4. Bakso Jhoni VS Ucup

86 9 176
                                    

"Carilah teman yang tidak hanya melihat kecantikanmu, siapa ayahmu, atau berapa banyak uangmu?"

*******

   Sery menatap Daka dengan tatapan tajam. Bukan sekali dua sekali Daka mengganggunya, tapi sering. Satu sekolahan tau kalau Daka menyukainya, tapi satu sekolahan juga tau Sery tidak pernah menanggapi Daka. Selain karena Bianca dengan terang-terangan mengatakan pada Sery kalau ia menyukai Daka, Sery juga sama sekali tidak tertarik dengan sikap angkuh Daka.

"Sekali lagi, lo berani ngomong macam-macam tentang Ucup. Gue masukin sepatu mulut lo!" kata Sery tegas. Ia sama sekali tidak takut dengan Daka, meski Daka merupakan anak orang kaya juga yang papahnya berpengaruh di Indonesia. Dan yang mengesalkannya, ia dan teman-temannya merupakan berandalan yang tidak taat aturan, serta sering mengganggu siswa-siswa lain yang membuat Sery semakin membencinya.

     Setelah mengatakan hal tersebut, Sery berjalan lagi diikuti oleh Kenzie, Nabila dan juga Ucup. Tapi, Daka langsung memegang keras lengan Sery yang membuat Sery kaget dan langsung menghentikan langkahnya.

"Gue nggak akan pernah ngelepasin lo. Ngerti?" Daka menatap Sery dengan tatapan mengintimidasi.

"Lepasin! Atau lo bakalan gue tendang dari sekolah ini!" ancam Sery.

     Daka diam saja dan mengabaikan ancaman Sery. Di saat-saat seperti ini, di mana saja semua pengawal-pengawal Sery? Baginya pengawal-pengawal itu sama sekali tidak berguna untuknya. Dia sama sekali tidak suka diintimidasi. Apalagi dengan orang yang sama sekali ia tidak sukai. Sekilas ia menatap ekspresi wajah teman-temannya.

    Ucup menundukkan wajahnya karena Sery tau, Ucup pasti takut pada Daka. Sedangkan Nabila menatap Daka dengan tatapan tidak terbaca yang tidak mampu diartikan oleh Sery. Tatapan macam apa itu? Sedangkan Kenzie menatap Daka dengan tatapan tegas. Sewaktu mata Daka dan mata Kenzie beradu pandang, Kenzie reflek menggeleng dan membuat Daka kaget walau sesaat dan melepaskan tangan Sery.

"Kenzie, lo kenal sama Daka?" tanya Sery menatap Kenzie yang langsung membuang muka dari Daka.

"Haha ... Enggaklah, ngapain gue kenal orang macam dia," jawab Kenzie datar.

    Tiba-tiba dari arah tangga, munculah keempat pengawal Sery berlari-lari kencang menuju ke arah Sery. Siswa-siswi lain yang berada di lorong langsung cepat-cepat menyingkir kalau tidak mau tertabrak oleh pengawal-pengawal Sery yang bertubuh sebesar Hulk itu. Sery hanya menatap para pengawalnya dengan tatapan malas. Dari dulu sering begitu, para pengawal Sery selalu datang terlambat apabila Sery membutuhkannya.

"Non, Non Sery, nggak apa-apa?" Kata salah satu dari pengawal tersebut menatap Sery cemas. Sedangkan pengawal-pengawal yang lain langsung mengambil posisi berada di depan Sery untuk melindunginya.

"Mas, Mas Daka jangan suka gangguin Non Sery dong. Mas Daka kan tau kalau Non Sery nggak suka sama Mas Daka," ujar Pak Dito, pimpinan pengawal tersebut.

"Mas, mas ... Emang gue Mas, lo!" sahut Daka cuek.

      Varo dan Gibran teman Daka langsung reflek tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Daka seraya menunjuk-nunjuk Pak Dito untuk mempermalukannya.

     Sudah biasa, selalu seperti itu. Dan Sery sudah bosan dengan hal tersebut. Sery segera merangkul Nabila dan entah kenapa Nabila tertangkap basah oleh Sery selalu memandangi Daka. Tapi Sery cuek saja, tidak mementingkan hal itu.

SerenityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang