12

537 61 7
                                    

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik.
😂👌

Btw, makasih buat yang uda Vote 😂

A
R
I
G
A
T
O
U

I see Follow me yaa 👀❤
Jja.. Neeee!


























Kia tetap terjaga. Ntah apa yang membuatnya sulit tidur.
Bukan, bukan karena kehadiran mereka didalam kamarnya. Tapi karena ia memikirkan Iqbal.

"kak. Kenapa kakak mau sih temenan sama Vampire yang menyeramkan seperti dia??" tanya salah satu hantu

"bukan urusanmu" balas Kia ketus.

"selain menyeramkan, dia juga bukan Vampire yang baik kak. Berhati hatilah" tungkasnya

"hei.. Kalian bisa diam ngga? Berisik! " ujar Kia.

Tiba tiba kaca jendela Kia ada yang melempar kerikil.

"bilangin ke teman kalian, jangan usil! " tambah Kia.

"dia bukan teman kami kak! Dia datang! Dia datang! " setelah mengucapkan itu, mereka kembali menghilang seketika.

"apa Iqbal datang lagi? " gumam Kia.

Dan lagi lagi, kerikil itu menghantam kaca jendela Kia.

Kia bangkit dari posisinya untuk menuju ke arah jendela.






..






Disana, tepat ditengah jalan. Jasper berdiri sambil memasang senyuman hangatnya. Ntah apa maksudnya itu, Kia pun tidak mengerti.

Namun sesaat setelahnya, Jasper kembali menghilang.

"apa ini efek ngantuk ya? " gumam Kia







..






Keesokan paginya.

Kia kembali melaksanakan aktifitasnya, yaitu kuliah. Namun ada yang berbeda disini, Rendy ikut serta duduk disamping Kia.

"kak Iqbal bilang, aku harus jagain Onee" ucap Rendy.

Kia mengabaikan ucapan Rendy dan berusaha fokus memperhatikan Dosen yang sedang menyampaikan materi.

Namun sesaat setelahnya, Kia menyadari akan sesuatu.

Dimana Jasper?

"Onee. Aku ngerasa, tempat duduk yang aku dudukin ini punya aura hantu baru yang pernah aku bilang waktu itu" ucap Rendy.

Kia menghembuskan napasnya perlahan. Ia berusaha menahan amarahnya. Mengapa Rendy begitu cerewet ?

Wait.

Bangku itu memang pernah ditempati oleh Jasper kemarin. So??

"memang kenapa? " tanya Kia pelan, karena ia mulai penasaran.

"sekarang dia uda ngga ada didunia hantu lagi. Hmm.. Sebenarnya dia siapa sih, misterius banget" ucap Rendy.

"bukan hantu lagi?? " tanya Kia

"Onee, aku ini uda lama jadi Hantu. Jadi aku tau segalanya. Aku bisa ngebedain mereka " jelas Rendy

Kia menelan salivanya, ia merasa pembahasan ini sudah terlalu jauh. Dan akhirnya Kia memutuskan untuk kembali fokus pada materi yang disampaikan.







..






Sepulang kuliah, Kia membaringkan tubuhnya diatas Ranjang empuk miliknya. Matanya menatap tajam kearah langit langit kamarnya.

Bukannya tanpa sebab ia menatap tajam ke arah langit langit kamarnya. Ia melakukan itu, karena ia merasa risih pada Rendy.

Yup, karena saat ini Rendy sedang berada diatas sana. Sambil tersenyum ke arah Kia?

"mendingan lu turun deh Ren. Kalau sampai lu jatuh nimpahin gua, jangan harap lu selamat dari gua" ucap Kia.

Seketika Rendy terjatuh tepat berada diatas Kia. Walaupun Rendy tetap melayang diatas Kia, namun jarak diantara Mereka hanyalah sejengkal.

"Sumimasen Oneechan, kaget ya? " ucap Rendy masih dalam posisi yang sama.

Kia hanya mengerjapkan matanya beberapa kali sebagai respon atas pertanyaan Rendy.

"waaahh.. Onee pipimu jadi merah, seems like a tomato" goda Rendy diakhiri dengan senyuman meledek.

Seketika Rendy memposisikan dirinya berdiri disamping ranjang Kia.

"ishhh.. Rendy!! Lu nyebelin tau ngga" balas Kia, lalu melemparkan bantalnya pada Rendy.

Beruntung Rendy hanya seorang hantu. Jadi bantal itu tembus begitu saja dan mendarat mulus di lantai kamarnya.

"nyebelin! " balas Kia

"hahaha.. " Rendy terus saja meledek Kia.

"Hey hantu sialan. Aku menyuruhmu menjaganya, bukan menggodanya. " ucap Iqbal dengan nada dinginnya.

Sejak kapan Iqbal berada disana? Mengapa Rendy dan Kia tidak menyadari kehadirannya.

"kak, kakak sejak kapan disana? " tanya Rendy sambil mendekat kearah Iqbal.

"sejak aku melihat mu melayang tepat diatasnya" ucap Iqbal sambil melirik kearah Kia.

Sementara itu, Kia hanya membuang wajahnya kesembarang arah. Ia masih terlalu kesal pada Iqbal saat ini.
"aku hanya bercanda kak! Gomen ne" ucap Rendy apa adanya.

"jangan membangunkan sisi liarku. Sekarang pergilah. " ucap Iqbal datar.

Rendy mengerti, pasti sekarang Iqbal sudah salah paham padanya. Jja.. Apakah Rendy sudah keterlaluan?

Rendy hanya menganggukan kepalanya, lalu menghilang menembus dinding begitu saja.

Perlahan Iqbal mendekatkan dirinya pada Kia. Namun lagi lagi Kia mengabaikan keberadaan Iqbal.

"sepertinya kamu benar benar mengingkanku menghilang dari dunia ini ya? " ucap Iqbal sambil duduk ditepi ranjang Kia

"iya! Pergi aja sana. Lagi pula gua ini manusia, lu Vampire. Dunia kita berbeda. Lu juga ngeselin, nyebelin" Kia mengeluarkan semua kekesalannya pada Iqbal.

"setidaknya sebelum diriku benar benar menghilang dari didunia ini. Tataplah mataku saat sedang berbicara, jangan mengabaikanku. Aku tidak suka" ucap Iqbal.

Kia hanya mendengus kesal.

"ya kalau mau pergi, pergi aja sana. " jawab Kia ketus.

Iqbal terdiam, tidak bisa lagi berkata kata. Ia benar benar merasa bersalah dan menyesal atas kejadian semalam.

"ngapain lu masih disini? Memangnya lu ngga minum darah manusia huh? " ucapan Kia terdengar seperti meledek Kebiasaan para Vampire.

Kia menatap Iqbal dengan tatapan kesalnya, sementara Iqbal membalas tatapan Kia dengan tatapan sendunya.
Sepertinya ada banyak kata yang ingin Iqbal ucapkan, namun entah mengapa ia mengurungkan niatnya itu. Ia tidak ingin memperkeruh suasana.

Kemudian Iqbal mengambil sesuatu dari saku celananya.

Kia hanya menatap gerak gerik Iqbal.

Ternyata itu adalah gelang. Gelang itu berwarna merah darah. Bentuknya begitu sederhana dan tidak terlalu tebal.

Iqbal memakaikan gelang itu, terlihat Kia tidak memberikan respon penolakan atas tindakan Iqbal itu.

"jangan dilepas. Sayonara" ucap Iqbal kemudian bangkit dari posisinya dan pergi dari sana.






***

✅Stupid In Love - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang