7. Kumpul?

497 40 3
                                    

"Guys, jalan - jalan kuy." Ajak Atun setelah bu Hana keluar kelas beberapa menit yang lalu.

"Gak. Palingan juga jalan - jalannya ke mall, terus kalian para cewek pada belanja dan kita para cowok ditelantarin." Protes Malik.

"Yaudah kalian ikut kita belanja aja. Gitu aja kok repot hahaha." Balas Ayda.

Lah ngapa si Ayda ketawa dah.

Krik krik krik.

"Dari pada jalan - jalan ke mall, gimana kalau kita main di rumah gue aja?" Ucap Renren.

"Kebetulan ortu gue lagi pergi ke luar kota dan gue ditinggal sendirian." Lanjut Renren.

"Abang Satria emang kemana Ren?" Tanya Atun.

"Oh si BangSat? dia lagi ke Surabaya jalan jalan sama temen - temen nya." Jawab Renren.

Ok. Berarti Renren punya abang bernama Satria ya. Kasihan gue jadinya, dipanggil BangSat sama adek sendiri gimana ya perasaannya? (:v)

"Ok fix Hari ini kita ngumpul di rumah Renren titik." Ucap Atun.

"Mm.. guys sorry ya gue gak bisa ikut ngumpul deh kayaknya soalnya gue ada urusan lain." Ucap Rayana tiba tiba.

"Yah.. masa gak bisa sih Ray.." Ucap Renren kecewa.

"Sorry ya semuanya, gue balik duluan yah. Bye semuaa..." Ucap Rayana seraya pulang.

"Tumbenan tuh anak santai ada urusan laen." Celetuk Dwi.

"Sesantai santai nya manusia pasti punya urusan nya sendiri lah Malih!" Jawab Alisya.

"Yaudah pulang kuy biar ntar gak telat ke rumah Renren." Ajak Arzi lalu menaruh tangannya di bahu gue semacam merangkul mungkin?

Lalu dia berjalan santai membuat gue terpaksa itu berjalan disampingnya.

Kesurupan apaan sih nih anak?

Gue bisa ngerasain kalau mereka ngelihatin Arzi yang sedang merangkul gue.

○○○

"Ci, ntar jangan berangkat dulu." Ucap Arzi melepaskan rangkulannya.

Gue pun bernafas lega. Akhirnya bisa bebas menggerakan badan. Sungguh, dari kelas sampai parkiran gue berusaha gak bergerak sama sekali. Karena emang gak bisa gerak sih.

Ok skip.

"Eh? Emangnya kenapa?" Tanya gue heran.

"Gue jemput nanti." Jawab Arzi sambil memasangkan gue helm.

Lah kok gue pake helm? Supir gue kan udah nungguin di depan?!

"Eh zi, lo ngapain?" Tanya gue lagi.

"Makein lo helm." Jawab Arzi.

"Kan gue pulang dijemput naik mobil sama pak Eko zi. Ya masa gue naik mobil pale helm."  Ucap gue.

"Hari ini lo pulang sama gue aja." Ucap Arzi.

"Lah nanti pak Eko gimana? Kasihan kan udah nungguin gue di depan." Bantah gue.

"Suruh pulang duluan aja." Ucap Arzi santai.

"Tap-" belum sempat gue menyelsaikan Arzi udah motong duluan.

"Udah diem. Gak ada penolakan. Kata nenek gue, pamali nolak rejeki. Apalagi ganteng gini." Potong Arzi.

"Pftt.. pede banget." Ucap gue menahan tawa.

Arzi gak menjawab ucapan gue lagi. Dia cuma senyum dan menaiki motornya.

Diary Of OceanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang