21

740 66 18
                                    

Dajia Hao!

Pernah berpikir bosan untuk mengetik cerita ini. Wkwk. Au ah.

Btw, Saka ucapain Thanks buat yang rajin banget Vote 💕💕💕👀









A
R
I
G
A
T
O
U

minasan.

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik. 😂👌














"ini sudah memasuki 2 minggu Dok! Bagaimana mungkin tidak ada perkembangan sama sekali?"

"Apa anak saya akan baik baik saja Dok?"

Terlihat mata Kia mulai bergerak ketika mendengar perdebatan antara kedua orang tuanya dengan seorang Dokter.

Matanya memang masih terpejam, namun telinganya sudah dapat mendengar apa yang sedang terjadi saat ini.

"kami merindukan anak kami Dok"

Perlahan mata Kia terbuka menatap kearah langit langit rumahnya.

"Ma.. Pa.. "

Refleks kedua orang tua Kia menatap kearahnya. Tampak raut senang dan juga terharu terpatri diwajah mereka.

Sementara itu Kia mencoba membiasakan matanya menatap kearah sudut sudut rumah dan juga menatap wajah kedua orangtua yang sangat ia rindukan itu.

Wait.

Apakah sekarang ia sudah berada di rumahnya?

Kia mencoba untuk duduk, namun berhubung kondisi tubuh Kia masih sangat lemah membuatnya harus dibantu oleh sang Mama.

"Ma, apa yang terjadi?"

"kamu tidur selama 2 minggu. Papa yang menemukanmu di ruang kerjanya sewaktu kejadian ini terjadi"

Jadi semua yang ia alami hanyalah Mimpi? Mimpi yang berkepanjangan?

Sungguh tak dapat dipercaya.

Kia mengedarkan pandangan melihat ke sekelilingnya. Dan akhirnya ia harus puas mendapati jikalau sekarang tidak bisa lagi melihat kumpulan hantu yang suka berlalu lalang dikamarnya.

Untuk sejenak Kia teringat akan satu hal..
"jangan bilang, gua bakal kayak gini selamanya. " ucap Kia

"I don't think so. Mungkin kamu akan kembali seperti dulu, kalau aku uda ngga ada didunia ini" ucap Iqbal

Jika sekarang Kia tidak lagi bisa melihat hantu, apakah itu tandanya Iqbal juga sudah tidak ada didunia ini?
Itulah yang sekarang Kia pikirkan.

"sayang. Jangan melamun lagi, kamu membuat kami khawatir" ucap Papa.

Rasanya baru kemarin ia melihat mereka bertiga berlumuran darah dan tewas di depan matanya.

Ya, mereka bertiga adalah Jasper - Iqbal - Rendy.

Mengingat adegan itu kembali, ntah mengapa hati Kia begitu sesak dan tanpa sadar ia meneteskan air matanya.

"Kia. Kamu kenapa?" tanya Dokter yang juga terlihat panik.

"Dok. Anak saya baik baik saja kan?" tanya Mama

Kia semakin terisak dalam tangisnya. Mengapa ia harus terlibat sejauh ini?

"Iqbal" gumam Kia pelan sambil memeluk kakinya.

"Rendy"

"Jasper"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✅Stupid In Love - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang