Kamis pagi, pukul 08.00 KST.
Senyum manis Joohyun mekar begitu saja ketika tanpa disengaja bertemu dengan segerombol pemuda tampan di taman itu. Ia bahkan tak mengerti, kenapa rasanya setelah seminggu berlalu, Joohyun seakan tak bisa lepas dari keberadaan mereka semua. Tiap kali Joohyun pergi ke suatu tempat, entah siapa pun, selalu saja ada di antara mereka yang bertemu dengannya.
Ketika Joohyun pergi ke mini market, ia bertemu dengan Seokjin dan Hoseok yang juga kebetulan hendak berbelanja. Ketika Joohyun pergi ke kios tteokbeokki, ia bertemu dengan Jimin dan Taehyung, si 95Liner juga sedang pergi kesana karena ingin makan kue beras pedas itu. Belum lagi ketika Joohyun bersepeda ke sungai Han, ia malah bertemu dengan Jungkook sendiri disana.
Entah ini memang takdir atau sebuah kebetulan belaka. Joohyun selalu tertawa tiap kali mengingat kejadian-kejadian kecil seperti itu. Mereka semua dekat begitu saja bahkan tanpa disengaja.
"Joohyun Noona!!"
Mereka berteriak. Membuat Joohyun menyunggingkan kurva manisnya dan membalas lambaian tangan pada ketujuh pangeran kesayangannya sejak beberapa minggu lalu.
"Kalian semua sedang apa disini?" Tanya Joohyun sambil memandang sekelilingnya. Sedikit menghela napas, ia sedikit lega karena kawasan disana bisa dibilang cukup aman untuk hitungan privasi. Takkan ada kamera paparazi yang akan menyebarkan berita yang tiba-tidak.
"Hanya mengikuti ke mana Jungkook pergi. Ternyata hanya ingin pergi jogging," kata Suga yang lebih sering dipanggil Yoongi oleh orang-orang terdekatnya termasuk Joohyun.
"Salahnya sendiri mengendap-endap seperti pencuri. Wajar saja kalau kami curiga. Dasar bodoh!" Itu Taehyung yang berbicara. Membuat Joohyun langsung tersenyum mendengar penjelasannya.
"Mereka curiga aku akan menemuimu secara pribadi di pagi buta. Padahal aku hanya ingin pergi jogging." Si pelaku utama kecurigaan para hyung kali ini yang bicara. Menyuarakan sebuah pembelaan diri setelah dituduh macam-macam oleh keenam 'kakaknya'.
"Lagipula aku benar, 'kan? Seokjin hyung bilang kalau kau bertanya tentang nama Joohyun noona di hari pertamanya bekerja dengan kita. Lalu, malamnya, kau bahkan berguling-guling tak karuan dan bertingkah aneh di depan Namjoon hyung. Aku juga dapat informasi dari Sejin hyung kalau kau meminta nomor Joohyun noona secara pribadi dan memintanya untuk tidak bilang pada kami."
Disitu ia melihat seraut wajah dengan dagu tirus itu bersemu merah. Si maknae yang menyebut dirinya sendiri sebagai Golden Maknae itu terlihat seperti menahan rasa malunya setelah penjelasan panjang Park Jimin, anggota paling manis menurut Joohyun.
Sebetulnya, Joohyun juga merasa malu karena menjadi orang yang—seakan—terlibat dengan keanehan yang terjadi pada Jeon Jungkook. Tapi, ia pikir ini sedikit lebih menyenangkan daripada yang pernah ia alami di masa lalunya.
Sejenak Joohyun melirik arloji putih yang ada di pergelangan tangan kirinya. "Karena kalian sedang tidak sibuk pagi ini..., bagaimana kalau aku undang kalian datang ke rumahku? Kita sarapan bersama. Kebetulan kemarin aku baru saja berbelanja."
Mereka saling memandang satu sama lain. Terlihat seperti sedang berbicara melalui pikiran dan pandangan mereka. "Kami boleh berkunjung ke rumahmu?"
Senyum pada bibir Joohyun berkembang begitu saja. "Tentu!"
.
Suasana woody dengan warna-warna putih dan cokelat mendominasi bagian dalam bangunan tempat tinggal Joohyun. Satu tipe dengan asrama baru milik ketujuh pemuda yang baru saja menjadi tamu Joohyun. Ya, mulai dari letak dan ukuran juga jumlah ruangan yang ada disana, persis seperti asrama mereka. Hanya saja, semua terlihat begitu tenang dan bahkan hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
They Call It Romance - COMPLETED
FanfictionSebab kisah dengan satu pihak saja yang memiliki perasaan terhadap lawannya tetap disebut dengan kisah cinta. Tapi, satu hal. Takdir dan kebetulan itu sesuatu yang berbeda. [ Red Velvet ] Irene as Bae Joohyun, [ BTS ] Jeon Jungkook, [ BTS ] Membe...