Happy reading 💜
-Author's POV-
Semua mata membelalak penuh rasa terkejut yang teramat sangat, bahkan sejenak lupa untuk berkedip. Mulut yang tengah intens mengunyah pun mendadak terhenti, nyaris menelan bulat-bulat daging yang belum hancur sepenuhnya. Semuanya tak lepas dari pengaruh kalimat pendek yang keluar dari bibir sang atasan yang kini sibuk membuang pandangan ke sembarang arah, menolak setiap kontak mata yang kini mengarah padanya.
Glek.
Namjoon dan Mingyu buru-buru menyelesaikan kunyahan mereka dan menelannya setelah kembali sadar beberapa saat kemudian. Eunha dan Sinbi juga turut berkedip cepat karena mata mereka terasa perih akibat membelalak terlalu lama. Jimin sibuk membersihkan kemejanya dari sisa tumpahan cola yang mengalir di bibirnya. Hanya Wonwoo yang masih waras dan tak melakukan hal aneh setelah mendengar kalimat yang diutarakan oleh atasan mereka. Well, Wonwoo memang yang terwaras diantara lima staff lainnya.
Keenam staff accounting dibawah kepemimpinan Jungkook tersebut saat ini tengah duduk mengitari meja kayu yang terletak dibelakang halaman rumah Yerin, sekretaris kesayangan manager Jeon yang sekarang merangkap sebagai kekasihnya juga. Mereka tengah merayakan keberhasilan divisi mereka yang berhasil memperoleh penghargaan sebagai divisi terbaik tahun ini.
Sebenarnya tidak hanya itu, manager Jeon sengaja mengumpulkan keenam staffnya tersebut untuk sekalian memberitahu mereka tentang hubungannya dengan sang sekretaris yang sudah mereka tutupi selama enam bulan terakhir.
Tepat seperti dugaan, seluruh staffnya tercengang tak percaya. Manager Jeon akhirnya bisa ditaklukan oleh sekretarisnya setelah berulangkali mengganti sekretaris setiap bulan.
"Heol~" Decak Sinbi dan Eunha bersamaan. Keduanya bertepuk tangan kecil, masih dengan mata yang berkedip cepat dan mulut yang tak terkatup rapat.
"Gwajangnim, apa ini benar anda?" Tanya Sinbi memastikan.
"Geureom. Memangnya kenapa?" Jawab Jungkook.
"Daebak!" Kali ini Eunha yang menyahut dan kembali bertepuk tangan. "Yerin-ah, neo jinja jjang! Tidak mengundurkan diri dan mampu bertahan hingga selama ini dengan gwajangnim dan bahkan,"
Kalimat Eunha tertahan sejenak sambil melirik nakal pada Yerin yang terlihat malu-malu. "Mampu menaklukkan hati gwajangnim yang seperti gunung es."
Terdengar cekikikan lain yang menanggapi celetukan Eunha.
"Ehm!" Terdengar dehaman Jungkook membuat cekikikan mereka lantas berhenti. Meski senyum menahan tawa masih terpampang diwajah mereka masing-masing, tak terkecuali Yerin sendiri.
"Dari luar memang seperti gunung es, tapi didalam ia sangat hangat kok. Iya kan gwajangnim?" Puji Yerin sambil mengalungkan lengannya pada Jungkook dan menatap pria itu tepat di kedua maniknya.
"Hm, kau benar." Jungkook balas menatapnya kemudian tersenyum, mengusap pelan pipi Yerin dengan sebelah tangannya yang segera disambut dengan sorakan riuh dari seluruh staffnya.
"Astaga mataku! Astaga mataku terkontaminasi adegan manis!" Celetuk Mingyu sambil pura-pura menutup mata.
"Jangan sirik! Cari pacar sana!" Sahut Jungkook menanggapi celetukan Mingyu.
Tak hanya Mingyu, secara bergantian Namjoon dan Jimin juga ikut menggoda sang manager dan sekretarisnya yang kini tengah tersenyum malu menanggapi godaan mereka. Eunha dan Sinbi juga tak mau kalah ikut menggoda Yerin hingga membuat pipi wanita itu memerah seperti kepiting rebus. Ia benar-benar malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
Фанфик[COMPLETED] Sang asisten baru memiliki latar belakang yang membuat Jungkook tercengang, sedikit tak percaya. Latar belakang macam apakah itu? Bisakah Jungkook menerima latar belakang asisten barunya tersebut? -24 Juli 2018-