"Dari awal kita tak seharusnya memulai.
Dari awal kita tak seharusnya mempersilahkan rasa ini menjalar, sampai tak pernah terbesit bagaimana caranya mengakhiri segala sesuatu tentangmu dengan cara yang benar?"
Adakalanya cinta memang tak selamanya s...
Mari berkenalan terlebih dahulu dengan visual yang akan berperan di dalam cerita ini...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KimJisoo berperan sebagai Zefira Annastasya (Jeje)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KimSeokjin berperan sebagai Alexandre Michael (Al)
🥀
SELAMAT MEMBACA.
Semoga narasi yang tersampaikan bisa sampai ke hati.
🍂🍂🍂
"Ini adalah kisah perjuangan untuk merelakan. Merelakan ketidakpastian yang membuatku rela untuk bertahan. Meski apa yang dipertahankan harus sengaja lepas dari genggaman." Pada lembaran buku di halaman terakhir, pena itu mengucapkan salam perpisahan pada bait terakhirnya, meninggalkan goresan syair sebagai jejak nyata untuknya yang pernah singgah.
Sinar mentari yang menyorot begitu menusuk ke dalam retina membuat seseorang yang tengah duduk di bangku tepi lapangan menyipitkan matanya begitu silau. "Pada lara yang perlahan menutup diri, selayaknya rasa kecewa itu tak pernah bertepi pada akhir yang tak berujung. Senja yang menaburkan nila jingga kemerahan itu kini menjadi saksi, bahwa perjalanan ini resmi saya akhiri, menyisakan segenap serpihan kasih yang berbalas pada sebuah rasa tanpa asa."
Sorot matanya jauh menerawang pada daun yang bergoyang ulah angin yang berhembus lembut selayaknya bergurau dengan semesta, melihat kenangannya sedang berlarian di sana, perlahan melambai mengucapkan selamat tinggal pada angan-angan yang tak pernah tercipta dengan sempurna. Pada kenyataannya, hidup memang penuh misteri, terkadang sesuatu yang dihindari malah terjadi. Pada hakikatnya, cinta pun demikian. Siapa tahu jika hari ini saling peduli, esoknya akan hilang, sampai lupa caranya untuk kembali. Pada kala itu dia pernah berkata; Memang, seseorang akan datang dan pergi silih berganti.Entah ditelan waktu atau ditelan bumi. Sebagaimana kita harus rela kala memberi ruang pada seseorang yang sepatutnya bisa menghargai, menghargai segala pengorbanannya yang perlahan dileburkan oleh keadaan, hingga membuat tautan itu terlepas dan berakhir pada ikhlas yang membekas.