07

2.7K 123 6
                                    

Jam di dinding kamar Oca sudah menunjukan pukul 12.05 dini hari, namun mata Oca masih segar seakan ogah terpejam. Padahal tadi ia yang ingin tidur lebih cepat sengaja menghindari topik pembahasan mengenai sang Mama. Oca sendiri juga heran kenapa Mamanya sebegitu benci padanya. Oca melihat Meta, anak itu sudah menjelajahi alam mimpinya sedari tadi akhirnya ia memilih keluar kamar untuk menonton televesi, siapa tahu dengan menonton Tv matanya jadi mengantuk.

Namun Oca juga tertarik membuka osmed-nya, akhir-akhir ini Meta sudah sukses meracuninya dengan idol - idol K-Pop padahal dulu ia paling anti dengan namanya boyband Korea alasannya cuma satu mukanya kok sama semua apa mereka satu dokter?.

Sepertinya memang benar adanya from hater to lover. Kini Oca justru keranjingan Oppa - oppa tampan korea, harusnya Oca malu diusianya yang sekarang dia malah baru kena demam K-Pop. Tapi tak apa tidak ada istilah terlambat untuk mencintaikan?. Bahkan Oca sudah menobatkan dirinya sebagai Wannable, sebutan untuk fans dari boygrub Wanna One dan member yang paling Oca sukai adalah Lee Daehwi menurutnya laki - laki itu sangat lucu dan imut. Kan Oca jadi pengen karungin terus di bawa pulang.

Namun saat asyik mantengi oppa - oppa dan dedek - dedek tampan, mata Oca sedikit terganggu dengan berita yang beberapa hari ini cukup heboh. Ada seorang ibu - ibu yang juga seorang dosen membuat heboh jagat persosmedtan, bagaimana tidak ibu tersebut membuat petisi untuk memboikot salah satu iklan yang tayang di Tv dimana salah satu girlsgrub Korea tersebut sebagai bintang iklanya. Alasan ibu tersebut merasa iklannya  tidak pantas ditonton di televisi Indonesia.

Oca hanya bisa geleng - geleng, cuma iklan loh? Durasinya kan juga tidak lamakan? Lalu apa kabar dengan sinetron - sinetron yang bertebaran?.

Merasa bosan dengan ponselnya, Oca mengalihkan pandangan ke arah Tv. Jam malam begini biasanya hanya ada acara bola, berita tengah malam atau film - film yang sedikit dewasa. Oca lebih menonton berita saja, karena siapa tau ia jadi bosan dan mengantuk karena melihat berita tentang korupsi.

Pilihan Oca tepat matanya sudah mulai sepat, karena ia menonton acara Tv yang menurutnya membosankan akhirnya rasa kantukpun datang. Ia memilih tiduran di kursi saja siapa tahu besok ia bangun sudah di kamarnya seperti saat masih kecil dulu. Namun saat akan mulai memejamkan matanya ponselnya bordering, ia menyergit melihat nama Davi. Tidak biasanya temannya ini menghubungi tengah malam begini.

"Kenapa Dav?"

"Meta udah tidur?"

"Lo telpon gua tengah malem cuma buat nanya Meta udah tidur belum?"

"Oke lo udah ngegas berarti Meta udah tidur. Gua di kantor polisi sekarang, lo bisa jemput gua?"

"Hah?" Oca langsung duduk tegak kantuknya pun langsung hilang dan kini jantungnya berdegub lebih kencang.

"Lo tenang aja gua nggak pa-pa ntar gua jelasin. Lo keluar rumah pelan – pelan jangan sampai titisan mak lampir itu bangun. Gua di kantor polisi deket rumah lo".

"Oh ya, bawa helm buat gua" sambung Davi.

Tanpa banyak tanya Oca langsung menyambar jaket Meta yang berada di kursi tamu. Ia keluar rumah dengan pelan – pelan agar meta tak bangun, ia juga menuntun motornya cukup jauh baru menstater-nya.

Tak butuh waktu lama buat Oca sampai di kantor polisi yang Davi maksud. Selain dekat dengan rumahnya jalanan pada malam hari juga cukup lengang. Saat baru tiba Oca melihat segerombolan orang – orang yang seperti sedang di data, tapi Oca tidak paham untuk apa.

Oca melihat Davi sedang duduk di bangku panjang sambil menundukan kepalanya. Oca langsung berlari menghampiri sahabatnya itu.

"Dav.."

My Sweety BrowniesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang