-23 Apologize

17.2K 1.9K 208
                                    

Mark bangun lebih dulu daripada Haechan pagi itu. Saat tangannya ingin melepas pelukannya pada Haechan tanpa sadar pelukan Haechan malah semakin erat padanya. Di sisi lain sebenarnya Mark belum tahu siapakah makhluk mungil yang memeluknya itu. Tapi bagaimanapun juga Mark merasa nyaman dipeluk oleh orang yang berada di dalam selimutnya dan masih dalam keadaan terlelap.

Perlahan tangan Mark membuka selimut yang menutupi wajah seseorang yang memeluknya erat. Kalau ia pikir lagi tidak mungkinkan Jaehyun menyusut apalagi memeluknya seerat ini? Kecuali kalau Jaehyun sudah meminum sebuah racun aneh yang mungkin membuatnya menyusut dan menjadi lengket padanya.

Kening Mark mengerut menatap wajah polos seseorang yang sedang terlelap dalam pelukannya, "Donghyuck?" Satu nama yang sejak beberapa hari ini membuat dirinya menjadi aneh dan merasa patah hati.

Saat tahu orang yang memeluknya adalah Haechan dengan senang hati Mark pun membalas pelukan Haechan dengan tak kala erat. Berulang kali Mark menenggelamkan wajahnya di puncak kepala Haechan mengecupnya perlahan seraya menyalurkan rasa rindunya selama ini.

"Mark?" suara parau khas dari seseorang yang baru bangun tidur terdengar dari mulut Haechan. Matanya menyipit menolak cahaya memasuki netranya. Kepalanya menengadah untuk mencari wajah tampan Mark di pagi hari. Sebuah senyuman terukir di wajah Mark yang membuat wajah Haechan sedikit memerah.

Merasa ada yang salah pada dirinya Haechan segera menyembunyikan dirinya pada dada Mark. Ia terlalu malu dan takut menatap mata Mark yang memiliki sihir untuk membuatnya merasa aneh pada dirinya sendiri.

"Kenapa, Hyuck?" tanya Mark bingung. Tangannya menyentuh puncak kepala Haechan dan mengelusnya pelan. "Kamu takut bertemu denganku?"

"Hah?" Haechan reflek menengadahkan kepalanya ke arah Mark menatap mata bening milik Mark yang berkali-kali membuatnya jatuh cinta. "Gak, Hyuck gak takut ketemu Mark."

"Terus kenapa?" Mark tersenyum mendengar nada imut Haechan yang hanya ditunjukkan padanya. "Kenapa Hyuck ngehindarin Mark?"

"Uhm..." Haechan bergumam pelan memikirkan sebuah jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan Mark. "Hyuck takut Mark bohongin Hyuck lagi." 

Jawaban jujur yang keluar dari mulut Haechan membuat Mark teringat sesuatu. Kalau dipikir-pikir benar juga, ia yang membuat Haechan menjadi jauh padanya. Ini bukan salah Haechan karena menjauh dari dirinya dan sekarang malah Haechan yang datang padanya, padahal seharusnya di sini Mark yang datang pada Haechan dan memohon permintaan maaf pada Haechan bukan sebaliknya.

Mark segera bangun dari posisi berbaringnya begitupun dengan Haechan, ia ikut duduk di depan Mark. Kepala Mark menunduk dalam di hadapan Haechan sementara itu Haechan masih tidak mengerti apa maksud Mark melakukan hal itu. Apakah tadi ia salah bicara? Apakah ia berbicara sesuatu hal yang menyakiti hati Mark?

Mata Haechan terbelalak kaget kala melihat Mark bersujud di depannya. Kali ini apalagi yang Mark akan tunjukkan padanya? 

"Lee Donghyuck, maafkan aku karena sudah berbohong padamu dan tidak menepati janji. Aku rela melakukan apa saja yang penting kamu tidak marah lagi padaku." Kedua alis Haechan bertaut saat mendengar permintaan maaf Mark. Padahal Haechan merasa di sini dia yang bersalah karena terlalu kejam pada Mark. Seharusnyakan ia yang meminta maaf, bukan Mark.

"Kamu gak salah apa-apa kok, Mark. Justru, seharusnya aku yang minta maaf padamu, bukan kamu yang meminta maaf." Ucap Haechan seraya mengelus rambut Mark pelan. "Bangunlah, jangan bersujud seperti itu. Aku lebih muda daripada kamu tahu."

Seperti mendapat sebuah sinyal baik Mark pun kembali duduk di hadapan Haechan. Matanya menatap dalam ke arah Haechan yang memasang wajah seperti biasa.

On-Lee You -Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang