Tanpa sepengetahuan Haechan Mark mulai menyelidiki orang yang berani-beraninya mencari masalah dengan Haechan yang otomatis mencari masalah dengannya juga. Ia belum mau membuat Haechan ingat dengan kasus ini, ia takut Haechan jadi terbebani hanya karena permasalahan ini. Lagipula di sini Mark juga dibantu anggota F4 yang lain jadi ia punya beberapa partner untuk membantu.
Sekarang Mark sedang membuat pertemuan tertutup dengan ketiga anggota F4 yang tentunya tanpa diketahui oleh Haechan. Kalau ia sampai ketahuan berkumpul bersama anggota F4 tanpa mengajak Haechan bisa-bisa ia dihabisi oleh Haechan pada saat itu juga.
Jeno mengeluarkan sebuah dokumen yang di dalamnya terdapat beberapa foto. Mata Mark menatap tajam ke arah foto-foto itu. Ia berusaha merekam semua foto-foto itu di dalam pikirannya.
"Bentar," ucapan Mark membuat 3 orang yang berada di sekelilingnya itu menatapnya dengan antusias. Tangan Mark menarik sebuah foto yang tampaknya ia kenali. Setelah beberapa detik ia teringat sesuatu yang hanya Haechan dan dia yang mengetahuinya. "Gue kenal siapa pemilik tempat makan ini!"
"Gimana bisa?"
"Cuma gue sama Haechan yang tahu. Dan gue inget dengan benar itu kotak bekal siapa." Renjun mengirimkan pandangan bertanya pada Mark. "Chaerin. Orang itu dulu pernah merasa utang budi sama gue, jadi dia pengen balas budi dengan cara bikinin gue bekal tiap hari. Sayangnya, Haechan dengan tegas nolak itu dan malah bersikeras pengen bikinin gue bekal tiap hari sebagai gantinya."
Jaemin yang sedang meneguk minumannya hampir menyemburkan minumannya saat mendengar fakta aneh yang keluar dari mulut Mark. Haechan? Sahabatnya yang sejak dulu tidak peduli pada siapapun bahkan kadang kalau mereka ke rumahnya Haechan malah menyuruh mereka mengambil minuman sendiri malah mengajukan diri untuk membuatkan seseorang kotak bekal? Tidak masuk akal.
"Lee Haechan? Anak bebal itu?" Mark menganggukkan kepalanya. "Gimana bisa?! Tapi lo gak keracunankan habis makan masakan buatan Haechan?" Mark menggeleng cepat. Badannya sekarang sedang diguncang-guncangkan oleh Jaemin dengan berlebihan.
"Tenang, masakan Haechan lebih enak daripada yang kalian kira. Gue gak bohong loh ya. Nanti deh, kapan-kapan gue nyuruh Haechan masakin buat kalian." Jeno, Jaemin, dan Renjun hanya bisa bertanya-tanya bagaimana rasa masakan Haechan yang bahkan tidak pernah mereka lihat mengunjungi dapur. Tapi melihat wajah berbinar Mark mereka jadi cukup yakin kalau makanan itu enak atau kalau tidak yah berarti itu karena Mark terlalu cinta pada Haechan.
Suara nada dering ponsel Mark berdering dengan keras. Ia dengan cepat mengeluarkan ponselnya setelah mendengar nada dering khusus yang sudah ia atur sebelumnya. Ia sengaja memasang nada dering yang berbeda hanya untuk panggilan dari Haechan agar ia bisa tahu mana panggilan dari Haechan mana yang bukan.
"Lee Haechan 'kan?" tanya Renjun seolah tepat sasaran. Mark hanya bisa menjawab dengan mendengus pelan dan menjawab panggilan telpon dari Haechan.
"YA! MARK LEE! LEE MINHYUNG!!"
Baru saja Mark menjawab panggilan telpon tersebut tapi bukannya suara sapaan halus yang ia dengar melainkan teriakan melengking dari Haechan. Ketiga anggota F4 yang juga mendengarnya otomatis menutup telinga mereka. Untung di antara mereka berempat hanya Haechan yang suaranya bisa melengking, bisa jadi tuli mereka kalau mendengar suara melengking seperti itu terus.
"Iya, Hyuck, ada apa?"
"Kamu dimana?!"
"Hah? Lagi di luar, kenapa?"
"JANGAN BOHONG KAMU, BAJINGAN! CEPETAN BUKAIN AKU PINTU!"
Renjun, Jeno, dan Jaemin menahan tawa mereka yang rasanya sudah di ujung. Umpatan Haechan pada Mark membuat mereka semakin sulit saja menahan tawa mereka. Tangan Jeno menepuk-nepuk pundak Mark mengirimkan ucapan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
On-Lee You -Markhyuck ✔
Fanfiction「HS Series」 ❝F4? Apa itu? Sejenis grup aneh?❞ -Mark Lee warn; bxb! semibaku! #41 in shortstory 181206 #1 in Markhyuck 190201 #1 in Markchan 200118