Sembilan Belas

7.1K 501 82
                                    

Temen-temen, judulnya mau Flo ganti jadi Aksara Dewa, gimana? Kalo Ayah, Please kesannya agak gimana gitu. Yang diubah hanya judulnya, semua alur ceritanya tetep kayak gini kok.

"Lo kalah," kata Kenta. Dia membantuku naik dari dalam air. "Dan kayaknya dia sengaja tuh ingin lo kalah." Kenta menaikkan alisnya seakan menunggu reaksiku.

"Gue nggak semenyedihkan itu, Ken. Kalah tetap kalah. Gue nggak akan balas dendam dan kabur dari hukuman."

"Hahaha it's my girl! Oke, tapi gue nggak akan ngebagi makanan gue ke elo ya, soalnya hukumannya lebih berat." Ini liburan, 'kan? Tetapi kenapa hukumannya bikin menderita kayak gini?

"Apa hukumannya?"

"Gue harus urban legend atau jurit malam. Di samping vila ini ada rumah kosong tuh, nah gue sama elo nanti harus masuk ke dalam rumah serem itu selama 5 menit," ucap Kenta sambil menarikku pergi ke kamar untuk ganti baju.

"Bukannya itu bahaya ya?"

Kenta berpikir sambil menyimpan tangannya di bawah dagu. "Bahaya sih," ucapnya lalu tersenyum lebar. "tapi karena di sini ada penjaga vila sekaligus orang yang bisa melakukan apa pun termasuk dalam hal gaib, jadi kata Dewa nggak masalah."

Jadi ini rencananya Aksara Dewa? Sial, harusnya aku tahu itu. Dan aku yakin dia akan merencanakan sesuatu supaya salah satu dari mereka mau memberikan makanannya padaku supaya hukumanku bertambah.

Setelah kami semua selesai mandi, kami nggak langsung pergi ke halaman depan vila. Kebanyakan dari mereka nonton TV terlebih dahulu, ada juga yang minum kopi termasuk Kenta. Di sudut ruang utama, ada satu kursi dan lampu pijar. Aksara sedang duduk di sana sambil membaca koran, majalah, atau entahlah aku tak tahu. Pakaian yang dia kenakan kali ini masih terlihat casual menurutku. Baju hitam polos dan celana levis biru dongker. Hal yang membuatnya terlihat berbeda adalah badan tegapnya nampak jelas dalam balutan kain tipis itu. Hot daddy sekali namun masih versi mudanya. Hmmm kenapa Aksara belum menikah juga ya? Umurnya sudah 30 tahun, 'kan?

"WOI!!!"

"AAAAAAAA!" jeritku membelah langit malam ini. "Rendi!" seruku sambil menepis tangannya. "Lo ngagetin gue sekali lagi, gue botakin kepala lo saat itu juga!"

"Haha habisnya lo ngeliatin Dewa sampai segitunya. Hayo ngaku, lo naksir, 'kan?"

Kutampar pipi Rendi kemudian kembali ke kamarku sambil menggerutu. "Mana mungkin gue suka sama om-om!" Kukatakan kalimat itu sedikit keras agar Aksara bisa mendengarnya.

Blaaaaam!

Kubanting pintu kamarku sedikit pelan karena biasanya kalo lagi marah aku sering merusak pintu. "Marah kenapa?" tanya Dewi. Dia benar, aku marah kenapa? Karena disangka aku menyukai Aksa? Padahal kalo aku nggak merasa ya abaikan saja. Tapi tetap saja aku merasa ada yang gak beres dengan diriku dan hal itu membuatku marah.

Belum sempat aku ngomong sesuatu, Bang Reza keburu teriak-teriak sambil memanggil namaku. "TATA!!! TATA!!!" BRAK! Pintu terbuka.

"Nggak usah teriak-teriak woi, gue denger kok panggilan—"

"Lo beneran suka sama om, gue!?" Nah umat yang satu ini apa maksudnya coba. Bikin tambah emosi aja. "Demi apa pun, Ta, gue nggak setuju banget kalo lo jatuh cinta sama om gue. Suer nih gue kasih tahu sesuatu ya, om gue itu orangnya beku kayak gorengan dingin, terus sering marah-marah juga. Dia emang punya wajah ganteng, gue aja hampir dibuat homo sama dia, tapi serius deh dia galaknya minta ampun. Daripada nunjukkin perhatiannya sama pasangannya, dia malah seneng membuat pasangannya melakukan sesuatu yang dia inginkan."

Mataku menyipit kesal. "Dari mana lo tahu gue suka sama om lo, Bang? Suer, nggak ada sedikit pun gue punya perasaan sama om lo! Dari Rendi ya? Duh tuh cowok minta gue gaplok kali ya. Di mana dia sekarang?"

"Bukan. Dari Kenta."

Krik krik krik.

Kenapa Kenta bilang yang tidak-tidak sama Bang Reza?

Wait ... gimana kalo Aksa denger terus dia mikir macam-macam?

Baru saja diomongin, Aksara tiba-tiba menyembul di balik pintu.

"Mau apa lo ke sini?" serangku cepat. Mata kami berdua berkelit tajam.

Tbc

Perkiraan bulan desember saya bakal aktif nulis cerita ini :) bulan-bulan ini masih aktif, cuma pendek paling.

Semoga masih ada yang mau baca meski partnya dikit. Dan update di bulan desember bakal panjang :p

Aksara DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang