KING GOMBAL👑[END]

KING-5

-Bagian lima-

Kamu itu seperti pelangi
Sebentar hilang sebentar muncul

**

06.15 WIB.
Hirzi sudah siap dengan dengan seragamnya dan tasnya. Sementara Dara masih di kamarnya sedang mandi. Hirzi turun kebawah sedang melihat ibunya dan ayahnya sedang berbincang-bincang soal pekerjaan di kantornya masing-masing. Ayah dan bunda memang beda kantor.
Hirzi segera mengambil sehelai roti di atas meja makannya.

"Gimana sekolah kamu bang?" Tanya Tasya -ibu dari Hirzi-

"Biasa aja sih bu." Jawab Hirzi sambil memakan roti yang di pegangnya.

"Adik kamu mana?" Tanya Mr. Devan -ayah dari Hirzi-

"Mandi." Jawab Hirzi dengan seadanya.

"Lama yaa." Sahut Mr. Devan.

"Dia mah kalo mandi ngeduyung dulu belom konser di kamar mandi."

Mr. Devan dan Tasya hanya terkekeh atas jawaban Hirzi. Keluarga mereka dipenuhi dengan keharmonisan dan candaan. Walaupun Mr. Devan dan Tasya sibuk bekerja tetapi selalu ada hiburan untuk Hirzi dan Dara. Hirzi seakan menjadi orang yang paling bahagia karna mempunyai keluarganya yang sempurna. Tetapi Hirzi juga menjadi orang yang paling bodoh soal cinta.

"Abang pergi sekolah dulu ya." Pamit Hirzi mencium punggung tangan Mr. Devan dan Tasya.

"Iya. hati-hati bang." Kata Mr. Devan.

Hirzi segera mengeluarkan motor ninjanya dan keluar dari perkarangan rumahnya.

👽👽

Hirzi berjalan di koridor dengan tersenyum kepada penggemar yang sedari tadi histeris karna Hirzi melewati depan koridor dan memasang muka yang cukup manis. Banyak yang tersenyum-senyum sendiri melihat ke tampanan Hirzi

'JODOH GUE LEWAT JUGA.'

'MASA DEPAN GUE UDAH KELIATAN RUPANYA.'

'SENYUM KE GUE COY!'

'EMAKNYA NGIDAM APA SIH ZI SAMPE GANTENG GITU.'

'COWO GUE TUH JANGAN DI EMBAT.'

'DIA DEKET SAMA ANAK BARU YA.'

Itu lah celetukan-celetukan dari siswi yang melihat Hirzi dengan tidak biasa. Hirzi tidak berjalan menuju kelas, ia malah ke arah kantin.

Setiap pagi sebelum masuk ke kelas Hirzi kumpul bersama teman-temannya di kantin paling depan. Kata Hirzi sih biar gampang godain cewek-cewek.

"Wess si ganteng asomething dateng." Ucap Arya.

"Jiji bego!" Sahut Rafael menepak kepala Arya.

"Aduh kepala mahal nih jangan di pegang sembarang cuma sama bebeb Fidela doang yang boleh." Kata Arya.

"Walaupun di bolehin sama lo, dia juga ogah megang pala lo bau ketek Hirzi tau ngga lo." Ucap Rafael tertawa dengan puas.