7

691 69 6
                                    

Betapa terkejutnya Kia mendapat perlakuan manis dari Iqbal.

Kia menatap lekat mata sayu milik Iqbal. Karena jujur saja, ini adalah kali pertama jantungnya bekerja diluar kendali dan juga.. Ia mendapatkan perlakuan yang manis seperti tadi.

"bagaimana jika akhirnya kamu menyukai ku? " tanya Iqbal sambil menyelipkan anak rambut di sela sela telinga Kia.

"gua? Suka sama vampire? Hh.. Ngga akan pernah terjadi" balas Kia. Sebenarnya ia berusaha menetralkan deru napas dan juga detak jantungnya.

"aku tau kamu berbohong" ucap Iqbal dengan raut wajah yang sedih.

"kenapa gua harus suka sama vampire? " tanya Kia

"I want you to stay, away from ma heart" lanjut Kia

Mendengar penuturan Kia, hati Iqbal seketika merasa kecewa.

Dan sesaat setelahnya, Iqbal tersenyum simpul.

"ayo. Tadi kamu bilang, kamu mau pulang. Aku akan mengantarmu pulang sekarang. " ucap Iqbal

Iqbal berjalan duluan meninggalkan Kia di belakangnya. Dan dengan segera Kia juga berjalan mengikuti langkah jenjang Iqbal itu.




..



Keesokan malamnya.

Kia tengah menatap ke arah tengah jalanan kompleks. Disana tiada lagi sosok Iqbal yang selalu berdiri disana.
Ntahlah, mungkin ia benar benar telah pergi sekarang.

Haruskah Kia merasa bersyukur?

Bukankah itu yang Kia inginkan?

"jadi dia benar benar uda pergi? " ucap Kia.

"bagus deh" lanjut Kia.

Walaupun ia merasa tidak enak dengan ucapannya semalam pada Iqbal.

Kia yang merasa bosan, kemudian memutuskan untuk memainkan laptopnya.
Dan melintas dipikirannya, tentang sosok vampire yang kini sedang ia pikirkan itu.

"Vampire? Gua kira zaman sekarang uda gada yang begituan lagi " monolog Kia

"ya tuhan.. Cobaan apa lagi ini?? " ujar Kia.

Malam malam berikutnya dijalanin Kia tanpa hadirnya Iqbal. Jujur saja, ia merasa agak kesepian.

Ntah mengapa ia bisa berpikir demikian, tapi yang pasti itulah kini yang ia rasakan.

Kia sedari tadi membolak balikkan halaman bukunya, tak berniat membacanya sama sekali.

"jadi itu fungsinya buku di dunia kalian? " ucap seseorang yang kini sudah bersandar di balkon.

"Iqbal??? " ucap Kia sambil membulatkan sempurna matanya.

"why?  Miss me?? " tanya Iqbal.

Seketika pipi Kia memanas, wajahnya kini menjadi merah karena malu.

Kia benar benar tidak bisa mengkondisikan situasi perasaannya.

"padahal kamu yang minta, supaya aku pergi. " lanjut Iqbal lalu melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"hmm.. " Kia tak bisa berkata kata lagi.

"ayo ikut jalan jalan. Aku juga merindukanmu" setelah mengatakan itu, Iqbal menarik paksa tangan Kia. Dan melangkahkan kaki keluar area rumah.


.

.

.



"jangan takut, ada aku disini" Ucap Iqbal.

Sedari tadi Kia mempererat pegangan tangannya pada lengan kanan Iqbal.

Ia benar benar merasa takut.

Karena Iqbal membawa Kia ke taman yang benar benar terlihat angker dan tidak terurus. Disana juga terdapat danau.

Dengan adanya danau tersebut cukup menjadikan situasi menjadi mengerikan.

"lu sebenernya ngapain sih bawa gua ketempat ginian?? Kayak gada tempat lain aja, shit.. " ujar Kia.

"jaga bicaramu Honey." ucap Iqbal santai.

"whatt?? Shit mother****.." balas Kia semakin kesal karena ucapan Iqbal itu.

"kalau kamu gabisa jaga ucapanmu, Aku benar benar akan menciummu sekarang" balas Iqbal menatap kesal ke arah Kia.

Refleks Kia menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Good Girl" ucap Iqbal

"lu ngeselin tau Bal" ucap Kia pelan

"I can hear you Honey" Balas Iqbal.

Tiba tiba ada ranting pohon yang jatuh.

"astaga!! Aaa.. Iqbaaall ayo pulangg" rengek Kia seperti anak kecil.

"its okay, dia cuma iseng" balas Iqbal

"apa?? Dia??  Maksud lu?? Gua galiat siapa siapa " ucap Kia yang semakin mengeratkan pegangannya pada lengan Iqbal.

"Dia hantu iseng, jangan takut" ujar Iqbal.

"please Bal, lu kalau mau nakut nakutin gua liat liat tempat dong" ucap Kia.

"sekarang dia uda ada disamping lu" ucap Iqbal

"apa??  Hah?? " setelah mengucapkan itu, Kia langsung memeluk Iqbal dengan erat.

Iqbal yang awalnya merasa kaget akibat refleks Kia itu, kemudian menyunggingkan senyumannya.

"its okay, kan aku uda bilang. Dia cuma iseng" ucap Iqbal pelan tepat ditelinga kiri Kia.

Iqbal mengelus punggung Kia mencoba menenangkannya.

"coba liat dia, dia ngga serem kok" ucap Iqbal

Dengan cepat, Kia langsung menggelengkan kepalanya.

"dia beneran ngga serem, coba sekarang kamu liat ke arah dia pelan pelan" ucap Iqbal.

Setelah berhasil menyakinkan Kia, perlahan Kia melepaskan pelukannya dari Iqbal. Dan berbalik badan dalam keadaan kedua mata masih tertutup rapat.

"sekarang buka mata kamu" ucap Iqbal.

Kia membuka perlahan matanya.

Dan..

"Konichiwaa.. Oneechan!!! " Ucap Hantu itu

"astaga!! Lu ngagetin gua" balas Kia sambil mengelus dadanya karena terkejut.

"Ano.. Oneechan, kenapa kamu takut sama aku?? Aku kan ngga jahil" ucap Hantu itu.

"suruh siapa lu jatohin ranting kayu?, kan gua kaget" ucap Kia

"kok lu ngga serem sih? Lu kan hantu" lanjut Kia

"Oneechan mau lihat aku yang sebenarnya? " setelah mengucapkan itu, Hantu itu berubah menjadi jauh lebih seram.

Hantu itu mengeluarkan banyak darah dari kepalanya. Dan juga ia mendapatkan luka tusuk lebih dari satu di area perutnya.

Dan jangan lupakan, kedua mata hantu itu tidak ada!

Setelah melihat perubahan hantu itu yang begitu menyeramkan, Kia langsung tak sadarkan diri.

Untung dengan sigap Iqbal segera menangkapnya.

"Maaf Kak, aku gatau kalau efeknya dia bakalan jadi pingsan gini" ucap hantu itu pada Iqbal.

"uda sekarang lebih baik kamu pergi sana" balas Iqbal

"kakak sana yang pergi, kok jadi aku? Kan ini rumah aku" ucap Hantu itu.

"... Tadi tuh niatnya kita kesini mau tenang tenangan, dan kamu ngerusak suasana. Dasar hantu ngga tau diri" ucap Iqbal, kemudian menggendong Kia ala Bridal Style dan beranjak pergi dari sana.

"astaga. Tadi dia bilang apa??  Aku hantu gatau diri?? Aku tau diri kok, namaku Rendy Otsuki. Umurku 16 tahun. Hobiku main bola!! " ujar Hantu itu kesal.














Oooo jadi hantunya si Rendy toh??
Oke siyap 👌😂

✅Stupid In Love - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang