01

8.4K 213 3
                                    

Suara dering ponsel yang terus - menerus tanpa henti membuat gadis yang tengah menikmati tidur siangnya mau tidak mau harus sadar dari tidur pulasnya. Tangannya menggapai handphone yang berada di meja sebelah tempat tidurnya. Tanpa melihat siapa yang menelponnya, ia langsung menggeser tombol warna hijau di layar hp-nya.

"Oca.! Lo kebo banget ya!mentang - mentang hari ini gak ada kegiatan. Jemput gua sekarang.!"

Gadis bernama Rossa atau yang lebih sering dipanggil Oca itu sudah hapal suara teriakan seorang wanita diseberang sana. Dengan teriakan yang kencang mampu membuat telinganya gatal.

"yaelah, Met. Lebay lo masih siang nih, sorean dikit gua jemput lo".

Ia menjawab dengan nada ogah - ogahan dan mata yang masih terpejam.

"siang mata lo.! Ini udah jam 5 sore peak.!"

Mendengar nama sore, Oca langsung bangun ia melihat jam diding. Ia menepuk keningnya dan geleng - geleng kepala. Pasalnya ia tidur dari jam sepuluh pagi dan ini sudah jam lima sore. Waw! Ia tidur apa mati?. Ia segera mengiayakan teriakan temannya - Meta. Ia tidak ingin telinganya makin sakit. Oca hanya mencuci mukanya dan langsung berangkat menjemput sang teman.

Sebenarnya jika motor Meta tidak masuk bengkel ia juga ogah meminta temannya yang super menyebilin itu menjemputnya. Ditambah jika temannya itu tidak memiliki trauma dengan angkutan umum. Yah, meta hanya mau dibonceng dengan orang yang ia kenal.

Setelah mendumel lebih dari setengah jam, mata Meta menyipit dan ia mendesah lega. Akhirnya sosok dengan motor matic warna abu-abu itu datang.

"gak mandi lo Ca?!"

"kalo gua mandi magrib baru nyampe, mau lo nunggu gua ampe magrib?"

Meta hanya menjawab dengan gelengan dan nyengir. Setelah memakai helmnya dua gadis itu meninggalkan sekolah dimana Meta sedang PPL.

Sepanjang pejalanan menuju rumah mereka terus mengobrol banyak hal ngalor - ngidul gak jelas. Sampai tidak sadar mereka sudah sampai dirumah Meta.

"mampir dulu, ibuk masak pindang hari ini." ajak meta.

"tanpa lo suruhpun gua tetep bakal minta jatah makan, kagak makan siang tadi gua." Meta hanya bisa geleng - geleng melihat kelakuan Oca, gak ada basa - basinya.

Saat ini mereka, Oca dan Meta serta ibu-Meta sedang menikmati makan malam mereka dengan nikmat yang sesekali di selingi dengan teriakan Meta karena tingkah jahil Oca. Ibu- Meta berasa memiliki dua anak gadis jika melihat mereka bersama.

Ia juga sudah menganggap Oca seperti anaknya, orang tua Oca ada di Surabaya hal itu membuatnya juga ikut mengawasi dan menjaga Oca. Orang tua Oca juga menitipkan Oca pada ibunya-Meta.

"Met, kapan PPL lo kelar?" tanya Oca mengakhiri sesi jahilnya.

"masih sebulan lagi, puyeng pala gua". Jawab Meta lesu. Melihat itu sisi jahil Oca muncul, ia mengelus kepala sehabatnya itu dengan masud memberi semangat.

"eh kampret! Lo belum cuci tangan! Yahh bau ikan dah pala gua" Meta mencak - mencak. Oca justru tertawa puas.

"udah - udah. Magang kamu udah selesai Ca?" tanya ibu-Meta sekaligus melerai anak-anaknya.

"udah buk, laporan juga udah kelar kemarin. Makanya hari ini bisa leyeh - leyeh" jawab Oca.

"lo enak banget sih Ca, udah kelar magangnya. Lah gua? Tiap hari masih mengadepin badungnya anak - anak SMA."

"yaelah, baru juga belajar. Udah ngeluh aja, gimana nanti jadi guru beneran? Bisa botak tu pala. Jangan ngeluh, apa yang lo adepin sekarang belum ada apa-apanya sama hal yang nanti kedepannya". Ucap Oca dengan mode bijaknya.

My Sweety BrowniesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang