-Author's POV-
Yerin dan manager Jeon telah tiba di pulau Jeju sejak satu jam lalu. Saat ini mereka tengah meregangkan tubuh dikamar hotel masing-masing yang terletak berdampingan, menghilang penat yang melanda selama perjalanan singkat via udara mereka barusan.
Mereka tak bisa terlalu lama beristirahat karena jadwal manager Jeon sudah tersusun bahkan sebelum mereka menginjakkan kaki dipulau ini. Akan ada meeting bersama seluruh redaksi perusahaan dalam satu jam kedepan, disusul dengan konsultasi empat mata antara Jungkook dan manager keuangan mereka.
Yerin bangkit dari tidurnya, mengambil ponselnya untuk memberi kabar pada sang anak yang tengah bersenang-senang dengan Sowon di Seoul. Setelahnya, ia segera bergegas mencuci muka dan kembali memoles wajahnya dengan makeup sederhananya seperti biasa, serta mengganti pakaian santainya dengan pakaian formal untuk menghadiri rapat direksi tersebut. Tidak butuh waktu lama, Yerin telah siap dalam lima belas menit.
Ia segera mengambil segala berkas yang dibutuhkan dan bergegas menuju ke kamar sebelah, kamar manager Jeon. Setelah mengetuk pintu, akhirnya muncullah sosok managernya yang tampan berbalutkan setelan hitam dengan rambut yang ditata lebih rapi. Setelah memastikan semua yang mereka butuhkan sudah dibawa, mereka segera bergegas meninggalkan hotel menuju anak cabang perusahaan tersebut.
Meeting yg menghabiskan waktu berjam-jam tersebut akhirnya selesai, disusul oleh pertemuan empat mata antara manager Jeon dan manager keuangan mereka. Matahari sudah nyaris terbenam ketika seluruh kegiatan mereka selesai hari itu. Ada masalah yang terjadi sehingga membuat pertemuan ini sedikit krusial. Mereka yang awalnya dijadwalkan untuk berangkat pada akhir pekan pun terpaksa memundurkan jadwalnya menjadi pada hari kerja karena diminta untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Ketika tiba kembali dihotel, Yerin tak lantas langsung masuk ke dalam kamarnya, melainkan berjalan lurus ke arah pantai yang terletak didepan hotel mereka untuk melihat matahari terbenam. Manager Jeon yang menyadari jika sekretarisnya tak lagi mengekorinya dari belakang akhirnya ikut berbalik, menyusul wanita yang kini sudah berada didekat bibir pantai.
"Kau tidak kembali Yerin-ssi?" Tanya Jungkook ketika sudah berhasil menyusul Yerin.
"Sebentar lagi gwajangnim. Saya ingin melihat matahari terbenam." Jawab Yerin dengan mata yang terfokus pada matahari yang sudah berada di ujung cakrawala.
Jungkook mengangguk, ikut membiarkan dirinya menikmati matahari terbenam bersama Yerin tanpa sepatah kata apapun. Menikmati deburan ombak yang menghempas bibir pantai, menenangkan hati mereka yang begitu lelah akhir-akhir ini.
"Sudah gelap." Ucap Yerin kala perlahan keadaan pantai menjadi lebih temaram, hanya ada penerangan sederhana dari lampu disekitarnya. "Ayo kembali gwajangnim, anda pasti lelah dan lapar."
Manager Jeon mengangguk, kembali menuruti Yerin dan berjalan beriringan bersamanya menuju restoran hotel. Mereka memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum mengistirahatkan tubuh lelah mereka.
♧♧♧Jadwal manager Jeon untuk hari kedua tentu saja lebih penuh ketimbang hari pertama. Menyelesaikan masalah yang tak bisa dikatakan kecil seperti ini memang cukup menyita waktu dan pikiran, serta tenaga tentu saja. Mereka bahkan harus menemui seorang penyidik dari bagian pemeriksa keuangan akibat masalah yang timbul pada anak cabang perusahaan tersebut.
Pertemuan dengan penyidik pemerintah itu dijadwalkan akan dilakukan pada sore hari setelah manager Jeon selesai bertemu dengan manager keuangan. Ia diminta untuk menjelaskan duduk permasalahan keuangan yang telah dianalisisnya selama dua hari ini pada penyidik, untuk menghindari pembekuan operasional perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
Fanfic[COMPLETED] Sang asisten baru memiliki latar belakang yang membuat Jungkook tercengang, sedikit tak percaya. Latar belakang macam apakah itu? Bisakah Jungkook menerima latar belakang asisten barunya tersebut? -24 Juli 2018-