《11》 Not Your Dad

2K 322 175
                                    

Yang kangen Aerin jangan lupa vote dulu yaaa~

 

-Author's POV-

Apalagi ini? Tidak bisakah Yerin hidup dengan tenang setelah kehidupannya berangsur membaik? Sebenci itukah Taehyung padanya? Tapi kenapa? Bukankah Yerin yang seharusnya membenci pria itu dengan teramat sangat setelah semua yang ia lakukan pada Yerin?

Yerin sungguh tak habis pikir.

Dan kini, pria itu bahkan menemui putri yang sekalipun tak pernah ia lihat sejak lahir. Mengaku sebagai daddynya padahal dulu pria itu bahkan pernah meragukan Aerin sebagai putrinya. Rasanya Yerin sangat siap sekali meletakkan bom di dalam rumah pria itu dan membuatnya hancur berkeping-keping. Ia sungguh muak, ia sungguh membenci pria tampan yang sialnya pernah ia cintai dulu.

Yerin segera menghentikan Aerin yang akan terus bertanya mengenai Taehyung, karena memang gadis kecil itu tak pernah bertemu Taehyung sebelumnya, bahkan mendengar namanya. Usai makan malam mereka berakhir, Yerin segera mengantar gadis kecil itu menuju kamar dan menidurkannya. Salah satu jalan terbaik untuk membuat gadis kecil itu diam dan melupakan segala pertanyaannya.

Kini mereka berdua berbaring diatas ranjang, dengan posisi Yerin memeluk Aerin yang asik menyusu padanya. Ya, ini adalah kebiasaan Aerin setiap malam yang menyusu langsung pada Yerin meski air susunya hanya sedikit, namun masih ada. Ia mengusap-ngusap dahi gadis kecil itu, melatunkan lagu-lagu pengantar tidur yang membuat mata Aerin perlahan-lahan menutup, namun ditahan gadis kecil itu karena sepertinya ia belum ingin tidur.

Dengan mata setengah terpejam gadis kecil itu bertanya pada sang mommy, menjauhkan sedikit bibirnya dari payudara Yerin untuk berbicara. "Mom, daddy Tae punya senyum yang sama dengan Aelin. Senyumnya kotak."

"Jangan mengada-ada. Itu hanya perasaan Aerin saja. Lain kali jangan bertemu dia lagi, dia bukan daddy Aerin dan dia orang jahat. Mengerti?" Ucap Yerin yang sepertinya tidak disetujui oleh Aerin.

"Daddy Tae baik mom, daddy Tae belikan Aelin esklim dan balbie sepelti yang ada di tv." Sanggah Aerin.

"Pokoknya Aerin tidak boleh bertemu dia lagi! Mengerti?" Nada suara Yerin terdengar meninggi, membuat Aerin bergidik takut. Yerin segera menarik Aerin ke dalam pelukannya untuk menenangkan gadis kecil itu. "Dia orang jahat Aerin-ah, mommy tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu."

Aerin sepertinya paham jika mommynya tak ingin ia bicara mengenai daddy Tae lagi. Jadi ia memilih menurut, tak ingin membuat mommynya sedih dan marah lagi.

"Anak pintar, cintanya mommy." Yerin mengecup dahi Aerin. "Sekarang tidur ya, besok Aerin harus ke sekolah kan?"

Aerin mengangguk. Bibirnya kembali mencari puting payudara Yerin dan kembali melanjutkan kebiasaannya hingga ia tertidur.


 
 

♧♧


 
 

"Ingat, segera masuk ke dalam kelas dan temui Ibu Guru jika uncle itu muncul lagi, mengerti?" Pesan Yerin pada Aerin ketika mereka tiba didepan kelas gadis kecil itu.

Aerin mengangguk.

Setelah memberikan ciuman singkatnya pada Aerin dan melihat gadis kecil itu memasuki kelas, Aerin buru-buru menghampiri Guru Aerin yang menunggu kedatangan muridnya didepan kelas.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang