Musim panas sudah tiba di kota Seoul. Angin bertiup sedikit kencang bersama debu yang terombang-ambing tanpa kejelasan dimana dia akan mendarat. Bae Joohyun pada akhirnya mengikat rambut hitam panjangnya. Sedikit merasa risih karena angin dan debu yang membuat rambutnya terbang kemana-mana sampai menutupi penglihatan.
Berdiri tepat di depan sebuah gedung berlantai lima, napasnya ia hembuskan. Mencoba menyemangati diri sebelum bertemu dengan takdirnya.
"Bae Joohyun!"
Gadis itu terlompat kaget dan menoleh cepat. Matanya terbelalak ketika menyadari siapa yang memanggil dan membuatnya terkejut—di kala lamunannya. Wanita dengan pakaian kasual dan sebuah kotak kosmetik di tangannya cukup menggambarkan siapa Anna. Seorang stylist noona. Bae Anna, teman semasa kecil Joohyun yang masih bersepupu.
"Kupikir kau takkan datang kemari." Anna merangkul cepat bahu Joohyun.
"Mau tidak mau, aku harus datang kemari, Ann. Kau meledekku?" Kedua mata Joohyun menyipit. Memandang sinis dara di sampingnya.
"Kalau begitu, ayo pergi. Manager Kim sudah menunggumu."
.
Tak ada yang bisa dilakukan seorang Bae Joohyun hari ini selain mengikuti apa yang Anna katakan. Kondisi yang memang tercipta seperti itu. Joohyun hanya seorang kru artis yang baru saja bergabung dan butuh banyak bimbingan. Ia masih harus banyak belajar soal 'bagaimana menjadi kru artis yang baik dan benar'.
"Bae Joohyun, kemarilah. Biar aku memperkenalkanmu dulu pada mereka."
Pria berusia sekitar tiga puluh tahunan itu melambaikan tangan. Memberi isyarat pada sang pemilik nama yang disebut untuk segera menghampiri.
Lantas begitu, Joohyun yang sedang sibuk mundar-mandir menyiapkan segala yang dibutuhkan segera berlari menuju ketua tim "Kenapa, Jin? Aku harus pergi ke studio dulu untuk melihat kondisinya."
"Bae Joohyun yang dulu dan yang sekarang tetaplah sama. Sama-sama menyebalkan." Rambut yang dikuncir kuda itu mendapatkan sebuah usapan. Membuat yang awalnya sedikit berantakan menjadi lebih berantakan. "Yak! Aku sedang bekerja. Jangan mengajakku bertengkar."
"Hyung! Aku butuh bantuan! Ponselku hilang!"
Joohyun mengangkat wajahnya dan menoleh ke sumber suara. Ia temukan seorang laki-laki muda sekitar awal dua puluhan tengah berwajah cemas.
"Dimana kau terakhir melihatnya?"
"Di meja rias. Tapi, aku pikir aku meninggalkannya karena tadi ada panggilan alam. Dan setelah aku kembali, aku tidak menemukannya."
Sebuah keributan kecil terjadi. Hilangnya ponsel milik anggota paling muda bernama Jeon Jungkook itu jelas menjadi sebuah hal yang bahaya. Karena kalau sampai hilang dan jatuh ke tangan yang salah, semuanya bisa menjadi masalah.
"Tunggu, aku rasa aku melihat satu ponsel tergeletak di atas meja rias."
"Dimana?"
Bae Joohyun meletakkan telunjuk pada kepalanya. Mencoba mengingat-ingat dimana benda yang hilang itu ia lihat. "Oh! Di kotak rias Anna. Aku yang menyimpannya disana karena aku pikir itu milik Anna."
Dalam gerakan yang terbilang cepat, Jeon Jungkook melangkahkan kakinya. Bergegas menuju kotak kosmetik yang dimaksud oleh Joohyun. Dan ketika satu sorakan diperdengarkan, semua sudah bisa menebak apa yang terjadi.
"Aku menemukannya! Akhirnya, kekasihku ditemukan juga."
Semua orang disana hanya tertawa kecil melihat tingkah laku Jungkook yang memanggil telepon pintarnya itu sebagai 'kekasih'. Hidup di jaman milenial seperti sekarang, sudah menjadi wajar kalau melihat kejadian seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
They Call It Romance - COMPLETED
FanfictionSebab kisah dengan satu pihak saja yang memiliki perasaan terhadap lawannya tetap disebut dengan kisah cinta. Tapi, satu hal. Takdir dan kebetulan itu sesuatu yang berbeda. [ Red Velvet ] Irene as Bae Joohyun, [ BTS ] Jeon Jungkook, [ BTS ] Membe...