-33 Japan

13.6K 1.5K 91
                                    

2,6k words, mantips ;)

——On-Lee You———

Mark sudah berdiri di depan pintu rumah Haechan dengan pakaian rapinya. Hari ini mereka akan pergi ke Jepang menemui Yuta bersama. Sebelumnya Mark sudah meminta ijin lebih dulu pada orang tua Haechan untuk menemani Haechan ke Jepang. Orang tua Haechan tentu saja langsung menyetujuinya. Padahal biasanya Haechan juga bisa pergi ke Jepang sendiri, jadi tidak ada masalah jika Mark ingin menemani Haechan.

"Mark!" 

Haechan yang melihat Mark tengah fokus pada ponselnya langsung menepuk pundak Mark. Sedikit terkejut, Mark pun hampir melempar ponselnya yang untungnya tidak.

"Udah siap?" Haechan mengangguk. "Ya udah, ayo!" Mark segera menggandeng tangan Haechan dan berjalan beriringan menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan rumah Haechan.

Dengan cepat Haechan masuk ke dalam mobil dan memakai safety belt begitupun dengan Mark. Mobil Mark langsung melaju dengan kencang menuju bandara. 

Suasana bandara tidak terlalu ramai mungkin karena minggu depan sekolah-sekolah di Korea akan melaksanakan ujian, begitupun dengan sekolah mereka. Itulah yang membuat mereka mungkin akan berada di Jepang hanya dua hari.

"Mark, minggu depankan ujian," ucap Haechan seraya menaiki tangga pesawat. "Kamu udah siap emang?" tanya Haechan dan langsung mendudukan badannya di kursi yang ditunjukkan oleh pramugari.

Mark juga ikut duduk di samping Haechan, "Ujian? Oh, udah, kenapa?" Haechan hanya menggeleng saja tanda bahwa Mark tidak usah begitu memikirkan alasan mengapa ia bertanya. Padahal di wajah Haechan sudah jelas ada sesuatu yang ia sembunyikan, tapi Mark tidak ingin membahasnya lebih lanjut. Ada waktunya nanti Haechan menberitahukannya.

Untuk kepergian mereka ke Jepang dengan sangat terpaksa mereka harus menaiki pesawat biasa bukannya pesawat pribadi mereka karena ada beberapa kesalahan sebelum kepergian mereka. Dan kalau ini pesawat biasa berkelas paling atas sekalipun tentu saja ada kemungkinan mereka bertemu dengan orang lain. Yang bahaya adalah jika yang bertemu dengan mereka adalah paparazzi. Bisa mati Haechan kalau berita tentang hubungannya dengan Mark keluar lebih dulu sebelum ia sempat memberitahukan Yuta.

Namun, Haechan tidak habis akal. Sebelumnya ia sudah menyiapkan sebuah masker untuk jaga-jaga saja. Sedangkan Mark, lelaki itu tampak santai saja kalau identitasnya ketahuan. Lagipula ia juga ingin mengumumkan kepada dunia bahwa Lee Haechan hanya miliknya.

"Aku yakin sih bakal ada paparazzi." Ucapan Mark membuat Haechan segera merogoh kantongnya dan mencari maskernya. "Mending sekarang kamu tidur dulu, Chan. Nanti kalau kamu tiba-tiba pingsan di bandara, gimana?"

"Aku gak selemah itu ya, Mark Lee." Haechan mendorong jidat Mark mundur. 

Sesuai saran dari Mark, Haechan akhirnya memilih untuk tidur dan meninggalkan Mark yang sedang berduaan dengan laptopnya. Mark itu kalau sudah berduaan dengan laptopnya kadang lupa kalau Haechan masih ada di situ.

Tadi sebelum Haechan tertidur Mark memberikan jaketnya lebih dulu pada Haechan agar lelaki manis itu tidak kedinginan. Mengingat Haechan 'kan baru saja sembuh dari flunya, tidak lucu kalau ia tiba-tiba sakit lagi.

Entah Mark yang terlalu fokus pada laptopnya atau perjalanan mereka memang sangat cepat karena tiba-tiba sudah ada pemberitahuan kalau pesawat akan landing. Mendengar pengumuman itu Mark segera mematikan laptopnya dan menaruhnya di meja. Matanya menatap ke arah seseorang yang sedang tertidur pulas di sebelahnya.

On-Lee You -Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang