14

564 67 12
                                    

Seketika saya ngeblank sama alurnya. Lalu saya terinspirasi akan satu jalan cerita yang sangat sukai dari dulu hingga sekarang.

Imajirice saya tidak sejago penulis fantasi :)

Sumimasen ne 😂😂







Thanks, buat yang uda Vote.

A
R
I
G
A
T
O
U

MINNASAN!

saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik 😂👌













"Kia bangun!! Kia!! " ucap Sang papa

Kia terbangun dalam keadaan keringat yang membasahi keningnya. Ia melihat keselilingnya dengan tatapan yang linglung.

"akhirnya kamu bangun sayang" ucap Mama.

"kami merindukanmu nak" tambah Papa.

Kia masih terlihat kebingungan dengan apa yang terjadi. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Kia kenapa Pa, Ma?? " tanya Kia

"kamu tertidur selama dua hari sayang. Kami sudah memanggil dokter, tapi tidak ada reaksi apa apa" balas Mama

"APAA!!!?? "seketika Kia membulatkan kedua matanya.

"maafkan kami berdua ya sayang. Pasti kamu banyak memikirkan tentang masalah keluarga ini. Hingga kamu jadi frustasi" ucap Papa.

Kia masih termenung meratapi apa yang terjadi. Rasanya semalam ia baru saja bertemu dengan Jasper.






..






Malam harinya..

"Ma. Papa dimana? " tanya Kia sambil memeluk Mamanya dari belakang.

"ada diruang kerjanya sayang. " balas Mama

Tanpa pikir panjang. Kia langsung menghampiri ruang kerja Papanya.






..







Namun sesampainya disana, Kia tidak melihat adanya Sang Papa.

Disana hanya terdapat komputer yang menyala dan tumpukan lembaran kertas.

Sang Papa adalah penulis cerita Komik.

Kia berjalan mendekati meja kerja Papanya hanya untuk melihat lihat.
Membosankan! Itu yang ia pikirkan.
Ia tidak menyukai Komik, baginya komik hanya bacaan untuk anak kecil.

Ia melihat jendela belum tertutup, jadi ia memutuskan untuk menutup jendela itu.
Posisi Jendela tepat berada di belakang meja kerja papanya.

Pada saat ia hendak menutup jendela, tiba tiba ada tangan yang menarik pakaiannya dari belakang.

Perlahan Kia menolehlan pandangannya kebelakang, dan betapa terkejutnya ia melihat tangan itu peluh dengan lumuran darah.

"AAAAAA!!!!! " teriak Kia.








..








Sekarang Kia berada di Rooftop. Ia bingung dengan situasinya saat ini. Bukannya tadi ia berada di ruang kerja Papanya??

Kia mengedarkan pandangannya kesegala penjuru arah, namun pandangannya terhenti ketika ia melihat seorang laki laki yang sangat familiar di matanya.

Laki laki itu tergeletak dengan kondisi berlumuran darah dan kedua mata yang terpejam.

Dengan cepat Kia berlari menghampiri laki laki itu.

"Bal! Iqbal!! " ucap Kia sambil mengguncang tubuh Iqbal.

Namun tak ada reaksi apapun dari Iqbal. Kia mencoba memeriksa detak jantung dan deru napas Iqbal, tetap saja Nihil.

"please Bal! Bangun" ucap Kia. Ntah mengapa tiba tiba air mata Kia jatuh begitu saja melihat kondisi Iqbal yang mengenaskan itu.

"itu dia! " ujar salah satu orang dari arah belakang Kia.

Refleks Kia memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang datang.

Mereka segera berlari kearah Iqbal dan Kia.

"Kita harus bawa dia pulang sekarang" ujar salah satu diantara mereka.

Mereka mulai memapah tubuh Iqbal, sebelum mereka pergi menghilang, Iqbal sempat menatap sayu ke arah Kia.

Kia melihat ada tulisan bersambung di atas dinding pembatas.








..







Kia memegang dadanya yang sedikit sesak. Ia juga terlihat ngos ngosan.

"sebenernya apa yang terjadi??? " ucap Kia.

Ia melihat telapak tangannya yang masih berlumuran darah.

"gua tadi dimana??  Kenapa ada Iqbal?? " ucap Kia.

Kia melihat kearah komputer Papanya. Disana ia melihat gambar komik yang menyituasikan situasi yang sama dengan apa yang ia alami barusan.

"Iqbal? " ucapnya tidak percaya.

Kia melihat laki laki dalam komik itu bernama Iqbal dan juga perempuan yang menolong laki laki itu bernama sama seperti namanya.

"Papa masukin nama gua di komiknya? " ucap Kia.

Seakan tak percaya dengan semuanya, Kia pun mencubit lengan kirinya.

"berarti ini bukan mimpi" Kia sedikit meringis, ketika ia mencubit lengannya sendiri.

Apa yang Kia alami barusan benar benar sama dengan jalur cerita Komik yang Papanya buat. Disana ia juga melihat Iqbal, namun dengan keadaan yang mengenaskan.

Hari hari yang ia lewati selama ini sama persis dengan apa yang ia baca di komik ini.

Dari mulai ia mengenal Iqbal, Rendy hingga Jasper itu sudah tergambar menjadi scenario di komik buatan Papanya.

Namun anehnya, Kia tidak bisa melihat hantu lagi sekarang.

Jadi, apakah kemampuannya untuk melihat hantu hanya berlaku di dalam komik itu saja?


✅Stupid In Love - M. IqbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang