Enam : Drama Baru Akan Dimulai

8.7K 497 11
                                    

Setiap wanita pasti punya luka. Namun bedanya ada yang berbicara melalui mata, ada juga yang berbicara melalui tawa.

Sedari tadi aku memikirkannya. Apakah Aksara yang kini sedang teleponan sama bang Reza itu Aksara Dewa menyebalkan, sok berkuasa, ganteng tapi sombong itu? Mana mungkin. Nama Aksara itu banyak, mungkin pasaran seperti namaku, so aku gak perlu nanya aneh-aneh sama Bang Reza. Meskipun begitu aku tetap penasaran. Bisa saja, 'kan?

"Bang—"

"Oke Om aku ke sana sekarang." Bang Reza memandangku dengan tampang merasa bersalah kemudian berucap, "Maaf, Ta. Gue ada keperluan nih, gak masalah gue tinggal?"

"Santai aja, Bang. Gue mau SMS Kenta nyuruh dia ke sini kalau 'gitu."

"Sorry, ya. Makanannya biar gue aja yang bayar."

Setelah Bang Reza menyimpan beberapa lembar yang seratus ribuan, dia berlari meninggalkanku di kantin. Untungnya Kenta langsung membalas pesanku. Lima menit kemudian, entah bagaimana caranya, dia sudah duduk manis di depanku sambil memesan makanan ringan.

Sebelum ngobrol panjang lebar aku memutuskan memakan semua nasi gorengku terlebih dahulu. Sesekali memandang ekspresi Kenta. Seharusnya dia bisa jadi cewek populer di kampus. Wajahnya manis, kalau cantik udah pasti, hanya saja sifat tomboy dan sengaknya selalu bikin cowok ogah memulai relasi apa pun dengannya. Aku juga dulu memandang paham sampulnya bagus, pasti isinya menarik. Hingga akhirnya aku ditemukan dengan Kenta. Dia memberiku pemahaman baru bahwa don't judge a book by it's cover. Buktinya, dia menjadi orang yang paling kuhormati sekarang.

"Gue ada berita heboh nih soal si Fiska."

Alisku terangkat yang artinta, berita apa?

"Sebentar gue pesen dulu makanan. Elo yang bayar tapi ya." Kenta mengatakan itu ketika melihat ada dua lembar uang seratus ribuan di sisinya. "Sip. Lo tunggu di sinu, Ta."

Berita soal Fiska selalu menjadi trending topic. Well, saat aku masih sahabatan sama dia pun sama. Sebagai seorang perempuan aku bisa menilai kecantikan seseorang. Kami—kaum hawa—selalu membandingkan tentang kecantikan si itu dengan si dia. Bahkan dalam beberapa kasus, kadang selalu membandingkan dengan diri sendiri. Lalu Fiska, dia memang tipikal perempuan cantik yang wajahnya akan langsung diterima di stasiun teve mana pun. Dulu aku ikut-ikutan jadi perempuan famous gara-gara dekat dengannya. Sekarang? Masih sama, karena aku musuhnya.

Namun terkadang aku suka bingung, kenapa orang-orang tertarik menggosip hanya gara-gara dia punya kelebihan fisik? Akibatnya fakta yang awalnya biasa itu jadi dilebih-lebihkan kemudian semakin menyebar seperti polusi.

"Jadi," kata Kenta tiba-tiba. "tuh kucing udah mutusin lagi cowok barunya gara-gara dia baru nyadar ada cowok yang lebih ganteng dan kaya dari si Dimas."

"Really?"

"Hmmm sebenarnya gosipnya semingguan yang lalu tapi karena lo baru masuk, lo pasti gak tahu."

Mataku menyipit. "Itu salah lo karena gak cerita sama gue padahal hampir setiap malem ke rumah."

"Hahaha itu karena gak penting," sahut Kenta sambil membuka tutup air mineral di tangannya. "pada awalnya. Tapi sekarang lo mesti tahu, karena mungkin masalahnya akan merembet ke elo."

"Masalah = drama. Ceritain aja, gue udah kenyang sama hal kayak gituan."

Kenta cekikikan. "Oke, gue nyeritainnya dari mana ya? Intinya pas dulu gue berantem sama si Fiska, ada cowok super ganteng yang melerai kita." Kok roman-romannya aku tahu apa yang bakalan diucapkan Kenta selanjutnya ya. "Nah tuh cewek langsung kepincut. Buktinya, dua hari setelah kejadian, dia langsung beraksi sama temen cabenya hingga ... sekarang. Lo tahu gak siapa cowok yang dia incar?"

Aku menggeleng padahal aslinya tahu. "Siapa?"

"Bang Reza." Meskipun begitu aku tetap terkejut. Bang Reza nemang laki-laki tampan, kaya, namun dia gak banyak tingkah dengan mengumbar pesona ke semua orang. Bahkan setahuku Bang Reza tidak mempunyai media sosial. "Dia deket sama lo, 'kan? Kalau begitu siap-siap ada drama lagi di kampus kita."

"Sial."

Kenta benar, drama baru akan dimulai. Maksudnya, tontonan publik. Bang Reza sudah punya pacar, itu artinya, hanya tinggal menunggu waktu Fiska akan didamprat pacar beda fakultas Bang Reza.

Vote ya. Sengaja pendek biar keliatan banyak babnya :p hahaha

Aksara DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang