Perempuan cantik itu, Serenity Widjaya namanya. Ia biasa dipanggil Sery oleh teman-temannya. Perempuan yang terkenal satu sekolah karena kecantikannya dan kekayaannya itu sedang terpaku memikirkan sesuatu. Papahnya dikenal sebagai CEO sebuah perusahaan besar dalam bidang property dan juga memiliki banyak anak perusahaan di dalamnya.
Mamahnya meninggal sewaktu ia kecil. Dalam sebuah tragedy mengenaskan jatuhnya pesawat yang mamahnya tumpangi dalam perjalanan dari Australia menuju Indonesia saat usianya baru enam tahun. Seluruh penumpang yang berada di dalam pesawat itu meninggal tidak terkecuali mamahnya.
Jangan kira ia sudah tidak ingat bagaimana kejadiannya waktu itu. Ia ingat betul sewaktu ia dibangunkan oleh baby sitternya jam tiga pagi dini hari. Ia sempat mengelak, tidak ingin bangun, dan ingin tidur lagi. Tapi begitu baby sitternya meneriakkan bahwa mamanya kecelakaan, mata kecilnya langsung terbuka.
Ia segera dibantu berganti baju dan memakai sepatu. Begitu keluar kamar, papahnya memandang ia dengan tatapan yang begitu cemas seraya mencoba menghubungi mamahnya terus-menerus tapi sayangnya panggilan itu tidak pernah diangkat oleh mamahnya.
Sery kecil terdiam, saat melihat dalam berita bahwa pesawat itu jatuh di lautan. Sementara ia melihat papahnya tampak memerintahkan seluruh pengawalnya untuk mencari informasi lebih jauh tentang keberadaan mamahnya. Ia dibawa oleh papahnya ke bandara, untuk mencari tahu. Pihak maskapai hanya mengucapkan permintaan maaf tanpa memberitahu di mana pesawat itu sekarang karena pesawatnya memang belum ditemukan.
Ia terus terdiam saja, meski dikabarkan pesawat sudah diketemukan di dalam lautan dan sudah dipastikan seluruh penumpangnya meninggal, tidak terkecuali mamahnya. Ia masih mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh pemilik maskapai tersebut, sampai ia melihat air mata papahnya tumpah deras dan tangisannya pecah seraya memeluk dirinya. Ia tidak begitu mengerti, satu yang ia mengerti, ia tidak akan pernah bertemu dengan mamahnya kembali.
................
Sekarang ia berada di dalam cafe, sendirian. Mencoba menerka-nerka apa maksud dari mimpinya semalam. Sudah banyak miss call dan chat dari teman-teman sosialitanya tapi ia tidak hiraukan. Yang ia pedulikan hanya satu, tentang mimpinya. Selama ini ia jarang memimpikan mamahnya, tapi entah mengapa tadi malam ia memimpikannya.
Mamahnya datang ke rumahnya. Ia dan papahnya yang sedang makan di meja makan, sangat kaget melihat mamahnya yang tiba-tiba itu. Ia melihatnya seperti sebuah keajaiban, karena ia sadar bahwa selama ini mamahnya telah meninggal. Atau mungkin ini memamg fakta? Mamanya memang selamat selama ini, hanya saja ia tidak ditemukan oleh tim SAR melainkan langsung ditemukan oleh warga sekitar.
Berbagai macam spekulasi muncul di pikirannya. Tapi ia tidak peduli lagi, yang penting hari ini mamahnya telah kembali. Ia merekahkan senyumannya yang paling lebar dan berlari ingin memeluk mamanya itu. Tapi, mamahnya menepisnya, mamahnya malah langsung memeluk papahnya dan mereka tersenyum bahagia berdua.
Sery memandangi kedua orang tuanya itu dengan bingung. Mengapa mamahnya menepisnya? Setelah melepaskan pelukan dengan papahnya, mamahnya mencoba menghampirinya dengan mengatakan 'Sery, kamu kuat. Mama tau kamu kuat, sayang."
Setelah itu kedua orang tuanya pergi, tanpa dirinya. Ia ditinggalkan sendirian, tanpa tau apa yang terjadi. Ia bingung, kesal, sedih, sakit hati, semua bercampur menjadi satu. Sampai kini, di cafe ia hanya memutar-mutar pulpennya di buku, tanpa tahu ia mau menulis apa.
'Mimpi sialan! Apa maksudnya mimpi aneh itu?' batin Sery seraya melemparkan pulpennya.
Netranya melirik ke HPnya yang berada di sisi kirinya. HP itu dari tadi tidak berhenti berbunyi, meski ia sudah mengecilkan volumenya. Sery mengambil HPnya dan mengangkat panggilan dari seorang sahabat sekaligus teman sebangkunya yang begitu bawel menurutnya, Nabila. Yang sering Sery panggil Biebie karena Nabila memiliki wajah yang baby face sekaligus berpipi tembam.
![](https://img.wattpad.com/cover/167363101-288-k77239.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenity
Teen Fiction[ O N G O I N G ] #17 in Teenlitindonesia 28/1/19 Ini hanyalah kisah lima orang sahabat perempuan yang mencoba saling memeluk dan menjaga dengan cara saling menjauh dan membuang. Dan ini adalah kisah para laki-laki yang tidak sadar, bahwa...