Dajia Hao!
Btw, Thanks buat yang uda vote.
Thanks a lot BUAT YANG SELALU ALWAYS NGGA PERNAH NEVER LELAH MENYEMANGATI SAKA.
😂❤❤❤
A
R
I
G
A
T
O
Uminasan.
Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik. 😂👌
"dimana 2 manusia itu?!! Katakan!"
Jasper hanya diam mendengar untaian perkataan Iqbal. karena hari ini moodnya sedang tidak baik.
Sudah dua hari terhitung sejak kepergian Kia dan Rendy dari rumahnya, Jasper kian berubah menjadi pribadi yang mengerikan.
"katakan sekarang, atau aku akan memenggal kepalamu"
Perlahan Jasper mendongakan kepalanya, rahangnya mulai mengeras ketika matanya berpapasan dengan mata Iqbal.
"lakukan" balas Jasper diakhiri dengan smirknya.
Iqbal menarik belati yang sudah ia siapkan dibalik saku celana belakangnya, dan bersiap menancapkan tepat dihati Jasper. Namun..
"dengan begitu, maka sulit bagimu untuk menemukan dimana 2 manusia itu berada"
Lagi lagi Jasper menampilkan smirk andalannya ketika ia mendapati perubahan raut wajah Iqbal yang berubah menjadi penuh kekhawatiran."sebelumnya pisau itu pernah melukaimu dan juga membunuhku."
"aku melukaimu karena kau berusaha membunuhku. Dan keesokan harinya kau berhasil membunuhku."
"dan sekarang, akan kupastikan aku tidak akan terbunuh untuk kedua kalinya"
Iqbal yang semakin emosi akibat mendengar semua ocehan Jasper, akhirnya melayangkan belati itu tepat di area perut Jasper.
Dan lagi, itu bukanlah sembarang belati. Belati itu sebelumnya sukses merenggut nyawa Jasper, lantas apakah sekarang Jasper akan kembali menemui ajalnya?
"pergilah dengan tenang" ucap Iqbal tepat ditelinga Jasper.
Setelah mengatakan itu, Iqbal segera pergi meninggalkan Jasper yang sudah bersimbah darah.
Sementara itu Jasper perlahan bangkit dari posisinya, dengan kondisi seperti itu ia berjalan tertatih.
..
Dilain tempat.
Rendy dan Kia sudah mulai menjalankan aktifitas mereka seperti biasanya. Mereka sedang berbelanja untuk keperluan sehari hari mereka.
Walaupun hanya beberapa toko saja yang terlihat sudah beroperasi, karena sisa dari mereka mengalami kerugian yang sangat besar.
Rendy dan Kia membeli buah buahan yang dipajang di pinggir jalan. Buah buahan itu masih segar, karena baru saja diantarkan oleh sang agen.
"Nona. Aku kesana sebentar"
"okay. Jangan lama lama"
Rendy hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
Kia kembali memilih buah buahan yang akan ia masukkan ke keranjang buahnya.
Didalam keranjangnya sudah terdapat 2 apel, 1 nanas, 1 pack anggur.
Kini ia ingin mencari buah Naga."Kia. Long Time No See"
Refleks Kia menolehkan pandangannya kearah sumber suara. Dan sesaat setelahnya keranjang yang Ia pegang jatuh dari genggamannya.
"Jas.. Jasper?" ucap Kia ketakutan.
Kia melihat kondisi Jasper yang kian melemah. Darah terus saja merembes di kaos yang ia kenakan.
"aku ingin mengembalikan ini" jasper memberikan gelang yang ia ambil waktu itu.
"aku harap, kita bisa bertemu dikehidupan yang berikutnya" lanjutnya.
Napas Jasper tercekat, dan itu membuatnya terjatuh tersungkur di depan Kia.
Kia mendekat kearah Jasper dan mencoba untuk memapah tubuh Jasper, namun sayang tindakannya tidak membuahkan hasil. Tubuh Jasper benar benar tidak berdaya.
"Kia. Jangan pernah terlibat dalam kesalahpahaman dengan orang lain"
Tangan Kia semakin bergetar hebat, ketika tangan Jasper yang penuh dengan darah itu memegangnya.
"NONAAA!!!"
Rendy berlari mendekat kearah mereka dengan tentengan belanjaan di tangannya.
"Nona?? Apa yang.. ""Rendy, ayo selamatkan dia. Kita bawa kerumah sakit"
"Nona, dia bukan manusia. Jadi ngga akan berlaku kalau dibawa kerumah sakit"
"Walaupun aku kesal denganmu. Tapi aku sangat penasaran, siapa yang melakukan ini padamu??" tanya Rendy
"kalian menge.. Nalnya" Jasper menutup matanya, rasa sakit itu tidak lagi dapat ditahan olehnya.
Ntah mengapa saat ini Kia memikirkan satu nama di kepalanya. Karena sebelumnya Ketika Jasper masih menjadi hantu, ia pernah bercerita tentang seseorang yang telah membunuhnya.
"Iqbal? Apa dia Iqbal? " gumam Kia pelan.
Yup. Hanya Iqbal yang memiliki masalah dengan Jasper. Bahkan sebelumnya Iqbal berhasil membunuh Jasper dengan tangannya sendiri.
Jika benar kali ini adalah perbuatan Iqbal. Bukankah itu sudah keterlaluan? Ia membunuh hanya karena kesalahpahaman? Kia benar benar tak habis pikir oleh Vampire itu.
Dan lagi, Iqbal membunuh Jasper untuk yang kedua kalinya.
"Nona! Nona kenapa melamun. Ayo cepat bantu aku untuk menguburkannya"
Kia mengangguk paham. Namun disaat yang bersamaan, sinar matahari menyorot kearah mereka.
"Ahhkk!!!" pekik Rendy.
Rendy bangkit dari posisinya, dan berlari menuju toko yang tidak terkena oleh sinar terik matahari.
Sinar matahari kali ini sungguh sangat panas berkali kali lipat dibanding biasanya.
"aku harus bagaimana?" gumam Kia.
Perlahan tubuh Jasper berubah menjadi abu berkat sinar matahari itu.
Darah yang sebelumnya menempel di tangan serta pakaian Kia juga menghilang seiring menghilangnya jasad Jasper dari hadapannya.
Sementara itu Rendy menatap kearah mereka sambil memegangi lengan kirinya yang mengalami sedikit luka bakar akibat sinar matahari. Beruntung wajahnya tidak apa apa, karena saat ini Rendy sedang mengenakan Topi.
"dia benar benar menghilang" ucap Rendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Stupid In Love - M. Iqbal
Vampiri⏳Sick Enough To Die⏳ 'cause I've drowned in you 💌 kalian akan bisa melihatku hanya pada waktu malam hari. . . menyadari keberadaanku mungkin? . . rate 17+ ⚠ 02 November 2018 16 Januari 2019 Saka__ SpearB_