06

2.9K 136 3
                                    

Meskipun Adrian sudah berhasil menyatakan perasaannya pada Oca, namun ia masih merasa ada yang kurang. Tapi kata si Danu perhatian sederhana dari Oca padanya sudah cukup menunjukan jika wanita itu juga ada perasaan yang sama tanpa perlu ada kata – kata "Aku juga cinta kamu" begitu kira – kira kata dari sahabatnya. Adrian memang belum berpengalaman dalam hal urusan cinta Oca juga merupakan kekasih pertamanya, Andrian termasuk siswa yang lempeng - lempeng saja jadi wajar jika remaja seperti Adrian juga ingin mendengarkan balasan kata cinta dari wanita yang ia cintai. Hal ini membuat Adrian mengambil kesimpulan sendiri, jika menjalin hubungan dengan orang yang lebih dewasa ia juga harus bersikap dewasa, dan dalam hubungan orang dewasa tidak butuh banyak kata tapi sebuah tindakan.

Hari ini Adrian bolos les ditempat bimbel lagi, ia ingin menjemput Oca yang katanya hari ini pulang sedikit sore karena harus menunggu pembagian dosen pembimbing untuk skripsinya. Sedari tadi Adrian berusaha menelfon nomer Oca, tapi tidak kunjung diangkat mungkin wanita itu sedang sibuk sampai tidak dengar ponselnya berbunyi.

Adrian memilih menunggu di pos satpam depan kampus sambil mengamati mahasiswa – mahasiswa yang berlalu- lalang. Hingga netra Adrian menatap seorang perempuan yang berambut pendek sebahu yang dibiar tergerai serta poni tengah tipis atas alis yang membuatnya masih terlihat seperti anak SMA ketimbang mahasiswi semester akhir. Cantik. Satu kata itulah yang muncul di benak Adrian, Oca tampil cantik dengan cara yang simpel termasuk outfit casual serba hitam kecuali tas tote bag warna putih yang senada dengan warna sepatu catsnya . Gadis cantik itu sedang lari menghampirinya.

"Lama ya? Maaf" Ucap Oca dengan nafas yang masih ngos-ngosan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lama ya? Maaf" Ucap Oca dengan nafas yang masih ngos-ngosan. Pasalnya ia tidak mendengar ponselnya berbunyi, saat ia mengecek ponselnya ada pesan dari Adrian jika ia sudah ada di pos satpam untk menjemputnya. Akhir – akhir ini Oca memang lebih sering naik ojek online dari pada bawa motor sendiri, karena ia sering begadang Oca tidak berani ambil resiko mengemudi dengan kondisi mengantuk.

"Lumayan. Mau langsung pulang nih?"

"He'em. Capek banget nih. Nanti mampir beli nasi padang dulu ya, enggak sempet masak tadi pagi".

"Iya. Makan di rumah aja ya?" Oca hanya membalas dengan anggukan karena ia sudah memasang masker penutup mulutnya serta helm.

***

Sudah hampir satu bulan ini Adrian sering bolos les di tempat bimbel dan hampir sebulan juga Oca memarahinya. Oca tidak mau jadi alasan jika Adrian berhenti belajar di tempat bimbel karena harus menjemputnya. Oca bukan wanita manja yang akan marah jika kekasihnya tidak bisa menjemputnya. Oca sebisa mungkin jadi wanita mandiri, jika ia masih bisa melakukan sendiri ia tidak akan minta tolong. Namun sepertinya hari ini kesabaran Oca sudah habis, hari ini Adrian bolos les lagi karena menjemputnya padahal Oca tidak pernah meminta laki – laki itu untuk menjemputnya.

Saat ini Oca masih memperhatikan Adrian yang dengan lahap menghabiskan nasi padangnya.

"Udah makannya?"

My Sweety BrowniesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang