rumit layaknya kisah milik Jungkook.

Menyukai seorang gadis lesbian.

What the fuckin' hell.

Ia masih tak ingin menerima fakta.

Kebenarannya masih terlalu menyakitkan.

Mungkin Jungkook akan sedikit lebih baik—meski tetap menyakitkan—kalau mengetahui Joohyun mengencani laki-laki Eropa atau setidaknya laki-laki Korea yang tinggal di Eropa. Atau mungkin memacari temannya sendiri pun Jungkook akan—mau tak mau—menerima. Tapi, kalau untuk saat ini, kondisi yang seperti ini, ia butuh waktu mungkin seribu tahun untuk menerima.

"Jungkook-ah. Wae geurae?" Tanya Namjoon yang akhirnya menyuarakan isi hati orang-orang di sekitarnya. Mempertanyakan gelagat Jungkook yang aneh sekembali dirinya.

They Call It Romance - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang