1. First Day.

1.2K 67 17
                                    

Oceana Pov.

Gue Oceana Qiandra.

Panggil aja Oci.

Tahun ini adalah tahun terakhir gue di SMA. Dan juga tahun pertama gue di SMA baru.

Entah ini sudah yang keberapa kalinya gue pindah sekolah. Alasannya hanya karena ayah yang selalu dipindah tugaskan.

Mau tidak mau, rela tidak rela, gue harus ikut. Karena bunda tidak akan mau meninggalkan gue sendiri dirumah sementara mereka keluar kota.

Mungkin ini penyebab gue jadi nolep. Tapi gak masalah, selama stok anime dan pc masih ada? Kenapa harus jadi masalah?

Ya, hanya alasan itu yang gue bisa pakai setiap ditanya.. "Kenapa sih betah banget jadi nolep?"

Ya suka suka gue dong.

Gue suka hal hal yang berbau game dan anime. Tapi gak akut juga.

Teman? Entahlah. Gue belum pernah merasakan yang namanya punya teman. Paling hanya sekadar teman sekelas, mungkin?

Biasanya gue akan pindah 2 tahun sekali. Tapi bisa juga setahun menetap kemudian pindah lagi.

Kali ini gue punya harapan. Semoga aja tuhan izinin gue merasakan yang namanya teman.

Umm, kalau gak diizinin juga gak papa. Tapi kalau boleh tolong biarin Oci punya kesan berharga di tahun ini. Hehe.

Dapet gebetan ganteng, contohnya.

Gak, gak. Gue bercanda doang.

Gue berdiri menatap gerbang sekolah yang akan menjadi rumah kedua gue selama setahun.  SMA Cendana Bakti namanya.

Mata gue menatap sekeliling sekolah. Isinya sama saja dengan sekolah lama gue sebenarnya.

Yang bikin gue menarik adalah,

Ada hiasan anime di mading sekolah ini. Kalian tahu apa yang ada di pikiran Oci saat ini?

LANGKA.

Sekolah mana coba yang di madingnya ada stiker anime? Dan gak cuma satu dua buah. Tapi banyak.

Pandangan gue beralih ke ruangan dengan pintu cokelat besar yang terdapat tulisan 'ruang guru'.

Gue pun menatap pintu itu lama hingga tepukan di pundak membuat gue hampir melompat kaget.

Ok, lebay.

"Eh, ayam keselek nangka."

Shit, napa gue jadi latah sih?

Terdengar suara tertawa dari belakang. Gue pun berbalik dan melihat seorang guru perempuan dengan kerudung cokelat sedang menutupi mulutnya.

Ketawa mah ketawa aja bu. Jangan ditahan.

"Ekhem. Kamu murid baru ya?" Tanya guru itu.

"Eh, iya bu. Saya mau cari bu Hana." Jawab gue sopan.

"Saya bu Hana. Mari masuk."

Gue pun sedikit terkejut. Namun, gue langsung merubah raut wajah menjadi tenang. Kemudian bu Hana masuk ke ruang guru diikuti gue dibelakangnya. Persis seperti anak ayam sama induknya.

Eh

Berarti gue anak ayam dong?

***

Gue gak habis pikir sumpah.

Kok bisa seorang murid yang baru masuk di tahun ketiga SMA, bisa langsung dimasukan ke kelas unggul?

Tunggu deh, ini gue gak lagi mimpi kan?

Diary Of OceanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang