《18》 And It Happened

1.7K 239 175
                                    

Udah liat gimana mesranya aku sama Juki di chapter sebelumnya? Wkwkwk
Cocokkan? 😂

Kuy jangan lupa vote dulu ya sebelum baca, I purple you 💜

Kuy jangan lupa vote dulu ya sebelum baca, I purple you 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Author's POV-

"Aku akan anggap tidak pernah mendengar apa yang baru saja kau katakan."

Ucap Yerin setelah ia berhasil menguasai dirinya. Matanya menilik tajam pada Taehyung, berusaha melihat apakah pria disampingnya itu masih waras atau tidak.

"Aku sungguh-sungguh Yerin-ah! Aku merasa bersalah pada Aerin." Sahut Taehyung.

"Merasa bersalah kau bilang? Kau bahkan masih mementingkan karirmu daripada anak itu!" Emosi Yerin semakin tersulut. "Anak angkat katamu? Hah! Aku benar-benar ingin sekali meludahi wajahmu saat ini juga."

Yerin kembali berusaha membuka pintu, namun Taehyung masih saja tak membuka kuncinya dan membiarkan Yerin berdecak kesal. "BUKA PINTUNYA SIALAN! AKU MUAK BERBICARA PADAMU LAGI!"

Habis sudah batas kesabarannya. Berhadapan dengan Taehyung entah kenapa selalu dengan mudah menyulut emosinya.

Taehyung tak bergeming, tak menoleh pada Yerin dan masih tetap menatap lurus jalanan didepannya. Yerin benar-benar muak, menatap Taehyung tajam seakan siap untuk membunuhnya saat itu juga.

"Aku serius mengatakan jika aku merasa bersalah. Kau tak seharusnya meragukan itu, Jung Yerin." Entah kenapa, nada bicara Taehyung terdengar lebih dingin dari sebelumnya.

Ia memalingkan wajahnya, menatap Yerin yang kini juga tengah menatap kearahnya. Pertemuan dua netra dengan warna sedikit berbeda itu sama sekali tak memancarkan aura yang bersahabat. Keduanya seakan siap saling membunuh jika saja salah satunya bergerak di luar batas.

"Dan aku serius mengatakan jika kau sebaiknya pergi jauh-jauh dari hidupku dan Aerin. Itu lebih baik untuk membuatmu menghilangkan rasa bersalahmu."

Yerin mencoba menjaga nada suaranya, terdengar tak kalah dingin dari Taehyung yang masih tak bergeming menatapnya. Keduanya serempak mengalihkan pandangan beberapa detik kemudian, muak dengan eksistensi masing-masing yang dirasa semakin menyesakkan.

"Aku akan tetap membalasnya dengan caraku. Kau tunggu saja."

Kalimat itu diakhiri dengan bunyi kunci mobil yang terbuka. Yerin dengan cepat membuka pintu disebelahnya, melangkahkan kaki untuk segera keluar dari suasana yang mencekiknya sejak tadi. Ia masih tidak bisa berada lebih lama dengan Taehyung, rasa takutnya masih ada. Sungguh keajaiban karena ia mampu bertahan dengan baik didalam sana sebelumnya, tanpa terlihat takut atau tertekan sedikitpun di hadapan Taehyung.

Beberapa detik sebelum melangkah menjauhi mobil Taehyung, Yerin menyempatkan diri menunduk di dekat kaca, berbicara pada sosok Taehyung yang masih menatap kosong ke arah depan.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang