《16》Preparation

1.9K 265 176
                                    

Jangan lupa vote dulu yaa qaqaaa

Salam sayang dari Aerin 😘

Salam sayang dari Aerin 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




-Author's POV-

"Bagaimana? Persiapannya lancar?"

Pertanyaan dari seorang Mingyu yang tengah asik menyesap kopi panas ditangannya. Subjek yang mendapat pertanyaan tersebut juga tengah asik menyesap kopi hitam kesukaannya, sesekali meniup untuk menghalau asap yang membuat embun pada lensa kacamata baca yang tengah dipakainya.

"Lancar, sudah 70% siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lancar, sudah 70% siap." Jawabnya singkat. Bibir tipisnya kembali menyesap kopi hitam tersebut sebelum kembali meletakkan cangkir diatas tatakan. Ia menatap Namjoon yang tengah sibuk memeriksa laporan berbahasa Inggris ditangannya, tak begitu acuh pada percakapan yang tengah terjadi diantara ia dan Mingyu barusan. "Namjoon-ssi, tak bisakah kau menutup itu sebentar? Aku mengajak kalian kemari untuk sedikit melupakan urusan pekerjaan." Sindirnya.

Namjoon yang merasa terpanggil segera menatap Jungkook, sang manager yang akhir-akhir ini terlihat berbeda. Jauh lebih bersemangat menjelang hari pernikahannya.

"Ah mianhae gwajangnim, mereka ingin ini di audit segera." Ujar Namjoon beralasan. Ia segera menutup berkas ditangannya dan memasukkannya ke dalam tas kerja yang ia simpan disampingnya. "Ah, ngomong-ngomong apa kau butuh MC untuk pernikahanmu gwajangnim? Aku ingin mengajukan diri."

Jungkook terkekeh mendengar tawaran Namjoon padanya. Meski Namjoon satu tahun lebih tua darinya, pria itu terus saja memanggil Jungkook dengan sebutan gwajangnim meski mereka sedang berada diluar kantor seperti saat ini.

Pria itu sengaja mengajak para staffnya untuk minum kopi sepulang bekerja, melepas stres dengan saling bercerita satu sama lain. Hanya para pria yang ikut, para wanita memiliki sejuta dalih yang akhirnya membuat mereka urung bergabung. Yerin dengan Aerin sebagai alasan, Sinbi yang beralasan memiliki kencan buta, serta Eunha yang sedang mengejar diskon di toko roti langganannya. Jadilah kini mereka duduk bertiga saja, menunggu Jimin yang tadi sudah mengatakan jika akan datang sedikit terlambat karena ada urusan mendesak.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang