3

874 68 2
                                    

Up kali ini di buat sama aku ya
"SpearB".

soalnya author "KanatoSaka_"
Lagi sibuk, Cicinya nikahan 😂.
Jadi kalo ada kesalahan, tolong di maafkan :D














Melelahkan!!

Benar benar melelahkan!

Sedari tadi Kia merutuki dirinya sendiri, dan juga mengumpat kata kata kasar.

"pengen cepet cepet lulus" ujarnya

Kia bercermin di lemari pakaiannya. Ia menatap dirinya sekarang dalam keadaan yang mengerikan.

Bagaimana tidak, sedari pagi ia harus mendapat siraman rohani dari senior dan juga dosennya.

Belum lagi tugas kelompok yang membludak bagaikan tumpukan pakaian yang belum dicuci hingga berminggu minggu.

"hh.." Kia membuang napasnya kasar

Kemudian Kia kembali memperhatikan area leher kanannya.









Flashback..

"Ki, leher lu itu.. "

"kenapa huh? " tanya Kia

"lu semalem abis itu ya? Sama cowo lu? Yakan? "

"itu apa?!! " ucap Kia panik

"uda deh jangan pura pura gatau, masa iya itu bekas gigitan nyamuk. Gua tau kali, kan gua juga pernah"

"maksud lu apa sih astaga??!!" tanya Kia

"oke gua perjelas, lu semalem pasti di cium kan sama cowo lu. Ralat, bukan ciuman biasa, tapi Kissmark! "

Flashback End.










Kia memperhatikan secara detail tanda yang kini ada di lehernya itu.

"kissmark? " gumamnya

"kapan gua di kissmark?? Pacar aja ga ada! " kesalnya.

Ia melupakan sejenak masalah itu, dan kembali menuju meja belajarnya.

Ia mengeluarkan semua pelajaran hari ini, dan menggantinya dengan pelajaran besok.

Ketika ia hendak memasukkan buku terakhirnya kedalam tas, tiba tiba secarik kertas keluar dari tasnya.

Itu adalah kertas ujiannya.

Dan disana ia mendapat nilai yang kurang memuaskan.

Karena kesal, ia kemudian meremas kertas itu. Dan menuju kejendelanya dan membuang kertas itu.

Namun kertas itu hanya jatuh di area balkon jendelanya saja, dengan berat hati, ia harus melangkahkan kakinya keluar balkonnya itu.

Ketika ia sudah menggenggam kertas hasil remasannya itu, ia baru menyadari akan kehadiran seseorang di balkonnya itu.

Kia masih belum berani menatap siapa sesorang itu, ia hanya menundukkan kepalanya. Ia ketakutan!

Ini justru berbanding kebalik dengan sesosok laki laki itu.

Ia malah tersenyum gemas melihat tingkah Kia.

"its okay.. nama kamu Kia kan? "ucapnya tiba tiba.

Kia hanya melantunkan doa ketika mendengar ucapan laki laki itu.

"its okay Kia, aku bukan malaikat pencabut nyawa" Ucapnya

Perlahan Kia mendongakan kepalanya, menatap laki laki yang tengah mengajaknya berbicara.

"lu si - siapa? " tanya Kia gugup. Bukan, tapi lebih tepatnya ia ketakuan!

"aku Iqbal. " balasnya, lalu tersenyum manis pada Kia.

Entah apakah itu sebuah hipnotis, tetapi yang pasti kini Kia merasa jatuh hati melihat senyuman yang Iqbal berikan itu.



"gimana lu bisa ada di balkon gua? " tanya Kia.

"aku tau, kamu bakal nanyain hal itu. Hmm.. Aku harus jawab apa ya? " ucap Iqbal sambil menatap kearah jalanan yang kini telah basah terguyur gerimis sedari tadi.

"iya tapi, gimana lu bisa naik kesini??" Kia kembali bertanya.

"aku juga tau, kamu bakal nanyain hal itu. Okay gini aja, kamu mau dengerin jawaban aku versi mana? Jujur atau bohong?? " kini malah Iqbal yang balik bertanya.

"jujur! Uda deh buruan. " ucap Kia.

"aku lompat" balas Iqbal Santai.

"bohong! " ucap Kia.

"jadi kamu mau denger juga versi bohong dari aku? Okay, versi bohongnya. Aku masuk dari pintu rumahmu seperti penculik" ujar Iqbal

"udah gua duga, lu pasti orang jahat! " ucap Kia.

Iqbal hanya menyunggingkan senyumannya. Ia benar benar merasa gemas melihat Kia.

Kenapa disaat Iqbal berkata bohong, Kia malah mempercayainya?

Dan justru malah sebaliknya. jika Iqbal berkata jujur, maka Kia tidak akan mempercayainya.

"Aku udah sering disini kok, kamunya aja yang gatau." lanjut Iqbal

"gua bakal bilang ke mama! " Kia hendak masuk kedalam kamarnya, namun Iqbal justru menariknya.

Kini kia terkunci oleh satu tangan Iqbal pada dinding kamarnya itu.

Jarak Mereka terpaut sangat dekat, bahkan Kia bisa mendengar deru napas Iqbal didepan wajahnya.

"lu mau apa? Gua bakal teriak, kalau lu macam macam" ucap Kia ketakutan.



Bukannya menjawab ucapan Kia, kini justru Iqbal sedikit menyingkirkan rambut Kia kebelakang menggunakan jemarinya.

Ia menatap bekas Kissmark yang sempat ia torehkan disana, semalam.

Setelah melihat itu, kemudian Iqbal tersenyum.

"jadi elu pelakunya?!" tanya Kia

"menurut kamu? " balas Iqbal.


Tatapan mata itu!

Iqbal menatap lekat mata Kia, begitu pula sebaliknya dengan Kia.

Awalnya Kia ingin memutus kontak matanya dengan Iqbal, namun seolah terhipnotis. Kia malah hanyut dalam tatapan Evil Iqbal itu.













***






















Sebisa mungkin aku ngikutin gaya bahasa yang Saka pake.
Kalau masih tidak sesuai di hati kalian, maafkan lah 😂

Ttd
SpearB 🔛

✅Stupid In Love - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang